#71

124 13 1
                                    

Lasy dan petaka

-Adelene Dé Cloups-

Adelene bertemu dengan Lasy kembali. Secara tiba-tiba Lasy berada di dalam kamarnya, sewaktu ia terbangun dari tidur pada siang hari. Lasy dengan santainya bersandar pada lemari yang menghadap langsung ke arah Adelene.

"Kau sepertinya terlalu banyak makan," ucap Lasy. Gadis kecil itu terbang mendekati Adelene.

Adelene terkesiap, tanpa aba-aba rubah emas itu menepuk-nepuk wajah Adelene; terlihat tidak terlalu kuat nyatanya membuat wajah Adelene memerah.

Adelene mengelus wajahnya yang terasa nyeri, warna kemerahan mulai hilang karena sihirnya yang bekerja.

"Kenapa kalian berada disini?" matanya menatap kedua makhluk itu, "apa yang ingin kalian lakukan?" tanyanya tergagap.

Lasy menatap aneh Adelene yang nampak ketakutan. Ia tersenyum lebar dan itu sedikit menyeramkan, gadis kecil itu duduk tepat berhadapan dengan Adelene yang menatapnya bingung.

"Kau takut denganku?" tanya Lasy heran.

Aura yang dikeluarkan oleh Lasy begitu menyeramkan, warna mata merah dengan rambut berwarna senada yang lurus sebahu. Kulitnya putih pucat bagaikan mayat hidup.

Adelene hendak mengangguk, hanya saja ia tidak ingin terlihat penakut sekarang.

"Tidak –"

"Aku tidak akan membunuhmu," kata Lasy memotong ucapan Adelene.

Adelene bernafas lega, "kenapa kalian memasuki kamarku?"

Lasy mengeluarkan sihirnya yang memunculkan batu Han yang membuat Adelene menganga. "Kau –" katanya tergagap.

"Aku tahu kau mencari batu ini dan juga diriku ..." Lasy sendiri memegang batu tersebut dengan santai sambil memutar batu tersebut di udara menggunakan sihir yang ia miliki.

"Aku tidak ingin mengatakan banyak omong kosong atau hanya sekedar basa-basi kepadamu, waktu kita sangat singkat  ... ah sebentar," Lasy berdiri dan gadis kecil itu berjalan menuju jendela, ia menatap keluar dan melihat banyak orang yang berlalu-lalang dibawah sana.

"Kau siap Adelene?" tanya Lasy tiba-tiba.

Adelene sama sekali tidak mengerti dengan apa yang Lasy ucapkan dan apa yang Lasy lakukan sedari tadi.

"Siap untuk ap–" Adelene berteriak ketakutan saat tubuhnya tiba-tiba melayang dan ia bukan lagi berada di dalam kamar.

Sekelilingnya berwarna hitam pekat, hanya Lasy, Rox dan dirinya lah yang berada di sebuah ruang hampa dan gelap. Tidak ada jiwa, tidak ada sihir, tidak ada mana yang ia rasakan saat berada di tempat yang tidak ia ketahui.

Lasy berjalan mendekat.

Ruang hampa dan gelap ini terang karena cahaya yang keluar dari tubuh Rox; memancarkan cahaya emas yang sedikit dan tidak menyilaukan.

"Kau sekarang berada di alam lain."

Adelene tentunya terkejut. Alam lain yang dimaksud oleh Lasy ia tidak mengerti sama sekali.

Adelene Dé Cloups Where stories live. Discover now