19

24.6K 2.4K 11
                                    









Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.












" BUN!!!!"

Theo berlari menuruni tangga dengan panik

" Astaga The... Jangan lari-larian di tangga!"

Selvi berjalan mendekati Theo lantas memukul kepala putranya itu dengan spatula

" Akh! Sakit Bun..."

Theo meringis kesakitan, pukulan bundanya benar-benar tak main-main kerasnya

" Makanya jangan lari-lari di tangga! Nanti kalau jatuh tau rasa kamu"

" Hehe ampun ibu negara "

Selvi menghela nafas " kenapa teriak-teriak hm?"

" Ah iya! Allen kemana bun? Kok nggak ada dikamar Theo?" Ujar Theo sembari menepuk dahinya

" Allen tadi keluar sama Saka, katanya mau olahraga "

Mendengar itu Theo merenggut tak suka, sial! Ia kalah start dengan si kulkas!

Padahal niatnya ingin lari-lari bareng adik tercintanya, tapi apa daya ia kalah sama si kulkas dua pintu

" Kenapa nggak bangunin Theo?"

" Makanya tidur jangan kek kebo!"

Saka menjawab dari belakang Selvi, rupanya ia baru pulang dengan Allen

Theo diam saja berbeda dengan hatinya yang mengumpat dikatain oleh adiknya

' si babi awas aja! Nggak gue jemput Lo!, Lemes banget mulutnya heran!'

Tanpa memedulikan sekitar, kedua remaja itu naik kelantai atas

" Kalau udah siap langsung turun ya, kalian berangkat bareng ayah" ucap Selvi dan diangguki kedua remaja itu

Tak lama Saka dan Allen turun, seragam mereka tampak acak-acakan

" Ya ampun! Kalian ini mau sekolah apa mau tawuran sih!" Pekik Selvi

Alice yang tengah ngemil ciki tersedak dan Ethan menyemburkan kopi yang baru diminumnya

' cough! cough!'

' byurr'

" Mau ngaret Bun" ucap Saka dan diangguki Allen

" Ngejawab ya kamu! Rapiin tuh baju! Bunda gak mau tau!"

" Ini tuh style Bun.."

Allen mengangguk ' enak aja udah ganteng gini disuruh ganti '

Melihat itu Selvi naik pitam, ia menyeret kedua remaja kembali ke kamar

A few moments later...

Saka dan Allen turun dengan penampilan yang berbeda dari sebelumnya

Baju yang tadinya dikeluarkan kini sudah dimasukkan, dasi terpasang rapi dan rambut mereka disisir kebelakang

" Nah gini baru kelihatan ganteng"

Wajah kedua remaja itu suram

'pffttt...'

Ketiga orang yang duduk di meja makan berusaha menahan tawa hingga wajah mereka memerah

" Pfftttt....hahaha aduh..haha ututu... ganteng banget sih adik-adikku" Alice menatap nakal Saka dan Allen

" Uhuk uhuk!..a ayo mulai s.. sarapan" Ethan memalingkan wajah, mulutnya terlihat berkedut menahan untuk tidak menyunggingkan senyum

'sialan awas aja kalian!'

' tau gini mending gue pulang aja! Orang-orang disini pada akhlakness semua!'

Kedua remaja dengan masam duduk, mengabaikan tatapan geli orang-orang disekitarnya

" Kalau mau ketawa, ketawa aja jangan ditahan! Tiati nanti gila sendiri" ucap Saka ketus

" Heh congornya! Ngomong kasar sekali lagi!" Sergah Theo

" Lah tuh Abang juga ngomong kasar!"

Allen menatap bolak-balik antara Saka dan Theo sembari memakan sarapannya

' wah bagus-bagus, pagi-pagi dah dapet tontonan kek gini! Teruskan bang, gue suka keributan!'

" Kalau kamu gak mancing Abang juga gak bakal ngomong kasar!" Theo memelototi Saka

" Mancing apaan?! Saka aja gak bawa pancingan tuh" Saka memandang remeh Theo

" Berani ya kamu sama Abang sekarang!"

" Abang aja berani sama Saka, kenapa Saka harus takut"

" Kam-"

"Diam! Makan!"

Suara Ethan terdengar menyeramkan, membuat kedua remaja beda usia itu langsung tutup mulut

' yahh.. gak seru.. padahal dikit lagi ada adegan baku hantam, huh si om ngerusak suasana aja!'

Allen mendengus kesal melihat wajah datar Ethan

" Ayo dimulai sarapannya" ucap Selvi kikuk

Segera mereka mulai memakan sarapan

Allen menatap masam piringnya yang sudah kosong

' baru mulai ya sarapannya '








Segini dulu, spesial buat nemenin malam takbiran

Selamat hari raya idul Fitri 1444 Hijriyah bagi yang merayakan

Minal Aidzin wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin

Lanjut takbir keliling dulu ya hehe..

Jangan lupa vote dan komen.

Alger or Allen Where stories live. Discover now