#34

369 32 2
                                    

Rawa api

-Adelene Dé Cloups-

Apa yang diucapkan Adelene kemarin. Mereka, Jeco san Jeremy sudah berada di depan ruangan Tuan Wota yang masih tertutup. Keduanya menunggu kedatangan Adelene. Entah kenapa, Jeco dan Jeremy menurut saja apa yang Adelene suruh.

"Hai, maaf membuat kalian menunggu." Adelene tiba dengan nafas yang tersengal. Gadis itu mengenakan gaun berwarna putih.

"Ah tidak apa, kami berdua juga baru saja tiba," ucap Jeremy sopan. Jeco tak bersuara, laki-laki itu hanya melihat Adelene dan Jeremy.

Adelene mengontrol nafasnya, ia menatap dua bersaudara dengan tenang. "Aku sebenarnya tidak mengetahui letak sebenarnya dari batu Qwi," terang Adelene. Ia menghela nafas panjang lalu, menatap keduanya yang sudah memasang ekspresi yang berbeda.

"Lalu, kau menyuruh kami untuk keliling seluruh Kerajaan untuk mencari batu itu?" tanya Jeco kesal. Jeremy langsung menenangkan saudaranya.

Adelene seketika meringis, ini memang sedikit diluar ekspektasi. Saintess dan Sainess saja lupa dengan hal penting seperti itu.

Jeremy terlihat berseri, "batu sihir yang kau maksud itu memiliki sihir apa?" tanyanya.

"Batu itu melambangkan sihir api."

Keduanya terdiam, Jeco yang sangat suka berpikir keras terlihat dari kerutan di keningnya.

"Bukankah Kerajaan Slyx dikelilingi oleh hutan rimbun? jadi, sangat sulit menurutku ku untuk mencari batu Qwi api tersebut. Kerajaan Slyx juga identik dengan sihir angin dan tanah." Jeco memberi paham mereka. Adelene dan Jeremy mengangguk setuju.

Jeremy seakan teringat sesuatu, "Jeco apa kau ingat tentang perapian yang kita temui saat tersesat dulu?" tanya Jeremy pada Jeco.

Adelene diam menyimak.

"Aku mengingatnya, tempatnya juga setahuku tak jauh dari akademi," balas Jeco.

Adelene mendadak berpikir. Batu sihir melambangkan api, berarti terdapat pada tempat yang menjadi sumber api. Perapian yang dimaksud kedua saudara itu apa maksudnya?

"Kalian pernah tersesat dan menemukan perapian?" tanyanya bingung. Dua bersaudara itu menoleh dan menatap Adelene.

Kedua saudara itu saling lirik.

"Saat pertama kali berada di akademi, aku dan Jeremy sempat melarikan diri dan tersesat sampai menemui perapian itu," jelas Jeco.

"Perapian yang kau maksud itu apa?" tanya Adelene penasaran.

"Rawa Api."

-Adelene Dé Cloups-

Disinilah mereka, berada di sebuah gubuk yang terlihat terawat atau mungkin memang di rawat oleh seseorang. Adelene tak memperdulikan nya.

Ketiga orang ah tepatnya berlima. Ada Joan dan Veronica yang ikut dengan mereka.

Mereka memasuki gubuk tersebut. Memasuki nya dan keluar dari gubuk tersebut melalui pintu yang terbuat dari pelepah tumbuhan. Di belakang gubuk tersebut terdapat sebuah rawa. Rawa api yang dikatakan oleh Jeco saat masih berada di akademi.

Adelene Dé Cloups Where stories live. Discover now