#07

742 59 0
                                    

Menjumpai Baron Predix

-Adelene Dé Cloups-

"Mendekat lah!" titah Joan saat melihat Adelene yang diam-diam mendengarkan pembicaraannya dengan Lix.

Lix menatap Adelene dengan sorot yang tak terbaca. Adelene mati kutu di tempat, ia hanya memamerkan senyum kaku nya saat diciduk oleh Joan dan juga Lix menguping pembicaraan.

Langkah kecil menghampiri Joan dan Lix.

"Menguping pembicaraan orang lain itu tidak sopan, Adelene." Joan berucap untuk mengingatkan Adelene.

Adelene mengangguk patuh, "maafkan aku." Suaranya yang lirih membuat Lix menatap lembut Adelene.

"Duduklah di sampingku!" Adelene mendongak dan menatap Lix yang tersenyum lembut padanya.

Tak menolak, Adelene pun duduk di samping Lix.

"Adelene, apa kamu mau menemui Baron Predix?" tanya Lix.

Adelene mematung. Baron Predix?

Apakah dalam waktu singkat ini ia akan menemui sang ayah yang telah membuangnya. Adelene dia tak menjawab, pikirannya berkecamuk. Berlawanan dengan otak dan hati. Ia pun sangat penasaran bagaimana rupa sang ayah yang tidak ia ingat sama sekali.

Tapi, ia lebih penasaran dengan sang kakak dibandingkan Sang Baron.

"Aku tidak tahu," jawab Adelene sekenanya. Ia menghela nafas gusar, menatap Lix dengan tatapan penuh dengan keraguan dan ketakutan.

"Karena kejadian kemarin saat gadis berambut pirang-"

"Namanya Eliza tuan Lix," sela Adelene. Lix tertawa pelan karenanya.

"Maafkan aku," kata Lix. "Sang Baron penasaran dengan dirimu ah bukan, Baron Predix penasaran dengan kalian semua, orang asing yang tinggal di wilayah kerajaan Slyx. Apalagi,  dekat dengan kediaman Baron Predix sendiri," lanjut Lix menjelaskan.

Adelene diam menatap Lix. "Ah baiklah aku akan memberitahukan mereka," kata Adelene yang ingin beranjak dari tempatnya duduk.

"Tidak perlu, mereka sudah mengetahuinya dan sekarang mereka telah berada di kereta kuda."

Jadi, Adelene yang terakhir mengetahui hal ini?

Ughh, sungguh tidak adil!

Adelene memasang wajah masamnya, terlihat tidak menyukai fakta bahwa ia yang terakhir kali mengetahui hal yang terdengar penting ini.

Tapi, kekesalannya sirna saat Griz datang dan menyuruhnya untuk segera naik ke kereta kuda.

"Ayo Adelene, kereta kudanya akan segera berangkat!" Griz memberitahunya dengan sedikit berteriak.

Adelene beranjak disusul Lix dan juga Joan yang ikut serta dengan rombongan mereka. Lagipula, mereka kan yang mengetahui seluk beluk kerajaan ini dan mengetahui tentang Baron Predix?

Adelene telah berada di kereta kuda bersama dengan Ravi, Eliza dan Alesya. Keempat gadis cantik itu bercengkrama dengan hangat selama perjalanan menuju kediaman keluarga Baron Predix.

"Aku baru tahu kalau pangkat Baron itu berada di kasta terendah dari perpangkatan bangsawan yang memiliki pangkat," kata Ravi ambigu. Alesya bahkan Adelene tidak mengerti apa yang diucapkan gadis cantik berambut hijau itu.

Melihat teman-temannya tidak mengerti sontak Ravi mendengus, "kalian tidak mengerti?" tanyanya kesal.

"Begini teman-teman. Beginilah urutan orang-orang penting berpangkat dari suatu kekaisaran. Yang paling atas ada Kaisar, kedua ada Raja yang wilayahnya di bagi beberapa bagian dalam sebuah negeri. Setahuku negeri Drovato eh atau kekaisaran Drovato ini memiliki 4 kerajaan."

Adelene Dé Cloups Where stories live. Discover now