#05

939 70 0
                                    

Saintess dan Sainess

-Adelene Dé Cloups-

Joan dan Veronica berbincang mengenai suatu hal di area taman belakang penginapan. Hari ini adalah hari kedua mereka berada di desa pertama yang mereka datangi. Teriknya matahari membuat Adelene sedikit kesilauan, hari sudah siang dengan matahari yang sudah berada di atas kepala.

Ia melangkahkan kaki menuju ke dua orang yang sibuk berbincang.

Adelene sangat penasaran mengenai Saintess dan Sainess. Lagipula, tidak ada salahnya kan untuk menanyakan apa yang tidak ia ketahui?

"H-hai," sapa Adelene gugup.

Veronica dan Joan berhenti berbicara. Mereka menatap Adelene dengan senyuman yang mereka berikan untuk gadis cantik itu.

"Hai Adelene, kenapa kamu kemari? sini duduklah di sampingku." Veronica sedikit menggeser posisinya sedikit untuk memberi tempat supaya Adelene dapat duduk.

Adelene pun duduk di samping Veronica. Sedikit canggung baginya karena tidak terbiasa untuk berbicara dengan orang lain sebelumnya.

"Emm, apa aku boleh menanyakan sesuatu?" tanya Adelene.

Veronica dan Joan saling tatap, mereka berdua menganggukkan kepalanya pertanda mengiyakan pertanyaan Adelene.

Adelene menghirup udara sebanyak mungkin. Ia harus memberanikan diri untuk menanyakan hal yang tidak ia ketahui.

"Sebenarnya Saintess dan Sainess itu apa? kakek pernah mengatakannya tapi aku tetap saja tidak mengerti bahkan kakek tidak pernah menjelaskan tentang Saintess dan Sainess," kata Adelene dengan lesu. Helaan nafas terdengar karena Adelene benar-benar tidak mengetahuinya.

Joan dan Veronica terkekeh geli melihat raut kesal dari Adelene yang ternyata sangat imut.

"Sini aku jelaskan." Joan berucap sambil melihat binar cerah dari mata Adelene. Ia tertawa kecil melihat tingkah Adelene yang nampak antusias.

"Dengarkan baik-baik!" perintah Joan memasang tampang galak. Adelene mengangguk cepat dengan raut wajah imut.

Mata yang berbinar cerah itu membuat Veronica tidak tahan lagi untuk mencubit kedua pipi Adelene.

Adelene meringis saat Veronica selesai mencubit pipi dirinya. "Kenapa kau mencubit ku?!" tanya Adelene galak.

Veronica tertawa terbahak-bahak namun, rambutnya langsung di tarik oleh Joan yang kesal dengan tingkah laku Veronica.

"Berhentilah tertawa Vero, kau tidak lihat wajah Adelene yang sudah memerah itu?” tanya Joan kesal. Veronica merapihkan rambutnya, ia  kembali menatap Adelene gemas.

Dengan sisa tawanya ia mengelus pipi Adelene, "maafkan aku. Lagian kenapa kau sangat menggemaskan Adelene," gemasnya tertahan.

Joan jengkel dengan perilaku Veronica yang tidak ada keanggunan sama sekali. "Sudahlah Vero, aku akan menjelaskan tentang Saintess dan Sainess kepada Adelene."

Veronica mengangguk saja. Ia beranjak dari tempat duduknya. "Aku akan menyiapkan teh dan beberapa cemilan, kau saja yang menjelaskannya." Setelahnya Veronica berlari kecil meninggalkan Joan dan Adelene berdua.

Adelene Dé Cloups Where stories live. Discover now