Cerita

1.7K 133 4
                                    

Sesampainya Adel dirumah, dirinya sudah disambut hangat mamanya yang menunggu di ruang tamu.

"Kok lama pulangnya?" Sahut mamanya, mendengar suara pintu yang dibuka Adel.

"Belum tidur, ma?" Tanya balik Adel.

Melihat wajah anaknya yang terlihat murung, mama mengajak Adel untuk duduk sebentar bersama dengannya.

"Kamu kenapa? Mukanya kok ditekuk gitu?" Tanya mamanya, mencoba untuk memancing Adel.

Sejak kecil Adel selalu terbuka dengan kedua orang tuanya, tentang apapun itu Adel akan menceritakannya terutama ke mamanya sendiri.

"Flora, maa..."

"Flora kenapa?!" Sentak mamanya, mengira terjadi sesuatu dengan Flora.

"Kayanya Flora gak mau temenan lagi sama Adel."

Lalu Adel mencoba untuk menceritakan jarak yang dia rasakan diantara dirinya dengan Flora.

"Sejauh apa emangnya?" Tanya mamanya untuk lebih memastikan.

"Kayanya Flora punya temen baru deh, ma..." Jawab Adel terdengar lesuh.

"Kenapa kamu bisa ngomong gitu? emangnya Flora ngelupain kamu? Dia udah gak main lagi sama kalian?"

Adel menghelah nafas panjangnya, "Bukan gitu, maa! Tapi Adel ngerasa Flora lebih sering main diluar dibandingin main sama Adel, jmt ngajakin main aja sekarang dia bisa nolak, maaa."

Sebenarnya Adel mulai cemburu karena posisinya mulai tersingkirkan karena seseorang yang bahkan dia tidak mengenal siapa orang tersebut.

"Udah coba ngomong sama Flora?"

"Emang lo harus tau semua temen gue?!" Meniru jawaban Flora tadi kepada dirinya. "Ma! Adel serius, Adel sama Flora itu udah jauh banget sekarang." Lanjutnya bercerita.

"Mama gak bela siapapun, kalau salah satu dari kalian sudah memutuskan komunikasi tapi gak ada yang mau mengalah untuk memperbaiki, kamu ataupun Flora akan saling kehilangan satu sama lain." Jelas mamanya.

Adel merenungi ucapan mamanya, "Untuk negur aja rasanya canggung, ma..."

"Mungkin Flora ada masalah yang belum dia ceritain ke kamu, dan itu yang harus kamu cari tau."

"Mungkin..."

Adel memutuskan untuk masuk ke kamarnya dan menghentikan semua pembicaraan bersama dengan mamanya.

"Vitaminnya di meja belajar kamu ya, Adel..." Sahut mamanya, ketika Adel sudah menaiki anak tangga rumahnya.

Langkah kakinya terhenti dan memanggil mamanya, "Ma!" Mama kembali menoleh kearah Adel. "Adel gak bakal biarin Flora ngelupain Adel."

Mamanya tersenyum kecil memandang anak perempuannya itu, karena mamanya sendiri mengetahui sedekat apa mereka berdua. Apalagi Adel anak tunggal yang tidak memiliki siapapun untuk dia ajak bermain dirumah.

-Jangan lupa like&follow yaah🤍-
Boleh banget kalau mau minta feedback kok, boleh langsung komen disini atau di dm yah ntar aku mampir🤝🤍

diantara 'ADA' dan 'TIDAK'Donde viven las historias. Descúbrelo ahora