Asing

1.3K 121 5
                                    

Suasana kamar kos terasa sangat canggung, Adel ingin mencoba untuk membuka percakapan tetapi Flora sibuk dengan handphone yang tidak terlepas dari genggamannya.

"Lo besok latihan?" Tanya Adel mencoba untuk membuka percakapan.

"Iya."

"Lo lagi apa, sih? scroll tiktok?"

"Iya."

"Lo marah sama gue, Flo?"

"Enggak."

"Terus lo kenapa?"

"Gapapa." Ketus Flora menjawab Adel. "Mending lo makan, sebelum makanan lo dingin." Sambungnya, menyuruh Adel untuk memakan makanan yang dibawanya.

"Ayo makan bareng." Jawab Adel, membukakan satu per satu makanan yang dia bawa.

"Gue gak laper." Ketusnya lagi, sembari membaringkan badannya diatas kasur meninggalkan Adel.

Adel hanya bisa menatap punggung yang sedang membelakanginya saat ini, tingkah Flora membuat Adel mulai merasa kesal, tetapi dia tetap berusaha untuk tetap tenang demi pertemanan mereka.

"Yaudah, gue juga gak makan." Sahut Adel, menyingkirkan semua makanan dan ikut berbaring disebelah Flora.

Flora seperti mengabaikan Adel yang sedang tidur disebelahnya, "Lo nungguin siapa sih, Flo?" Tanya Adel, mencoba untuk mencaritahu siapa orang yang membuat Flora terlihat gelisah.

"Nungguin apa?"

"Udahla, Flo! Emang kenapa kalau gue tau orangnya?"

Adel masih berharap pertemanan mereka akan kembali seperti semula, karena Adel sangat merindukan tawa lebar Flora saat bersamanya.

"Tidur aja deh, Del." Jawab Flora, mengalihkan pertanyaan Adel dengan menarik selimut dan berpura-pura tidur.

Seolah tidak memperdulikan Flora yang tidur dan memunggunginya, Adel terus berbicara apa yang dia rasakan.

"Gue gak tau sejak kapan–– tapi, gue kehilangan Flora! Gue rindu banget sama Flora."

"Sekarang, cuman untuk jahil ke Flora aja gue takut! Gue takut kalau Flora bakalan marah beneran dan ngejauhin gue."

"Emang, K-kalau Flora ketemu orang baru yang lebih asik–– gue sama Flora gak bisa temenan lagi, ya?"

"Flora bisa tanpa gue, terus gue? Apa gue bisa tanpa dia?"

Nada suara yang mulai bergetar terdengar menahan tangis, tetapi perlahan air mata itu menetes tanpa sengaja. Setiap ingatan satu per satu datang menghantui Adel dan semakin membuatnya semakin sedih.

"Selamat tidur nona Flora..."

"Siapapun dia, semoga gak akan buat gue kehilangan nona gue..."

Disisi lain, Flora yang masih memunggunginya masih mendengarkan semua ucapan Adel yang sesenggukan karena tangisnya, sedangkan Flora hanya bisa memeluk gulingnya, menatap tembok kamarnya yang dingin dengan tatapan kosong.

-Jangan lupa like&follow yaah🤍-
Boleh banget kalau mau minta feedback kok, boleh langsung komen disini atau di dm yah ntar aku mampir🤝🤍

diantara 'ADA' dan 'TIDAK'Where stories live. Discover now