#65

321 23 0
                                    

Bertemu Eliza

-Adelene Dé Cloups-

Satu malam mereka mengelilingi hutan Extermuct dengan suasana yang semakin mencekam saat gelapnya malam semakin menyelimuti, dinginnya udara membuat beberapa dari mereka sedikit menggigil.

"Kau kedinginan?" tanya Adelene pada Elmerda yang berjalan berdampingan dengannya.

"Sedikit."

Adelene menggenggam erat tangan Elmerda, menyalurkan rasa hangat dari dirinya kepada Elmerda.

Adelene menoleh ke belakang dan melihat teman-temannya yang saling berinteraksi satu sama lain. Ia tersenyum tipis melihat mereka yang sedari awal menemani dirinya berpetualang hingga sejauh ini.

"Berhenti," titah Ravi tiba-tiba. Telinga nya yang runcing itu bergerak sendiri menandakan ia mendengar sesuatu.

Semuanya berhenti dan menatap Ravi yang telah berubah menjadi wujud seorang Elf.

"Aku mendengar suara gemericik air, tidak jauh dari tempat ini." Ravi mengambil dahan kayu besar yang jatuh di dekat dirinya.

Melemparkan dahan kayu tersebut ke arah Puva dan Puvi yang mengerti dengan apa yang Ravi maksud dengan melemparkan dahan kayu tersebut.

"Kalian semua ikuti Ravi, goblin muft berada di sekitar kita."

Adelene hendak menolak. Ia urungkan saat lengannya sudah ditarik oleh Ravi dan juga Alesya yang berlari menuju sumber suara yang Ravi dengar. Disusul oleh teman-temannya yang lain, berlarian mengikuti Ravi menyusuri ilalang yang cukup tinggi dengan penerangan yang sangat minim.

****
Puva dan Puvi, dua orang peri penjaga yang berhenti melangkah saat tubuh Adelene dan lainnya tidak terlihat lagi termakan oleh lebatnya ilalang yang tumbuh.

"Sepertinya aku hampir terlambat," kata seseorang. Lebih tepatnya roh yang bernama Delmond.

"Kau memang selalu terlambat," balas Puvi geram.

"Kau seperti nya tahu kalau aku membutuhkan banyak energi untuk merubah diriku menjadi manusia." Delmond yang sudah berubah menjadi manusia dengan kaki yang sudah menapaki tanah.

Tidak seperti yang sebelumnya.

Puvi memutar bola matanya malas, "terserah kau saja. Coba pikirkan cara agar goblin jelek itu lemah dan kita dapat membawanya ke tempat Eliza langsung."

P

uva dengan wajah kesalnya berdecak, melihat kedua orang itu saling memandang sinis lantas tersenyum masam. Puvi yang terkenal pendiam saat dipertemukan dengan Delmond entah kenapa berubah menjadi sosok yang sangat menyebalkan dan mudah sekali marah.

"Berhentilah kalian atau kalian berdua yang mau aku segel?"

Puvi melotot tidak terima, "kau-"

"Diam lah Puvi, kau sungguh cerewet saat dekat dengan Delmond."

Delmond menatap Puvi sambil menjulurkan lidah untuk mengejek peri itu. Rasa-rasanya Puvi ingin memukul wajah Delmond.

Angin berhembus semakin kencang dengan aroma busuk seperti bangkai yang tercium oleh mereka. Pandangan mereka berfokus untuk mencari dimana sosok yang mereka incar sekarang.

Adelene Dé Cloups Onde as histórias ganham vida. Descobre agora