Adelene Dé Cloups

#12

Adelene berulah

-Adelene Dé Cloups-

Karena lamaran yang dilontarkan Adelene satu hari yang lalu terhadap Lady Annesia untuk sang kakak. Kini, Adelene menjadi perbincangan ah tak hanya itu perihal lamaran untuk Lady Annesia juga ramai diperbincangkan rakyat.

Banyak rakyat yang mendukung hubungan antara bangsawan yang sangat berpengaruh penting terhadap Kerajaan itu. Bagaimana tidak? Anak dari pengusaha peralatan perang yakni Neolan dan juga anak dari Marquess Leandro memiliki bisnis makanan yang sudah memiliki cabang di Kerajaan lain bahkan benua lain. Kedua pengusaha sukses akan menjadi besanan dan mungkin cucu mereka akan memiliki harta yang tidak akan habisnya.

Siang ini kediaman Baron Predix ramai dengan orang-orang dari pihak Marquess Leandro. Leandro sendiri adalah orang yang tidak tidak terlalu peduli terhadap bangsawan lain. Tapi, tentunya terkejut saat Annesia mengatakan kalau dirinya di lamar oleh adik kandung dari Neolan. Lean berpikir jika Stereva lah yang melamarnya untuk Neolan ternyata salah.

Di ruangan pertemuan ini dua keluarga saling berdiskusi apa yang terbaik untuk kedua orang yang menjadi topik utama bahkan terdengar oleh rakyat yang berada di pusat kota.

"Predix aku penasaran dengan anak mu yang berambut putih yang dikatakan oleh Annesia kemarin," ucap Leandro tiba-tiba. Semuanya terdiam, karena Adelene dan kedelapan orang itu tidak berada di sana.

"Ahh, memang dia anak kandungku."

Leandro mengetahui tentang Adelene dari informannya. Ia malah sangat tertarik dengan gadis itu yang katanya memiliki rambut dan mata yang berwarna putih keperakan.

"Sangat disayangkan dia tidak ada disini," desah Leandro kecewa.

Mereka hanya menampilkan senyum kikuk. Stereva yang berada di samping Neolan merasa sangat canggung. Tidak ada tingkah aneh yang dilakukan oleh Lady itu.

"Kau bisa menjumpainya lain kali," kata Baron Predix.

Leandro adalah duda anak dua. Tidak menikah lagi setelah istrinya meninggal. Ia membesarkan kedua anaknya dengan susah payah dan jadilah orang yang berada. Annesia memilik seorang adik laki-laki yang akan menjadi penerus Sang Ayah. Tidak memungkinkan jika dirinya yang menjadi penerus Leandro. Tidak ada sejarahnya seorang wanita memiliki pangkat tinggi seorang bangsawan.

"Untuk lamaran yang diajukan oleh Adelene kemarin, aku menerimanya." Semua orang terdiam dengan penuturan Annesia. Neolan pun nampak terkejut dan menatap Annesia yang juga menatapnya dengan lembut.

"Wah berarti aku akan memiliki menantu secantik dirimu." Predix memuji yang membuat wajah Annesia merona. "Kapan pernikahannya diselenggarakan?" lanjutnya bertanya.

"Dua bulan dari sekarang," balas Neolan spontan. Semuanya menatap Neolan dengan senyum geli.

Setelahnya, mereka berbincang hangat mengenai pesta pernikahan yang akan diadakan dua bulan lagi. Berdiskusi tentang persiapan apa saja yang akan disiapkan mulai besok untuk pernikahan kedua anak orang kaya di Kerajaan Slyx ini. Pastinya akan banyak para bangsawan yang hadir dan pestanya pasti akan sangat mewah.

Sedangkan di tempat lain.

Adelene berjalan sendiri menuju ke kediaman ayahnya yang tak terlalu jauh tapi lumayan untuk dirinya berjalan kaki. Ia sangat kesal karena kereta kuda yang tadi ia tumpangi itu berhenti karena kudanya seakan merajuk kepada sang kusir.