Isolasi

706 92 12
                                    

Flora terpaksa harus dilarikan keruangan isolasi. Dimana sudah ada dokter Frans juga didalam ruangan tersebut untuk memeriksa kondisi Flora.

"Untung cuman lecet aja..." ujar Fiony, memberikan obat merah pada kening Adel.

"Tapi bunyinya nyaring banget, kedengaran sampe keluar," disambung Lulu yang merasa khawatir.

"Semoga Flora juga gapapa, ya..." ucap Oniel.

Mereka semua menunggu didepan ruangan isolasi. Sampai ketika mama Adel datang dan langsung mengecek kondisi Adel.

"Kamu gapapa? Setelah dari sini kita ke rumah sakit, ya..."

"Maa... Cuman lecet biasa aja, tanya cepio."

"Iya, tantee... Lukanya nggak parah, kok." jawab Fiony.

"Yakin?" tanya lagi mamanya.

"Iya, mamaaa..."

"Terus, gimana Flora?" tanya mamanya yang juga mengkhawatirkan Flora.

Adel juga belum mendengar kabarnya lebih lanjut, mereka masih menunggu diluar dengan perasaan gelisah. Begitu Adel melihat dokter Frans keluar dari ruangan isolasi, Adel langsung berlari menghampiri dokter Frans.

"Dok! Gimana?"  tanyanya merasa sangat khawatir.

"Sedang dalam pengaruh obat penenang..." jawab dokter.

"Flora... Nggak bakal kenapa-napa kan, dok?" tanya Adel yang begitu khawatir.

"Tenang saja, Adel... Pasti sangat syok untuk mengetahui ini pertama kali."

"Ini yang Adel takutkan, dok..." jawab Adel.

"Ini sudah jalan untuk kesembuhan Flora, Adel..."

Raut wajah khawatir sangat terlihat di wajah Adel. Begitupun dengan member yang datang tanpa sengaja hari ini. Mereka sama sekali tidak menyangka semua akan terjadi di depan mata mereka, melihat Flora histeris dan Adel yang begitu sedih.

"Apa yang akan kamu lakukan setelah ini, Frans?" tanya mama Adel yang juga penasaran.

Mama Adel dan dokter Frans terbilang cukup akrab karena mereka teman sekolah sebelumnya, makanya sejak awal juga mamanya mempercayai dokter Frans untuk membantu Flora.

"Saya akan coba lakukan hipnoterapi."

Dokter ingin mempertemukan Nabi dan Flora di alam bawah sadarnya sendiri. Dokter Frans ingin membantu Flora lebih menerima kalau Nabi bukan berasal dari dunia nyatanya, melainkan hanya halusinasinya saja.

"Saya pernah mencobanya sekali," ujar dokter Frans, "Tapi sepertinya...Flora masih terlalu mengingat lukanya, sehingga sulit baginya untuk masuk ke alam bawah sadarnya sendiri."

"Sulitnya apa, dok?!" Adel langsung bertanya disaat dokter belum selesai menjelaskan.

"Setiap Flora memejamkan mata, pasti dia selalu merasa ada sosok papa yang selalu mengikutinya. Hal itu yang membuat Flora menjadi histeris dan tidak terkontrol."

"Jadi, Flor sulit untuk fokus setiap kali saya mencoba untuk memulai hipnoterapi. Anggap saja, Flora kedatangan tamu tidak diundang."

"Adel harus apa kali ini, dok?"

"Bukan hanya kamu, Adel... Tapi, kita semua!" tegas dokter, "Kita harus menyembuhkan lukanya dulu, minimal membuatnya lebih menerima keadaan."

Menyembuhkan trauma juga bukan hal yang mudah, karena ingatannya akan terus merekam bagaimana papanya selalu mempermalukannya didepan umum.

"Apa... Kalau Flora sudah menerima keadaannya, dia bisa bertemu Nabi di alam bawah sadarnya?"

"Harusnya begitu, karena Flora tidak akan menghindari lukanya... Tapi, dia akan menyembuhkannya sendiri..."

