Mempertanyakan semuanya

807 74 6
                                    

Adel membantu Flora untuk membaringkan badannya didalam mobil, sebelum akhirnya berhasil meninggalkan rumah dan pergi cukup jauh.

"Mau ke rumah sakit, Flo?" tanya Adel merasa khawatir.

"Kalau besok masih sakit aja, Del."

Adel terus berjalan maju, sampai dia menepi disuatu jalanan sepi dipinggir danau buatan.

"Kenapa kesini?" tanya Flora.

"Gue nggak kenal lagi sama sosok papa yang lembut dan hangat, Flo..." ucap Adel mencoba memberanikan dirinya, "Gue mau tau alasannya... Tapi, gue nggak akan maksa kalau lo nggak mau."

Flora menatap Adel cukup lama, "kecelakaan abang gue... Ngerubah semuanya..." ucapnya perlahan, setelah cukup lama memandangi Adel.

Kecelakaan mobil itu terjadi sekitar 2 tahun yang lalu, kecelakaan tunggal menabrak pangkalan ojek yang sedang menunggu orderan. Menyebabkan 2 orang tewas dan 6 orang terluka, berserta abang Flora yang saat ini sudah tidak bisa menggerakkan kedua kakinya dan hanya bisa duduk di kursi rodanya.

"Papa rugi, bayar kompensasi untuk setiap korban, dan tanggung jawab untuk biaya hidup keluarga korban yang meninggal." jelas Flora.

"Terus?! Gantiin posisi abang lo?... Lo disuruh ganti rugi karena kesalahan dia?" tanya Adel berterus terang.

"Bukan. Sebelum kecelakaan, papa udah habis ratusan juta buat bisnis abang. Papa kerja sama buat ngebangun perusahaan marketing digital, dimana abang gue adalah pemiliknya."

"Tapi, kecelakaan itu benar-benar menghancurkan semuanya. Teman yang papa ajak kerja sama itu nggak mau nerima abang karena cacat, katanya. Terus papa minta aku buat gantiin dia."

Adel menyalip pembicaraan Flora yang masih berbicara, "Bentar. Berarti lo sempat berpikir untuk graduation?"

Flora mengangguk, "Inget, kan? Gue pernah cuti setelah kecelakaan itu, gue lagi ngurusin semuanya waktu itu."

"Terus? Apa yang buat papa jadi semarah ini?" tanya Adel.

"Papa nggak bisa terima kenyataan, kalau gue nggak bisa gantiin posisi abang. Kualifikasi diri gue sama sekali nggak masuk kriteria dan gue juga masih sekolah, Del."

Sejak saat itu papanya selalu memberontak, menganggap Flora yang tidak ingin berusaha untuk membantu. Kegagalan yang dialami papanya, membuat Flora merasa asing dengan keluarganya sendiri, bahkan keluarga yang hangatpun sudah tidak dia rasakan lagi.

"Disitu juga gue ketemu sama Nabi..."

"H-ha?!" Adel tercengang, karena terselip nama Nabi.

"Iya, gue nggak ketemu Nabi waktu audisi."

Adel masih terdiam, rasanya bingung harus merespon apa tentang cerita Flora. Kebohongannya tentang pertemuannya dengan Nabi pun, Adel hanya dapat menunggu Flora yang menceritakannya sendiri.

"Kenapa harus bohong, Flo?"

"Maafin gue, Del."

Itulah alasan kenapa Flora menyembunyikan Nabi dan menjaga jarak dengan Adel. Tidak ingin melibatkan siapapun atas permasalahan yang sedang menimpa dirinya.

-Follow untuk dapat notif ceritanya dan jangan lupa like yaah🤍-
Boleh banget kalau mau minta feedback kok, boleh langsung komen disini atau di dm yah ntar aku mampir🤝🤍

diantara 'ADA' dan 'TIDAK'Where stories live. Discover now