Sudah waktunya

708 80 7
                                    

Sepulang dari kos lama Flora semalam, Adel tidak kembali ke klinik. Dia memilih pulang untuk menjernihkan pikirannya, dan hari ini kembali datang kesana.

"Adel, sore ini dokter Frans ingin bertemu." seorang perawat memanggil Adel yang baru saja tiba di klinik.

Adel merasa ini juga waktu yang tepat untuk Adel mengatakannya secara langsung, dibandingkan harus menulis penjelasan yang semalam dia dengar kedalam laporan.

"Woey, bang!" sentak Flora. Melihat Adel melamun didepannya.

"Pusing," alasannya.

"Lo sakit?!"

"Pusing mikirin ulangaaaan! Soalnya nggak ngotak semua," alasan Adel menyangkut tentang sekolah.

Adel sedang memikirkan barang yang baru saja dia terima, rasanya dia ingin sekali menanyakan langsung kepada Flora perihal barang tersebut.

"Terus, lo bisa jawab?" tanya lagi Flora.

"Bisalah!" jawabnya sombong, "Flo..." sambung Adel memanggilnya.

"Semalam, Nabi tidur disini! Nemenin gue." bukannya menyahut panggilan dari Adel, Flora malah menyinggung soal Nabi yang menginap.

Sekarang, mendengar namanya terasa sangat aneh bagi Adel, "Lo yang minta?!" ketusnya bertanya kepada Flora.

"Enggak, dia sendiri yang mau disini."

"Kenapa nggak disuruh pulang aja? Diakan masih anak-anak, ngapain coba sok jagain lo."

Flora menatap sinis Adel yang terlihat sangat tidak menyukai Nabi, "Ada yang salah?! Lo nggak bisa, dan dia cuman gantiin semalam doang."

"Ada perawat! Lagian gue udah titipin lo ke mereka."

"Apa Bedanya lo sama Nabi?! Sama-sama jagain gue, kan?!" bentak Flora merasa tidak senang.

"Emang dia bisa ngebantuin lo kalau butuh sesuatu?!"

Flora terdiam, menatap sinis Adel dengan ucapannya yang terdengar sangat menjengkelkan bagi Flora.

"Emang gue sering nyuruh lo untuk ngambilin gue sesuatu?! Selagi gue bisa ambil sendiri, gue nggak butuh orang lain!"

Adel menghelah nafas panjangnya, "Lo boleh khawatir sama gue, tapi nggak usah berlebihan! Terserah gue mau minta siapa buat nemenin gue disini," ucap sinis Flora, tidak memberikan Adel kesempatan untuk berbicara.

Flora mengusir Adel karena sudah tidak ingin melanjutkan perdebatan diantara mereka. Adel juga memilih untuk mengalah daripada memperpanjangnya.

👭👭👭

Waktu janji bertemu dengan dokter Frans sudah tiba, Adel berjalan masuk kedalam ruangan dengan membawa kotak yang berisikan barang Flora.

Waktu janji bertemu dengan dokter Frans sudah tiba, Adel berjalan masuk kedalam ruangan dengan membawa kotak yang berisikan barang Flora

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sepertinya kamu... Juga ingin berbicara dengan saya?" tanya dokter, melihat Adel dengan kotaknya.

"Dokter dulu juga nggak masalah," jawab Adel.

"Sebaiknya kamu dulu, pasti menyangkut tentang Flora juga, kan?"

Adel meletakkan kotak tersebut diatas meja kerja, "Ini semua punya Flora..."

Dokter Frans mengambil salah satu barang, melihat keanehan dari barang tersebut dan menyadari semua penerima atas nama Nabi.

"Kenapa Flora bisa sejauh ini, dok?" tanya Adel yang tidak menerimanya, "Kalau cuman sekedar Flora selalu bicara sendirian dan ngerasa punya teman, Adel coba terima... Tapi, ini apa?! Kenapa Flora sampai ngirim barang-barang ke orang yang wujudnya aja nggak ada!!"

Adel mulai menyadari kenyataan yang diterimanya sangat sulit, snagat tidak bisa diterima oleh akal sehatnya.

"Harusnya ini yang kita hindari," jelas dokter Frans yang juga terkejut, "Flora tidak boleh menarik Nabi ke dunia nyata."

Resiko terbesar dari halusinasinya akan menganggu jiwa Flora, "Jiwa Flora harus tetap disini, dia harus segera sadar kalau Nabi itu tidak nyata."

Adel tertegun, "Ini yang mau saya sampaikan ke kamu, Adel..." kembali dokter menjelaskan.

Setiap hari dokter Frans selalu mendengar perkembangan Flora yang tidak pernah membaik, membuat dokter Frans sendiri merasa sangat gelisah ketika sedang menjalankan dinas diluar kota.

"Secepatnya, kamu harus memberitahukan kepada Flora kalau Nabi tidak pernah ada."

"Disaat keadaan semakin memburuk?!" tanya Adel mencoba untuk meluruskan permintaan dokter.

"Akan jauh lebih buruk nantinya, kalau kita semakin mengulur waktu," jelas dokter Frans, "Saya tidak ingin Flora hanyut di dunia yang tidak pernah ada."

"Waktunya nggak tepat, dok!"

"Apalagi yang tidak tepat, Adel?!" tegas dokter Frans, mempertanyakan semuanya kepada Adel, "Waktu yang tidak tepat, atau kamu yang belum siap?!"

Adel terdiam, dia mengakui pada dirinya sendiri kalau dirinya tidak pernah siap hari ini tiba. Bagaimana cara Adel memberitahukan kepada Flora kalau semuanya tidak nyata, sedangkan dirinya sendiri saja sulit menerimanya.

"Waktu itu kamu siap untuk konsekuensinya, dan sekarang saya minta kamu sadarkan Flora!"

"Adel aja sulit untuk nerima semuanya! Gimana sama Flora, gimana dia nanti... Kalau tau semuanya itu nggak pernah ada!!" tangis Adel pecah didalam ruangan.

"Semuanya memang sulit, Adel... Tapi kita tidak bisa tinggal diam. Flora harus tau, sekalipun itu akan menyakiti dirinya sendiri..." jelas dokter Frans mencoba untuk membujuk Adel.

"Kalau Adel gagal? Kalau Adel nggak akan pernah sanggup untuk ngasih tau semuanya ke Flora?!"

"Kita semua akan kehilangan Flora. Dia akan hanyut bersama dunia yang dia ciptakan, dia akan melupakan semuanya..." jelas dokter Frans menjelaskan resiko terburuknya.

"Dunia Nabi jauh akan lebih menenangkan untuknya, karena dia merasa ada seseorang yang sama sepertinya... Flora tidak akan pernah melihat orang-orang yang mencintainya dengan tulus lagi."

Air mata Adel benar-benar tidak terbendung lagi, dadanya terasa begitu sesak untuk menerima kenyataan yang semakin jauh untuknya.

"Kamu yang menentukan waktunya sendiri," ucap dokter Frans, memberikan tisu kepada Adel, "Saya yakin, kamu tidak akan pernah membiarkan Flora pergi..."

"Adel nggak tau... akan seberat ini ketika harinya tiba."

Ucap Adel didalam tangisnya, merasa semuanya terasa begitu berat baginya. Dokter Frans juga hanya mampu menenangkannya dengan kata penguat untuk menyembuhkan Flora.

-Follow untuk dapat notif ceritanya dan jangan lupa like yaah🤍-
Boleh banget kalau mau minta feedback kok, boleh langsung komen disini atau di dm yah ntar aku mampir🤝🤍

diantara 'ADA' dan 'TIDAK'Where stories live. Discover now