Adel akan mencoba, dia akan melakukan apapun untuk kesembuhan Flora. Adel selalu yakin dan percaya kalau Flora akan kembali seperti dulu lagi.

"Untuk sekarang, saya akan coba menyakinkan Flora tentang Nabi..." jelas dokter Frans, "Saya pastikan kamu pergi tour dengan tenang, Adel."

Dokter memberikan senyumnya, dia sudah mengetahui kalau Adel akan pergi untuk waktu yang cukup lama. Sedangkan bagi Adel, rasanya sangat tidak tepat untuknya meninggalkan Flora.

👭👭👭

Adel akan berangkat tour besok pagi. Tetapi malam ini perasaannya sangat gelisah memikirkan Flora yang masih didalam ruangan isolasi.

Tok...tok..tok..

"Maa..."

Adel menoleh kearah pintu karena mamanya masuk. Membawakan beberapa vitamin untuk dibawa Adel pergi tour.

"Mikirin Flora?" tanya mamanya. Duduk disebelah tempat tidur Adel.

Adel mengakuinya, sejak tadi dia terus berpikir kondisi Flora. Rasanya sangat berat meninggalkan Flora yang sedang berada di titik terendahnya.

"Mau jenguk? Sebelum kamu berangkat?" ujar mamanya, menawarkan tawaran yang tidak mungkin ditolak Adel.

"Mau, maaa..."

👭👭👭

Sesampainya mereka di klinik, dari kejauhan sudah terdengar suara teriakan Flora yang memberontak. Sontak Adel langsung berlari menghampiri sumber suara.

"AKU NGGAK GILAAAA!!"
"KALIAAAAN YANG GILAAAA!!"
"KALIAN YANG NGGAK BISA LIHAT NABI!! KENAPA AKU YANG GILAA!! INI NGGAK ADIIIIL!!"
"LEPASIN!!! AKU MAU PULANG, AKU NGGAK MAU DISIIIIINI."

Adel bersama dengan mamanya hanya bisa mendengar suara jeritan Flora dari luar kamarnya. Jeritan Flora benar-benar membuat Adel merasa tidak tega.

"Apa yang terjadi, Frans?!" mamanya langsung menyodorkan sebuah pertanyaan begitu dokter Frans keluar dari ruangan isolasi.

"Saya sedang mencoba untuk mengurangi interasi Flora dengan Nabi."

Perawat dan dokter akan langsung masuk ke kamar. Apabila mendapati Flora yang sedang berbicara sendirian.

"Terus, A-apa yang buat Flora sehisteris itu?" tanya Adel yang matanya sudah berkaca-kaca.

"Dia tidak pernah terima, Nabi yang menghilang ketika kami masuk..."

"Apa benar-benar harus dilakukan seperti itu?" tanya mamanya, berbicara berdua dengan dokter Frans.

"Saya pikir harus. Selama Flora masih melakukan interaksi intens dengan halusinanya, dia akan terus beranggapan kalau Nabi itu ada."

Adel membiarkan mamanya dan dokter Frans berbicara tanpa dirinya, dia hanya duduk terdiam tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Kakinya tiba-tiba merasa begitu lemah, dan hanya bisa bersandar pada bangku yang dia duduki.

"Hai, Kuro..." sapa Adel, melihat Kuro sedang mengeluskan badannya sendiri di kaki Adel.

Ternyata Kuro memang dilepaskan oleh perawat semenjak Flora masuk ke ruangan isolasi. Kuro juga banyak menemui teman baru yang juga dirawat disana.

Adel menggendong Kuro, sembari mengelus Kuro diatas pangkuannya, "Titip Flora, ya..." katanya dengan mata berkaca-kaca, "Habis ini, aku janji bakalan bawa kalian pulang."

-Follow untuk dapat notif ceritanya dan jangan lupa like yaah🤍-
Boleh banget kalau mau minta feedback kok, boleh langsung komen disini atau di dm yah ntar aku mampir🤝🤍


diantara 'ADA' dan 'TIDAK'Where stories live. Discover now