9

28.7K 2.9K 32
                                    











Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ditempat lain...

Gerbang mewah terbuka lebar, membiarkan sebuah mobil masuk menuju mansion megah bak istana yang dikelilingi hamparan taman yang penuh dengan bunga dan pepohonan

Mobil berhenti tepat didepan mansion, seorang pemuda dengan baju dan rambut acak-acakan keluar

Terlihat beberapa pasang mata menatap tajam kearahnya namun diabaikan sepenuhnya oleh si pemuda

Malah ia menyunggingkan senyum ceria yang sebelumnya tak pernah ditampilkan diwajahnya

Perilakunya membuat orang-orang didepannya mengernyitkan dahi heran

" Apakah diluar sana lebih nyaman daripada mansion ini adikku~"

" Sepertinya kau ingin dirantai agar tahu kalau punya rumah"

Pemuda itu terkekeh

" Benar bang, diluar sana sangat nyaman dan menyenangkan apalagi bersama dia "

" Ap..apa maksudmu Jacob!" Bentak seorang pemuda yang sedikit lebih tua dari Jacob, Leonel Jio Skylen kakak ketiga Jacob

" Aku menemukannya!"

Nada dan raut Jacob tegas membuat orang-orang didepannya menunjukkan wajah datar dengan aura kejam yang menguar

" Kau yakin?"

Pemuda yang terlihat penyendiri kini angkat bicara, Lexy Alkean Skylen kakak pertama Jacob yang memiliki saudara kembar beda 10 menit

" Cek ini dan kalian akan tau"

Jacob menyerahkan 2 sapu tangan yang membungkus helai rambut milik Allen

Lexy menerima dengan tangan gemetar, ia lantas masuk menuju ruangan pribadinya

" Jangan coba-coba berbohong boy, kau tau kan akibatnya" ancam Daddy Jacob, Derick Ken Skylen

" Kali ini aku yakin dad"

Derick mengangguk setelah mendengar nada tegas putra keempatnya, ia lalu masuk menyusul putra pertamanya meninggalkan ketiga putranya

" Dimana mommy bang Lex?" Tanya Jacob pada Kakak keduanya sekaligus kembaran Lexy, Alex Alkean Skylen

" Biasa..ke kafe, terus dimana dia sekarang dan gimana keadaannya?"

" Kos xxx, keadaannya buruk, kita harus segera menjemputnya, terlalu banyak anjing liar yang sudah menggigitnya"

Raut wajah ketiganya suram

" Cari semua informasi tentangnya! Dan siapkan hadiah istimewa untuk orang-orang yang sudah mengusik adik kecilku" perintah Alex pada anak buahnya.

Matahari semakin bergulir ke ufuk barat, malam yang dingin mulai menyapa hari yang tadinya cerah

Allen pulang dengan sebuah kotak makan ditangannya, hari ini ada sedikit sisa makanan jadi Deon menyuruh Allen membawanya

' lumayan makan enak' batin Allen berjiwa Alger yang payah dalam hal memasak, hm... mungkin nasi goreng sudah jadi batasnya

Allen dengan riang berjalan menuju kosnya, wajahnya yang lempeng tanpa ekspresi membuat orang-orang gemas

Sampai di kos, Allen menaruh makanan dimeja, ia lalu menghempaskan tubuhnya ke sofa

" Capek banget.... kalau ini masih tubuh lama gue, kerja rodi sekalipun pasti gue kuat.... nih bocah gak pernah olahraga kali ya? Tubuh aja kek perawan, udah putih, mulus gak ada otot-ototnya lagi, harus gue bentuk nih tubuh!"

Jika ada orang yang mendengar gerutuan Allen, mereka pasti tercengang

' hey tubuh itu masih anak-anak, untuk apa terburu-buru'

Teringat sesuatu, Allen melangkah menuju kulkas, ia mengambil 2 susu kotak dan meletakkannya dimeja

Perlahan Allen menyesapnya menggunakan sedotan, matanya berbinar merasakan manisnya minuman itu.

' jadi gini ya rasanya susu....'

Mata Allen sedikit berkaca-kaca mengingat nasibnya dan Allen yang tak jauh beda

Dulu Alger hanya bisa merasakan minuman manis itu sampai usia 6 tahun

Hal yang sama juga dialami Allen yang membuat tubuh Allen kurus dan lambat berkembang

Allen membuang kotak susu yang sudah kosong, ia memegang sendok dan mulai menyuap makanan ke mulutnya

' ini baru namanya nikmat dunia'

Pipi Allen nampak bergoyang seirama dengan kunyahannya, siapapun yang melihatnya akan merasa gemas dan ingin mencubit pipi bakpao itu

Tak!

Allen meletakkan sendok, tangannya mengelus perut yang terlihat buncit, ia bersandar di sandaran sofa

' gimana kabarnya Bryan sama yang lain? Disini sepi banget, biasanya ada mereka yang ngerecokin gue'

Allen terkekeh miris

" Sumpah gue capek Tuhan...gu..gue pengen bahagia..."

Suara Allen terdengar lirih, ia memejamkan matanya yang terasa berat.

Jangan lupa vote dan komen.

Alger or Allen Where stories live. Discover now