34

13.6K 1.6K 13
                                    































Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




Siang hari Elena pulang setelah mengecek restoran utama miliknya

Ia memasuki mansion dengan paper bag ditangannya, wajahnya cantiknya kian berseri saat naik kelantai 3

Ceklek!

Ia membuka pintu kamar Allen, namun tak menemukan bayi kecilnya, ia turun mencari ke ruang makan, dapur, ruang keluarga bahkan gazebo depan

Hatinya semakin gelisah ketika tidak bisa menemukan keberadaan Allen, ia panik dan mulai memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk kalau Allen belum bisa menerima keluarga Skylen dan memilih kabur dari mansion

Kenangan saat Allen masih bayi diculik dan menderita diluar sana membuat Elena tak bisa berfikir jernih, ia terduduk dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, badannya bergetar bersamaan isak tangis yang mulai terdengar didalam lift yang membawanya entah kelantai berapa





Dikamar, Mike terbangun terlebih dahulu karena lapar, ia melirik jam dinding dan menyadari sudah waktunya makan siang, ia balik melirik Allen yang tertidur pulas disampingnya

"Bangunin nggak ya, mau gue bangunin tapi tidurnya pulas banget, tapi nggak dibangunin ini udah waktunya makan.. bangunin aja deh! Daripada nanti sakit trus gue diamuk bapaknya"

Mike menggoyangkan tubuh Allen pelan

"Ba.. Al bangun! Dah siang nih, bangun yok!"

Allen mengerjapkan matanya yang terasa berat, sesekali ia menguap membuat orang disampingnya terkekeh geli

"Ayo makan Al.."

Allen manggut-manggut sembari mengangkat kedua tangannya kearah Mike

"Gendong, gue ngantuk"

"Lo kok jadi manja banget sih"

Mike tertawa kecil namun ia tetap menyambut uluran tangan Allen dan menggendongnya ala koala

Meskipun usia mereka sama, tapi perkembangan tubuh Mike lebih baik dibanding Allen, bila disandingkan tinggi Allen mungkin hanya sebatas dagu Mike

Allen menyandarkan kepalanya di bahu lebar Mike

"Pegangan, nanti jatuh" ucap Mike mengingatkan Allen yang setengah tertidur digendongan nya

"Hm.."

Ceklek

Mike yang sedang membuka pintu dikejutkan oleh Max yang berjaga didepan kamarnya

"Biar saya saja yang membawa tuan kecil..tuan Mike" tawar Max saat melihat Mike yang sedikit kesusahan membuka pintu

Mike menggeleng

"Tidak perlu, aku bisa sendiri"

Ia berjalan perlahan menuju lift, sayup-sayup ia mendengar suara isak tangis dari dalam lift

'anjir apaan tuh?! Jangan bilang disini ada jurig!!!'

Bulu kuduk Mike meremang, ia ragu-ragu untuk melangkah memasuki lift, merasa tidak ada pergerakan dari Mike membuat Allen terbangun dari tidurnya

"Kenapa berhenti?"

"A...anu i..itu loh!..itu!.."

"Lo ngomong apa lagi kumur-kumur sih! Yang jelas anjing!"

"A..ada se..se.. setan!! Di Lift ada setan!!!"

"Hah?!"

Allen terbengong sejenak lalu menggeplak kepala Mike

"Goblok! Siang-siang mana ada setan anjir! Jan ngadi-ngadi deh! Turunin gue!"

Mike menurunkan Allen, ia lalu pergi bersembunyi di belakang punggung kecil Allen

"Kalo bukan setan trus apaan?!"

Allen mengabaikan Mike, ia berjalan maju dan memencet tombol untuk membuka lift

Ting!

Sreekkk..

Pintu lift perlahan terbuka, Allen terkejut mengetahui sosok yang ia kenal tengah menangis didalam lift

"Mommy!"

Elena mendongak menyadari orang yang memanggilnya adalah putra bungsunya

"Ba..baby!!!"

Elena memeluk tubuh kecil Allen dengan erat, seakan-akan takut jika ia melepasnya Allen akan menghilang lagi

Allen merasa canggung, ia ingin bertanya tapi melihat Elena yang masih sesenggukan ia memilih menelan kembali pertanyaannya, ia akhirnya menepuk punggung Elena, berharap tindakannya akan membuat mommy nya tenang

"Mom-"

"Jangan pergi!! Hiks mommy mohon hiks jangan pergi..."

Melihat respon berlebihan Elena, Allen menoleh pada Max yang berdiri tak jauh dibelakangnya, wajah Max juga tampak terdistorsi

"Om telepon Daddy"

"Ba..baik Tuan kecil"

Max sedikit tersentak mendengar ucapan Allen, ia segera mengeluarkan ponselnya dan langsung menelepon Derick

"Ab.. Al ini mommy Elena ya?" Bisik Mike

Allen mengangguk sebagai jawaban

"Jangan tinggalin hiks mommy hiks hiks! Jang..an pergi..baby...hiks hiks"

Elena terus meracau tak jelas, namun cukup untuk membuat Allen mengerti kalau ini adalah trauma masa lalu Elena, ia menghela nafas panjang

"Mo.. mommy adek disini, adek nggak kemana-mana kok"

Mendengar ucapan Allen, Elena perlahan-lahan mulai tenang meski sesekali terdengar isakan darinya

"Mommy disini dingin, istirahat dikamar ya"

Allen membantu Elena bangkit, mereka lantas pergi kelantai atas, tepatnya ke kamar milik Derick dan Elena

Elena membaringkan tubuhnya, matanya sayu dan dipenuhi kesedihan, tangannya terus menggenggam erat tangan mungil Allen yang duduk sampingnya

"Mommy istirahat aja, Allen nggak bakal kemana-mana kok"

Allen mengusap pucuk kepala Elena penuh perhatian, bohong jika ia tidak merasa bahagia melihat ada seseorang yang sangat menginginkan keberadaannya, meski seharusnya itu bukan miliknya

Disisi lain Mike tersenyum menatap Allen dan Elena

'gue harap Lo bener-bener bahagia dikehidupan kedua lo'























Jangan lupa vote dan komen.

Alger or Allen Where stories live. Discover now