14

26.5K 2.7K 29
                                    








Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Dikelas 7C...

Allen terbangun setelah 2 jam tertidur, ia sedikit meregangkan otot-ototnya yang terasa pegal

" Allen udah bangun, makan siang yuk" ajak Nada

Allen mengangguk mengikuti Nada, meja kelas sudah disingkirkan kesamping, ditengah-tengah kelas tergelar karpet yang besar dengan makanan diatasnya

11 murid itu duduk melingkar, Allen duduk diantara Saka dan Zero dengan Kavi disamping Zero

" Bayik makan yuk! Mami suapin"

Clara dengan sendok berisi makanan siap untuk menyuapi Allen

Sedangkan si empu mendelik tak suka

' plis gue bukan bayi apalagi anak babi kenapa mereka suka banget manggil gue babi sih!"

" Gue punya tangan" ucap Allen ketus

Clara menatap Allen dramatis" bayik udah gede hiks udah gak butuh mami lagi hiks"

Teman-temannya memutar bola mata malas ' mulai lagi deh...'

Tapi ini adalah Alger si CEO tampan dengan latar belakang preman , tentu saja ia tidak mudah luluh dengan drama picik bocah didepannya

Bagaimanapun harga dirinya sebagai seorang pria dipertaruhkan disini! Ia memasukkan makanan ke mulutnya sembari menatap Clara yang terisak tanpa air mata

" Udah makan aja deh Cla.. gak usah banyak drama segala" ujar Agam

Oke fine! Clara ngalah aja, ia akhirnya ikut makan bersama teman-temannya. Sesekali mereka curi-curi pandang kearah Allen

Pipi yang menggembung naik turun saat mengunyah, hah..ini benar-benar tidak baik untuk kesehatan mental mereka.

10 anak itu mati-matian menahan untuk tidak mencubit pipi tembem itu, karena setiap tangan mereka terulur akan dibalas geplakan yang tak main-main kerasnya

Bukannya mereka takut kalau kesakitan, yahh walaupun emang sakit sih, tapi mereka khawatir dengan bayi galak ini, setiap selesai memukul tangannya akan memerah seakan dialah yang dipukul

" Jangan liat-liat!"

Allen risih dengan tatapan maniak chibi disekitarnya, tekadnya untuk diet pipi semakin kuat karena kejadian hari ini

Kalau pipi tirus pasti gak ada yang cubit, begitulah pikirnya

" Hehe habisnya Lo lucu banget sih pas makan" ucapan Zero diangguki teman-temannya

Allen menghela nafas, lelah dia tuh kalau dibilang gitu terus, harga dirinya sebagai cowok serasa digores pake tusuk gigi

" Gak ke kantin?"

Raut wajah teman-temannya langsung cemberut

" Gak dulu, kita gak bisa biarin Lo kekantin,tadi anjing kembar sama majikannya kemari trus fitnah-fitnah Lo" jawab Agam

" Jadi buat jaga-jaga, Kita jangan ke kantin dulu, takutnya mereka main keroyokan lagi" timpal Vio

Allen mengangguk mengerti, anjing kembar dan majikan pasti mengacu pada Gevano dan kakak kembarnya

' ini pasti scene si babi ngefitnah gue pukul dia dilorong kan, tapi mon maaf, gue udah jaga-jaga buat kejadian ini hehe' mata Allen berkilat-kilat senang

Teman-temannya heran tapi memilih diam, mungkin imajinasi bayi lagi aktif, tak tahu saja kalau yang mereka pikir imajinasi itu adalah serangkaian rencana licik untuk bertahan hidup.




Tak terasa jam pelajaran sudah usai, semua murid berhamburan keluar dari lingkungan sekolah, begitu juga dengan kelas 7C

Mereka berjalan bergerombol seperti biasa menghiraukan ucapan caci maki dan tatanan menghina yang dilayangkan para murid

Tapi apa mereka peduli? Jelas jawabannya TIDAK!

" Berasa jadi artis gue" Kavi menyugar rambutnya kebelakang

" Bisa aja kembarannya Fizi" canda Gege ikut menyugar rambutnya kebelakang

" Bapaknya Ehsan gak sadar diri" celetuk Jodi

Gege menoyor kepala belakang Jodi" rakyat jelata gak diajak"

" Ampun Baginda"

Allen yang berada ditengah rombongan menatap aneh 3 orang didepannya

' sekarang gue baru ngerasa, Bryan lebih baik dari pada mereka, walaupun dia tolot tapi seenggaknya punya sisi waras, tapi temen-temennya si Allen... Semoga gue bisa bertahan, fighting Al..."

" BERHENTI!!!"














Jangan lupa vote dan komen

Alger or Allen Where stories live. Discover now