53

8.2K 870 27
                                    

















Hari bergulir dengan cepat, sebuah mobil box yang terlihat familiar berhenti dihalaman villa

Beberapa pengawal membuka pintu bersiap mengangkut kotak-kotak didalam, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh tiga sosok remaja yang tidak sadarkan diri

Salah seorang pengawal pergi ke villa dan menggedor salah satu pintu kamar

"Apa yang kau lakukan pagi-pagi buta begini!"

Ayah Dion keluar dengan ekspresi kesal, dari penampilannya terlihat jelas bahwa ia baru saja bangun tidur

"Tuan Frans ada sedikit kendala di pesanan"

Sontak tanpa peringatan, Frans melangkah keluar menuju mobil box

"Apa yang terjadi?!"

"Ada anak-anak didalam Tuan, salah satunya terluka!"

Frans langsung masuk untuk mengecek, ia melihat bercak darah disekitar ketiga remaja itu, ia lalu berjongkok didekat remaja paling mungil

"Masih bernafas.." gumamnya

Tatapannya teralihkan oleh liontin kalung anak itu yang mencuat keluar

'Skylen?! Tapi dia bukan Mike, jangan-jangan..!'

Mata Frans membola ketika ia mengingat suatu fakta

"Bawa dokter ke villa sekarang! Ini darurat!"

Para pengawal dengan sigap menjalankan perintah Frans, sementara Frans dengan hati-hati membopong tubuh Allen

"Bawa dua anak itu ke kamar kosong! Dan katakan pada Dion untuk menyediakan kamarnya!"

Frans tidak punya pilihan selain menjadikan kamar Dion sebagai ruang perawatan Allen

Villanya hanya memiliki tiga kamar, ia juga tidak bisa membawa ketiga remaja itu ke kota karena akan memakan lebih banyak waktu, akan lebih baik jika ia membawa dokter kesini






Dion cemberut saat Frans membaringkan Allen ke ranjangnya

"Kenapa tidak di kamar ayah saja?"

Frans tersenyum canggung

"Kau tau kan kamar ayah sangat berantakan, kita tidak mungkin menggunakannya untuk perawatan sepupumu"

"Sepupu?"

"Ya, dia pasti putra bungsu bibi mu, aku belum melakukan tes DNA tapi aku yakin karena wajahnya mirip dengan bibi mu waktu kecil"

"Ku kira ayah sebatang kara"

"Anak nakal! Aku masih punya kakak tau!"

"Terserahlah!"

Dion memutuskan duduk di kursi belajarnya

Tak berselang lama, dokter yang dipanggil Frans datang, ia dengan teliti mengobati Allen

"Apa lukanya serius?"

Frans bertanya dengan cemas

"Tidak, tapi karena tidak segera diobati mungkin akan terjadi infeksi"

"Apa itu berbahaya?"

"Ya, itu cukup berbahaya"

"Kalau begitu obati dia sampai sembuh, jika keponakanku mati kepalamu ku penggal!"

Dokter bergidik ngeri mendengar ucapan Frans, ia mempercepat langkah tangannya membersihkan dan membalut luka ditubuh Allen

'untungnya ini hanya luka dangkal'

Alger or Allen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang