1.

67.9K 3.7K 29
                                    

Alger Diandra, pengusaha muda yang baru-baru ini naik daun, bagaimana tidak diusianya yang ke 27 tahun ia sudah menduduki kursi CEO dengan perusahaan yang memiliki cabang di beberapa kota.

Alger memiliki tubuh kekar dan tinggi ditambah wajah tampan dengan rahang tegas yang mampu membuat kaum hawa menjerit histeris.

Dibalik layar CEO yang sukses,ia juga ketua gangster yang menjaga kota tempat tinggalnya. 'Blood Evil' begitulah orang-orang menyebutnya, gangster itu terkenal kejam dan brutal dalam menghadapi musuh mereka, namun bukan berarti mereka akan mengacu dimana pun, hanya jika ada yang mengusik maka mereka tidak akan segan-segan membalas lebih kejam.

Alger memiliki seorang adik laki-laki bernama Abryan Diandra yang terpaut usia 2 tahun dengan Alger.

Bryan yang berusia 25 tahun kini mulai mengikuti jejak sang kakak,baik dalam urusan perusahaan maupun gangster.

Meski bersaudara, tapi kakak beradik itu memiliki sifat yg bertolak belakang, Alger selalu berwajah datar,irit bicara dengan orang lain dan jarang tersenyum,ia bahkan mungkin lupa caranya tersenyum, namun tingkah randomnya terkadang membuat teman-temannya menggelengkan kepala.

Sementara Bryan adalah pribadi yang humoris dan ceria, namun jika dalam situasi serius ia akan serius sehingga orang-orang mengira ia memiliki kepribadian ganda.

Bryan memiliki impian kecil yaitu melihat kakaknya tersenyum, namun sampai sekarang impian itu belum bisa terkabul.

Sejak kecil Alger dipaksa untuk menjadi sempurna,ia tidak bisa melakukan apapun yang disukainya.

Hidupnya penuh kekangan dari keluarga Diandra, tidak ada pilihan dalam hidupnya, memberontak sedikit ia akan dihukum dengan keras, orang tuanya bahkan tak segan-segan untuk mencambuknya.

Berbeda dengan sang adik yang selalu mendapat semua kasih sayang keluarga, Bryan sangat dimanja, apapun keinginannya akan dituruti.

Hal yang tak bisa didapatkannya, tak ayal membuat Alger iri,ia ingin disayang,ia juga mau dipeluk.

Sejak kecil ia selalu mengalah, menghapus semua keinginannya sendiri, keinginan untuk bahagia dan tertawa, hingga ia lupa bahwa ini adalah hidupnya.

Saat Alger berusia 15 tahun, terjadi penyerangan di mansion Diandra. Keluarga,penjaga dan maid semua terbunuh menyisakan 2 remaja yang mati-matian bersembunyi dari musuh.

Demi mencukupi kehidupannya dan adik, Alger bekerja paruh waktu disebuah kafe. Seperti keluarganya ia juga memanjakan adiknya.

Bertahun-tahun berlalu, belati keluarga Diandra bangkit, Alger mulai membalas penderitaan mereka.

Untuk pertama kalinya darah mengotori tubuhnya,bukan darah miliknya tapi musuh-musuh yang telah menghancurkan keluarganya.

Alger or Allen Where stories live. Discover now