#38

361 27 0
                                    

Ness dan penjelasan

-Adelene Dé Cloups-

"Liat, dia sangat lucu."

"Apa ini dinamakan monster?"

"Lucu sekali, Ness ternyata sangat jinak."

Mereka sudah sampai di dermaga Kerajaan Selatan. Matahari hampir menampakkan diri, Ness memundurkan tubuhnya. Ravi, Adelene dan Eliza yang tadi mengelus kepala Ness mendesah kecewa.

Monster baik hati seperti Ness sangat sulit untuk dijumpai.

"Sebentar lagi matahari muncul, Ness harus kembali ke dasar laut kalau tidak seisi Kerajaan mungkin akan terkejut dengan keberadaan Ness."

Monster Ness menundukkan kepala, seakan memberi salam dan ucapan terakhir kepada mereka. Setelahnya, Ness kembali berenang menuju ke dasar laut.

Adelene mendesah pelan, "aku tidak menyangka kalau ada monster sebaik Ness." Kakinya melangkah menuju pintu keluar dari kapal, disusul ketiga gadis lainnya.

Mereka berjalan bersama, Adelene dan Alesya paling depan sisanya di belakang.

"Ness tidak pernah diketahui keberadaannya. Maka dari itu, sebelum matahari terbit Ness harus segera kembali ke dasar laut."

Mendengar penjelasan Alesya, mereka semua mengangguk mengerti.

Masih terbayang dengan rupa Alesya sebenarnya. Ekor yang indah dengan warna yang mencolok dan juga cantik. Adelene menatap Alesya dari samping.

"Padahal rambutmu sangat indah Al, kenapa kau harus merubah rambutmu menjadi warna coklat?" tanya Adelene penasaran.

"Kau kan yang menyuruh untuk merubah diri menjadi seperti manusia biasa?"

Adelene meringis. Ia lupa akan hal itu.

Mereka turun dari kapal bergantian. Saat menginjakkan kaki nya ke pasir pantai yang lembut, Adelene tersenyum. Ia melihat sekeliling, hanya merekalah yang berada di sini. Apa mungkin masih terlalu pagi untuk beraktivitas?

Adelene berjalan terlebih dahulu. Kuda-kuda mereka telah turun dari kapal. Adelene menghampiri Joan dan Veronica.

"Paman, kita akan tinggal dimana selama berada di Kerajaan Selatan?" tanya Adelene. Gadis itu mengamati para awak kapal yang menurunkan banyak barang berat.

"Apa kau mendapati petunjuk siapa orang yang dapat memegang batu foir?"

"Aku belum mencobanya." Adelene mendongak, butiran-butiran salju kini perlahan turun, pasir yang tadinya berwarna kuning keemasan sedikit demi sedikit mulai tertutup oleh salju.

"Ini salju?" tanya Adelene.

Mereka semua menatap Adelene. Pertanyaan itu seperti seorang yang tidak pernah mengetahui apa itu salju sebenarnya. Keenam makhluk legenda berjalan menghampiri mereka.

"Ada apa ini?" tanya Ravi memecah keheningan.

Adelene menoleh dan menatap mereka, "apakah bulir putih ini adalah salju?" tanya Adelene sekali lagi. Raut wajah polos seperti tak tahu menahu membuat mereka meringis.

Mereka lupa akan kejadian anggur saat pertama kali datang ke Drovato.

Ravi merangkul Adelene, "kau benar ini memang salju. Tapi, lebih baik kau harus bergegas menaiki kuda mu."

Melihat dirinya ditinggal oleh rombongan nya. Joan, Veronica dan beberapa prajurit telah lebih dahulu pergi meninggalkan dermaga. Adelene dengan cepat menaiki kuda dan menyusul mereka.

Adelene Dé Cloups Место, где живут истории. Откройте их для себя