#48

304 27 0
                                    

Siapa mereka?

-Adelene Dé Cloups-

Sampailah mereka di desa yang paling dekat dengan pertambangan emas. Joan mengajak mereka untuk menjumpai seseorang yang ia kenal dan mungkin bisa membantu mereka selama berada di Kerajaan Shira.

Hampir semua penduduk yang tinggal bekerja di pertambangan. Hanya segelintir orang yang berbisnis. Memang untuk urusan bisnis yang lainnya hanya Kerajaan Slyx yang terkenal, Kerajaan Iglov terkenal dengan makanan laut yang dikirim oleh pihak Kerajaan Iglov ke Kerajaan lain. Jalur perdagangan yang saling menguntungkan antar Kerajaan. Kerajaan Shira lebih terkenal dengan pertambangannya. Koin emas dan perak sebagai alat bayar seluruh Kerajaan di Drovato berasal dari Kerajaan Shira.

Untuk wilayah kekaisaran sendiri hanya menjadi pusat pemerintahan untuk mengatur segala yang terjadi di wilayah Drovato.

Menempuh perjalanan dua jam. Sampailah mereka di sebuah rumah yang cukup sederhana dibandingkan dengan rumah rumah yang berada di dekat rumah tersebut. Adelene mengamati sekeliling. Hanya rumah ini lah yang terlihat sangat sederhana.

Jadi penasaran siapa yang menempati rumah ini.

Joan mengetuk pintu, tak lama seorang wanita lansia dengan mata yang tak lagi berfungsi. Di belakang wanita itu terdapat seorang gadis berambut hijau persis sama dengan Ravi.

"Kau Joan?" tanya wanita itu ragu. Joan mengambil tangan wanita itu yang ingin menyentuh wajahnya.

"Iya aku Joan, aku datang kemari hanya ingin meminta tolong kepadamu."

"Katakanlah."

"Apa boleh kami beristirahat di sini sejenak?"

Joan terdengar ragu. Adelene tak berani membuka suara. Ia malah menatap gadis berambut hijau itu serius. Kemudian, beralih menatap Ravi yang juga ikut terdiam dan menatap gadis di belakang wanita lansia itu.

Adelene menyenggol lengan Ravi yang berada di belakangnya. "Kau mengenalnya? kurasa kalian satu ras," bisik Adelene. Ravi berdehem dan gadis itu tidak niat menjawab.

Adelene menaruh curiga dan mulai berasumsi yang tidak-tidak dan membenarkan apa yang baru saja ia lihat dan amati. Tebakan Adelene tidak mungkin meleset. Jarang sekali terjadi jika tebakan Adelene itu meleset. Apa mungkin memang para Dewa berpihak padanya?

"Ah, pasti banyak orang ya di belakang mu. Mari masuk, tapi rumahku sangat kecil dan maaf akan membuat kalian berdesakan nantinya." Wanita itu mundur dan membuka lebar pintu masuk. Di bantu oleh gadis berambut hijau itu.

Adelene dan lainnya masuk satu persatu kecuali para prajurit yang berjaga di luar rumah.

Rumah milik wanita itu tidaklah sekecil yang kalian kira. Cukup luas dan besar namun, jika dibandingkan dengan rumah-rumah di sekitarnya rumah wanita tua ini tergolong sederhana.

Adelene diam saja. Beberapa orang mulai keluar dan menyajikan kepada mereka teh dan beberapa biskuit untuk dimakan.

"Joan, aku merasa ada yang memiliki mana yang sanga kuat di antara kalian."

Joan dan lainnya diam mendengarkan perkataan wanita tua itu. Ia melirik Adelene sekilas, "Adelene Dé Cloups."

Wanita tua itu berekspresi terkejut. Adelene tahu wanita itu buta. Melihat keterkejutan wanita itu mampu membuat Adelene bertanya-tanya. Siapa sebenarnya wanita ini?

Adelene Dé Cloups Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang