#27

437 35 0
                                    

Ersta menghilang

-Adelene Dé Cloups-

Satu Minggu sudah setelah kejadian penyerangan Monster. Keadaan Kerajaan Slyx kini seperti semula, hanya saja semakin banyak bandit yang berkeliaran.

Adelene di undang untuk datang ke perjamuan yang diadakan oleh Lexis. Pria yang nampak sudah kerutan itu masih tidak mengerti dengan Adelene. Sang permaisuri yang terlihat anggun di mata Adelene berbincang dengan Putri Azalia.

Adelene duduk diam di tengah-tengah Predix dan Ibu nya. Stereva berada di samping kanan Predix. Stereva tak lagi berulah selama beberapa Minggu ini saat kejadian Adelene mengamuk waktu pertama kali datang di hadapan Predix.

"Adelene ada hubungan apa kau dengan Farshein Dé Cloups yang tiba-tiba saja menampakkan diri?" Semua yang berada di meja makan terdiam. Ada beberapa orang termasuk Lix. Penasehat Kerajaan dan juga beberapa menteri turut hadir di acara perjamuan ini. Pihak bangsawan yang di undang hanyalah Predix karena Adelene lah topik utama mereka.

Adelene diam ia tak ingin menjawabnya.

Ersta menyenggol lengan Adelene, "jangan sampai kau memberi tahu mereka," bisik Ersta. Adelene berdehem singkat.

"Ibu kenapa kau seakan tahu tentangku dan ka-Farshein?" tanya Adelene berbisik. Ersta hanya tersenyum dan tak menjawab. Adelene dibuat bingung oleh Ibunya sendiri yang dapat dibilang kuat karena kekuatan Ibunya melampaui bangsawan bangsawan lainnya ah mungkin sangat setara dengan Saintess dan Sainess.

"Lagi-lagi kau membuatku penasaran tentang diri mu, Bu." Adelene mendesah pelan, ia akan menyimpan beribu pertanyaan tentang Ibunya. Biarkanlah waktu yang menjawab tentang siapa Ibunya itu.

"Adelene kenapa kau tak menjawab pertanyaan ku?" tanya Lexis mendesak Adelene untuk menjawab.

Adelene mendengus kesal, "untuk apa aku menjawab? apa aku akan mendapatkan berjuta-juta koin emas dan tambang emas lagi?" sarkas Adelene.

Lexis terdiam dan menggaruk tengkuknya. "Untuk masalah tambang emas itu ayahku yang menawarkannya dengan Predix," tukasnya. Ia sedikit merasa bersalah karena Predix, istri dari sahabatnya itu ditipu oleh mendiang ayahnya. Raja sebelum dirinya.

"Adelene," panggil Ratu Kerajaan Slyx.

"Yang Mulia Ratu," balas Adelene sopan. Dalam hatinya ia mengutuk Ratu karena memanggil nya secara tiba-tiba.

"Panggil aku Mariona saja. Kau sangat cantik dengan rambutmu," puji Mariona.

Adelene mendengus, "terima kasih atas pujiannya Yang Mulia Ratu saya sangat tersanjung," Adelene berucap dengan nada yang tidak tersirat akan rasa tersanjung nya.

"Mungkin kau akan cocok berteman dengan putriku."

Adelene diam-diam berdecih sinis. Ia memamerkan senyum indahnya. "Saya sangat terkesan dengan perkataan anda. Namun, saya merasa rendah jika berteman dengan Yang Mulia Putri karena saya adalah bukanlah dari keluarga bangsawan kelas atas atau yang sederajat dengan Putri Azalia."

Tak lagi menjawab, keadaan meja mendadak hening. Adelene tak peduli, ia memakan anggur yang sudah ada di depan mata dengan nikmat tanpa tahu ada yang menatap dirinya tajam.

"Kau sangat tak sopan, Lady." Salah satu menteri yang menatapnya tak suka sedari awal membuka suara.

Adelene mengunyah anggurnya dengan santai. Menatap pria tua itu tanpa minat. "Apa urusannya dengan mu?" ketus Adelene.

Adelene Dé Cloups Where stories live. Discover now