23

22.4K 2.5K 24
                                    








Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.















Allen terbangun setelah mendengar bel berbunyi, ia beranjak keluar namun dihentikan oleh Saka

" lo kerja kan? Gue anter"

Allen mengangguk, lumayan ia tidak perlu menunggu bus nanti

Mereka segera pergi ke cafe diantar oleh Ethan yang kebetulan pulang dari kantor

Siang itu cafe ramai oleh pengunjung, bahkan Allen sendiri merasa kelelahan menangani pengunjung yang terus berdatangan

" Istirahat dulu Len" ujar Deon yang merasa kasihan melihat nafas Allen yang tak beraturan

Allen mengangguk, ia duduk selonjoran di dapur cafe

Deon menyodorkan piring berisi makanan, Allen menatap Deon bingung

" Makan dulu, lo pasti belum makan siang kan" Allen menerima makanan itu

" makasih bang"

Deon tersenyum sembari mengusap rambut Allen

" Sama-sama, makan pelan-pelan nggak usah buru-buru, cafe biar abang yang urus"

Deon bangkit lantas keluar melayani pengunjung

' ini baru tiga hari gue disini dan gue udah jadi sasaran anjing liar, gue yakin mereka bakal balas dendam sama gue, untuk sekarang gue cuma harus waspada dan usaha buat nguatin nih tubuh' batin Allen di sela-sela makannya.











Tak terasa hari sudah sore, Allen berjalan sempoyongan menuju kosnya, tubuhnya sudah basah oleh keringat

Langit mulai gelap, saat melewati gang tiba-tiba beberapa pria berbadan kekar mengepung nya

" Orang itu memberi kita misi untuk membunuh bocah lemah ini? dia meremehkan kita"

Salah satu pria memandang Allen dari atas ke bawah jelas sekali kalau ia meremehkan penampilan lemah Allen

' sial waktunya nggak pas banget'

Allen merutuki kemalangan nya, ia baru pulang kerja dan tubuhnya sangat kelelahan, ia tidak yakin bisa melawan 6 pria disekelilingnya sendirian

' kek Dejavu anjing! Kapan terakhir kali gue ada diposisi ini '

Allen terkekeh, tidak ada pilihan lain, ia akan melawan semampunya lalu jika ada celah ia akan melarikan diri

' sebagai mantan ketua gangster, ini rencana paling memalukan sepanjang hidup gue'

" Kalian maju, langsung bunuh saja bocah itu"

Pria didepan Allen memberi perintah pada rekan-rekannya, sontak kelima pria maju dengan wajah garang, ditangan mereka terselip belati yang nampak berkilau dibawah cahaya remang

Allen berusaha menangkis serangan mereka, namun lama kelamaan ia kewalahan sendiri

Bugh!

Allen tersungkur, sebuah pukulan menghantam kepalanya, membuat telinganya berdenging, ia memejamkan mata merasakan pusing yang melanda

Salah seorang pria mendekat, ia hendak menusuk dada Allen, namun sebelum belati itu menyentuh Allen, pria tersebut sudah terlempar jauh dan pingsan

Allen menatap pemuda berwajah pucat yang menolongnya sebelum pingsan

" Si... siapa kamu!" Pemimpin pembunuh menatap waspada pemuda berwajah pucat yang tak lain adalah Lexy

Lexy menyeringai

' orang-orang ini cari mati! Beraninya mereka menyentuh adikku!'

" kalian lindungi adikku" Perintah Lexy pada anak buahnya, ia harus memastikan keamanan adik kecilnya sebelum mengurus para sampah-sampah ini

Lexy berjalan menuju 5 pria yang tersisa

" Ma...mau apa kau" kelima pria merasakan bahaya besar yang datang dari Lexy

" Aku?" Mata Lexy meringkuk dengan seringai iblis

" Membunuhmu"

Segera kelima pria itu jatuh tanpa mampu melawan, mata mereka terbelalak karena terkejut, terdapat luka bergaris dileher mereka



Di dunia bawah, Lexy dikenal dengan sebutan ' Ghost '

Ia akan menyeret musuhnya dalam ketakutan, lalu membunuh mereka tanpa suara

" Kau ceroboh Lexy! Setidaknya perhatikan kondisi tubuhmu"

Tanpa menengok, Lexy tau kalau itu Ren yang baru menyusulnya

Saat berangkat tadi ia sengaja meninggalkan Ren, ia tahu kalau Ren akan melarangnya untuk menjemput adiknya, mengingat kalau ia sedang sakit saat ini

" Bukan masalah"

Lexy memilih menghampiri Allen yang dijaga anak Ritter

Ia memeluk tubuh Allen erat, andai ia telat sedetik saja, ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada adiknya, tak terasa air matanya jatuh

Ren marah, bukan karena Lexy meninggalkannya, tapi karena Lexy mengabaikan kondisi tubuhnya sendiri

Namun melihat Lexy saat ini menangis membuatnya sadar, keluarga adalah hal paling berharga bagi Lexy dan ia rela melakukan apapun untuk mereka, bahkan jika harus mengorbankan nyawanya sendiri

" Masuk ke mobil, kasian adikmu, dia harus diobati"

Lexy mendongak, raut wajahnya membuat amarah Ren menguap, bagaimanapun ini adiknya

Lexy menggendong Allen memasuki mobil, diikuti Ren yang duduk disampingnya

Ren menyandarkan kepala Lexy ke pundaknya, ia bisa merasakan dahi Lexy yang terasa panas di telapak tangannya

" Tidur aja, nanti Abang bangunin kalo udah sampai"

Lexy menurut, ia dengan cepat tertidur karena elusan dikepalanya

" Pelan kan mobilnya, pastikan tidak ada musuh yang mengikuti kita"

Ren menghubungi anak buahnya melalui earphone, ia sengaja menyuruh mereka memelankan mobil agar Lexy punya waktu untuk istirahat dan ia bisa memeriksa Allen terlebih dahulu.

" Sepertinya dia baik-baik saja, tidak ada cedera selain memar di wajah dan kelelahan " ucap Ren setelah memeriksa keadaan Allen

Ia memperhatikan posisi tidur Lexy dengan Allen di pelukan lengan kurus Lexy

" Sepertinya babyboss memiliki satu rekan bayinya"

Ren terkekeh, kedua remaja disampingnya benar-benar mirip bayi










Jangan lupa vote dan komen.

Alger or Allen Where stories live. Discover now