#35

389 29 0
                                    

Pangeran Dezar?

-Adelene Dé Cloups-

Adelene sudah berkemas, merapikan barang-barangnya kembali dan menyuruh beberapa prajurit untuk menaruh di kereta kuda. Adelene melirik Darco yang sedang berbincang dengan Joan dan salah seorang prajurit.

Setelah selesai, ia melangkahkan kaki menghampiri mereka.

"Aku sudah selesai berkemas, kita akan berangka ke Kerajaan Selatan atau Utara terlebih dahulu?" Joan menoleh. Adelene menatap keduanya sambil mendengus.

"Kita ke Kerajaan Selatan. Tapi, apa kau tahu batu apa yang berada di sana?"

Mengangguk dan berjalan menjauhi Joan dan Darco.

"Semalam aku sudah mencobanya, di Kerajaan Selatan ada batu Foir."

Lalu, tubuh Adelene telah menghilang di balik tembok. Joan dan Darco saling tatap. Keduanya mengerutkan dahinya tak mengerti.

"Bukankah Kerajaan Selatan memiliki musim dingin?" Joan bertanya.

Darco berdehem singkat. "Tak banyak pepohonan berada di sana, apalagi sekarang Kerajaan Selatan sedang bersalju."

Joan diam, ia melangkah menyusul Adelene yang entah sudah berada dimana. "Pergilah Darco dan carilah rumah untuk kedua saudara itu, ini perintah Adelene karena gadis itu menjanjikan kepada Joan dan Jeremy." Joan telah menghilang sepenuhnya dari pandangan Darco.

Pria bertubuh tegap itu menghela nafas sejenak, tak tanggung-tanggung ia sering bolak-balik ke kediaman Baron Predix dan juga akademi. Masih untung dirinya menemu jalan pintas yang tak memakan waktu lebih dari tiga jam.

"Kalian pergilah dan jaga Adelene!" titah Darco kepada dua prajurit yang terdiam. Kedua prajurit itu mengangguk mantap.

Darco melangkahkan kakinya keluar dari lorong bangunan yang merupakan kamar-kamar untuk seluruh guru ataupun tamu.

Adelene sekarang berada di ruang makan bersama Jeco dan Jeremy. Keberadaan gadis itu cukup mengundang banyak pertanyaan orang-orang yang melihatnya. Apalagi disusul Joan yang berjalan cepat menyusul Adelene.

"Kau menyusul ku?" tanya Adelene heran.

Joan duduk di samping Jeremy. "Aku hanya ingin mencegah mu untuk membuat masalah."

Adelene mencibir, ia duduk berhadapan dengan Jeremy tepat di samping Jeco.

Gadis itu menatap sekeliling yang ramai. Waktu istirahat memang diharuskan bagi para murid untuk berada di ruang makan. Tepat saat matahari berada di atas kepala.

"Terima kasih atas bantuan kalian yang kemarin," ucap Adelene tulus.

Jeco dan Jeremy tersenyum.

"Tidak masalah, lagipula kami akan melakukan apa yang kau suruh untuk kedepannya."

Mendengar pernyataan Jeco, Adelene bernafas lega. Ia melihat beberapa pelayan memberikan mereka makanan yang cukup banyak. Adelene menatap pelayan itu heran dan penuh tanya.

"Siapa yang menyuruh anda mengantarkan semua makanan ini?" Joan yang bertanya.

"Tuan Darco yang berpesan kepada kami untuk menyajikan Saintess dan Sainess serta gadis berambut putih banyak makanan. Kami hanya melakukan apa yang Tuan Darco suruh."

Adelene Dé Cloups Where stories live. Discover now