68

2.7K 354 34
                                    

Yg nyariin author sini kalean! Segera merapat...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


















Hari-hari berlalu dan tak terasa dua bulan sudah berlalu, selama waktu itu Lexy terus memantau perkembangan Allen dan sesekali keluar untuk mencari informasi

"bang hujannya sudah berhenti?"

Allen menghampiri Lexy yang baru saja masuk, setelah memulihkan diri begitu lama ia akhirnya bisa bergerak bebas

"ya tapi masih gerimis"

Lexy melepas kemejanya yang basah dan menggantinya dengan pakaian kering

"bagaimana situasi diluar?"

"tidak baik, orang-orang Bloody Rain akhir-akhir ini sering datang ke daerah ini, sepertinya mereka mulai mencium keberadaan kita"

"apa kita akan berpindah tempat hari ini?"

Lexy mengusap pucuk kepala Allen lantas pergi mengemasi barang-barangnya

"ya, kita tidak bisa membiarkan mereka menemukan tempat ini terlebih dahulu, cepat kemasi barang-barang mu aku akan memasang bom di sekitar pintu utama, kita akan pergi lewat pintu yang lain nanti"

"ya"

Allen bergegas mengemasi barang miliknya, sebenarnya tidak banyak barang yang ia miliki, ranselnya hanya berisi beberapa pasang pakaian, belati, obat-obatan dan kertas berwarna biru yang ia lipat rapi

Lexy melirik adiknya sekilas dan kembali fokus memasang bom terakhir di sekitar pintu yang akan mereka gunakan untuk keluar

"ayo cepat"

Allen buru-buru berlari mengejar Lexy, pintu di belakangnya tertutup rapat menyembunyikan penjara kecemasan dalam hati kedua Skylen muda

Jalan yang mereka lalui sama seperti yang terakhir kali, ini adalah saluran air bawah tanah kota, namun kali ini Lexy tidak membawanya ke kota melainkan tempat lain yang tidak ia ketahui

Butuh waktu setengah hari untuk mencapai ujung gorong-gorong, Lexy melirik lingkungan sekitar dengan hati-hati sebelum membantu Allen keluar

Tatapannya tampak keruh menyadari pakaian Allen yang basah oleh keringat, jelas sekali adiknya memaksakan diri untuk mengikutinya

"ayo istirahat"

Allen mendongak

"kenapa kita tidak lanjut saja?"

Lexy menyentil dahi Allen dengan gemas

"Dasar anak nakal, apa kamu pikir aku tidak tahu kalau kamu kelelahan huh?"

Allen tertegun sejenak lalu tertawa kecil

"Kamu tidak berubah bang"

Lexy menggeleng tanpa daya, ia menarik lengan si bungsu ke sisinya, keduanya berjalan menuju pohon besar di depan

Allen menyandarkan tubuhnya tampak kelelahan

"Bagaimana lukanya? Apa masih terasa sakit?"

"Tidak, ini tidak sakit.."

Lexy menyibak kaos Allen dan mengamati bekas luka yang terlihat jelek di sepanjang perut si bungsu

Allen menarik kaosnya kembali

"Jangan melihatnya lagi..hanya membuat orang frustasi saja"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 26 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Alger or Allen Where stories live. Discover now