Hari yang salah

901 88 11
                                    

Flora menatap Adel yang terus saja mempertanyakan alasannya pulang kerumah, "Kangen mama." jawaban Flora, membuat Adel langsung luluh.

Flora sangat merindukan mamanya, orang yang dulunya selalu dia lihat setiap dia memulai aktivitas kini telah berubah. Sekarang Flora harus mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan mamanya.

"Kalau ada papa gimana?" tanya Adel merasa khawatir.

"Enggak, ini jam kerja papa... Dia nggak ada dirumah." jelas Flora.

Flora sudah mengatur jamnya, tidak sembarangan pulang kerumah, karena dia sendiripun tidak ingin bertemu dengan papanya.

"Gue pergi dulu yaaa, Adeeeel..." ucap Flora, melepaskan genggaman Adel pada tali tasnya yang mulai melemah.

"Gue anter aja kalau gitu," kata Adel, menghalangi Flora yang akan melewatinya.

"Bisa sendiri, Del."

Adel tetap memaksa, dia merampas tas Flora dan berjalanan maju didepan Flora, "Ayo pergi," ucapnya, menoleh kearah Flora.

👭👭👭

Sudah sampai di halaman depan rumah Flora, Adel juga memilih memakirkan mobilnya dipinggir jalan rumah Flora.

"Gue parkirnya emang sengaja gini."

Arah parkir yang lurus memanjang menghadap jalan yang searah didepannya, "Kalau lo nggak betah didalam, lo tinggal masuk ke mobil dan kita langsung pergi." jelas Adel.

Flora tersenyum simpul, "Lo nggak masuk?" Adel menggelengkan kepalanya, menolak dengan lembut tawaran Flora.

"Inget, Flo! Langsung keluar kalau terjadi sesuatu," ujar Adel, dari dalam mobil ketika Flora keluar.

"Tenang, Del..."

"Semoga." gumam Adel.

Rasanya perasaan Adel masih sangat sakit melihat Flora diperlakukan seperti kemarin didepan banyak orang yang menontonnya. Seperti tidak memperdulikan siapa Flora di dunia yang penuh dengan kamera untuknya.

"Mamaa~" Flora meneriaki mamanya ketika membuka pintu rumahnya yang tidak terkunci.

"Flora."

Sahutan mamanya, menuruni setiap anak tangga untuk menghampiri Flora dan menyambutnya dengan pelukan yang begitu hangat.

"Mama udah denger ceritanya, kamu gapapakan?" tanya mama, mengecek seluruh badan Flora.

"Mama sehat?" mencoba untuk mengalihkan pembahasan.

Mamanya terus mengecek seluruh badan Flora untuk memastikan anak perempuannya tidak memiliki satupun luka di badannya.

"Flora gapapa, maa..." jelas Flora, menenangkan mamanya.

"Kamu kenapa pulang?" tanya mamanya, penasaran akan kepulangan Flora kerumah.

"Flora cuman mau tau kabar mama," ucap Flora, "Jalan yuk, maa... Flora dateng sama Adel," Flora yang tiba-tiba kepikiran mengajak mamanya untuk keluar.

"Yaudah, mama ganti baju dulu, yaa..." ujar mamanya yang juga merasa khawatir kalau mereka berlama-lama dirumah.

Disatu sisi, Adel yang sedang menunggu didalam mobil sangat terkejut sampai tanpa sengaja menjatuhkan handphone-nya sendiri setelah membalas chat dari Flora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disatu sisi, Adel yang sedang menunggu didalam mobil sangat terkejut sampai tanpa sengaja menjatuhkan handphone-nya sendiri setelah membalas chat dari Flora.

"K-kok—." sentaknya, keluar dari mobil dan ikut masuk mengikuti papa Flora dari belakang.

"Flora..." dengan lembut papanya menyambut kedatangan Flora dengan memberikan pelukannya, "Kenapa nggak ngasih tau papa?"

"Papa udah pulang?" tanya Flora kebingungan.

"Laptop papa ketinggalan," ucapnya santai, "Tapi, karena ada kamu disini... Papa bisa nemenin kamu dulu."

"Mama kamu dimana?" tanya lagi papanya.

"M-mama... Lagi ke kamar."

Sejenak Adel menghentikan langkah kakinya, bersembunyi dibalik pintu yang terbuka karena lupa ditutup oleh papanya.

"P-papa?!" Sentak mama, merasa sangat terkejut melihat kepulangan suaminya yang lebih cepat.

"Kamu kenapa nggak bilang kalau Flora pulang," terlihat begitu senang menyambut kedatangan Flora, sampai duduk disebelah Flora dan merangkulnya.

Flora hanya diam, tanpa merespon apapun dari ucapan papanya, "Kamu pulang karena setuju sama perjanjian kita, kan?!" seru papanya, berharap sangat banyak kepada Flora.

"P-pa..."

Flora berada diposisi yang serba salah, tujuannya pulang kerumah hanya ingin bertemu dengan mamanya. Flora sama sekali tidak menyangka hari ini akan terjadi, karena sebelumnya hal seperti ini tidak pernah terjadi.

"Ini baru anak, papa..." ucap papanya, mengelus rambut Flora.

"Ma..." lirikan sendu Flora ke mamanya.

Mamanya sendiri sedang berpikir keras harus melakukan apa, karena papanya akan bertindak lebih gila kalau mamanya sampai salah mengambil langkah.

-Jangan lupa like&follow yaah🤍-
Boleh banget kalau mau minta feedback kok, boleh langsung komen disini atau di dm yah ntar aku mampir🤝🤍

diantara 'ADA' dan 'TIDAK'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang