Apakah mimpi?

1.1K 105 4
                                    

Hari demi hari berlalu, Adel terus menunggu notifikasi dari Flora. Bahkan ketika dirumahpun dia menunggu kedatangan Flora.

"Main, yuk..." ajak Oniel.

"G-gabisa..." tolak Adel, merasa tidak enak.

"Lo masih nungguin Flora, ya?" tanya Oniel.

"Iya, gue takut kalau dia tiba-tiba kerumah."

Semua member dan staff sekalipun sangat paham dengan perubahan sikap Adel sejak Flora tidak pernah kelihatan sejak kejadian kemarin.

"Yaudah, pokoknya bilang ke Flora kalau kita juga rindu dia, dan lupain soal kejadian kemarin." lanjut Oniel menegaskannya kepada Adel.

Adel juga rasanya ingin meneriaki telinga Flora dan mengatakan kalau melarikan diri bukanlah penyelesaian masalah yang tepat.

"Adel ..." Sahut Melody, memanggil Adel dan memintanya untuk masuk keruangan.

Adel langsung merasa jantungnya berdetak sangat cepat, apa yang akan dikatakan Melody kepada dirinya, sampai dia harus dipanggil sendirian ke ruangan.

"Fans mulai bertanya kabar Flora, kamu ada komunikasi dengan Flora?" tanya Melody kepada Adel.

"Jujur— gak ada, kak," jawab Adel, "Tapi, Adel yakin kalau Flora baik-baik aja." sambungnya.

"Kenapa?"

"Adel tau dia dimana, tapi Adel gatau alamatnya."

Belakangan ini fans mulai mempertanyakan keberadaan Flora. Setiap harinya selalu muncul alasan baru dan sepertinya alasan tersebut sudah tidak bisa lagi digunakan.

"Kak, kalau Adel bol—"

"Enggak ya, Adel! Apapun yang diceritain Flora ke kita, akan tetap menjadi rahasia kita." Melody langsung memotong pembicaraan Adel karena sudah tau ingin bertanya apa.

"Adel cuman penasaran aja, kak..., maaf ya, kak..." katanya pasrah sekalipun tidak menerima jawaban.

"Ada saatnya nanti, kamu yang akan lebih tau dibandingin kakak ataupun staff yang ada disini."

Adel hanya bisa berharap apa yang Melody ucapkan padanya bisa menjadi kenyataan, karena Adel sekarang benar-benar tidak mengetahui tentang Flora.

👭👭👭

Setiap pulang kerumah, pasti Adel selalu melihat ke rak sepatu rumahnya. Berharap ada satu sepatu yang dia kenal bertambah di celah yang kosong.

"Maaaa~" Sahut Adel, "Mau peluk."

Didalam pelukan mamanya, Adel hanya dapat mengatakan, "Adel rindu Flora." ucapnya lesu, dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.

"Mandi dulu, terus makan." jawab mamanya, meminta Adel untuk naik keatas.

Adel juga langsung menurut dan langsung naik keatas menuju kamarnya.

"Berantakan!" gerutunya, melihat kamar yang begitu berantakan.

Setiap pulang darimanapun Adel selalu mengutamakan mandi lalu melakukan aktivitas yang lainnya, awalnya Adel hanya berniat mengisi bathtub dengan air karena dirinya ingin berendam untuk menenangkan pikirannya sendiri.

Betapa terkejutnya Adel, ketika dia membuka pintu kamar mandinya ada seseorang yang menyapanya dengan senyuman, duduk bersandar didalam bathtub.

Betapa terkejutnya Adel, ketika dia membuka pintu kamar mandinya ada seseorang yang menyapanya dengan senyuman, duduk bersandar didalam bathtub

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Halo, bang Adel ..."

Adel terpaku sejenak, memandang orang yang baru saja menegurnya itu. Sampai Flora berdiri dan keluar dari bathtub untuk menyakinkan Adel dengan sendiri.

"Del?" sahutnya, menyadarkan Adel dari lamunan.

"Mimpi! Mimpi, pasti mimpi! Lo capek banget kan, Del." gumamnya sendiri, pergi meninggalkan kamar mandi.

-Jangan lupa like&follow yaah🤍-
Boleh banget kalau mau minta feedback kok, boleh langsung komen disini atau di dm yah ntar aku mampir🤝🤍

diantara 'ADA' dan 'TIDAK'Kde žijí příběhy. Začni objevovat