Kehadirannya

712 83 6
                                    

Adel berhasil membuat Flora tidak merasakan dirinya sebagai pasien. Hal yang benar-benar dirasakan sangat berbeda, ketika Flora pertama kali tiba disini dan setelah dirombak.

"Flo!"

Sahutan Nabi, dari sudut ruangan sedang berdiri memanggilnya, "Nabi?" sentak Flora, kaget melihat keberadaannya.

"Sejak kapan lo disitu?" tanya Flora kembali.

Nabi berjalan mendekat, "Ketika kamu memejamkan mata, maka aku akan hadir," ucapnya dengan senyum.

"Apaan, sih!" jawab Flora dengan tawanya.

"Emang lo nggak liat gue masuk?" tanya Nabi, duduk disebelah Flora.

"Enggak. Mungkin karena gue lagi asik sama Kuro."

"Kuro?" ucap Nabi. Ikut bermain bersama dengan Kuro.

"Iya, hadiah dari Adel..."

"Cerita, dong..." ucap Nabi, berpindah tempat duduk disofa menghadap tempat tidurnya.

"Cerita apaan?"

"Pengalaman main sama dokter psikiater," katanya pada Flora diiringi dengan tawanya.

Nabi meledeknya, sedangkan Flora hanya melemparkan bantal kearah Nabi, "Kurang ajar!"

"Aku seriussss!" seru Nabi.

"Biasa aja, sih! Tidak ada yang menarik." jelasnya cukup rinci.

"Kamar kamu yang menarik banget," jawab Nabi yang sejak tadi sudah kagum dengan kamar Flora yang baru.

👭👭👭

Disisi lain, ada langkah kaki yang terhenti karena percakapan tak kasat mata itu. Tangannya sudah penuh menggenggam kantong plastik berisikan jajanan dan makan siang mereka.

"Sabar, Adel..." ucap perawat.

"Barusan?" tanya Adel. Terlihat sangat kecewa.

"10 menit yang lalu..."

Adel hanya menatap layar cctv yang sedang menontonkan permainan drama Flora. Entah berbicara dengan siapa dirinya saat ini, tapi terlihat sangat asik.

"Makan aja, sus..." ucap Adel, meletakkan makanannya diatas meja perawat, "Saya mau beli yang baru, nanti dingin."

"Tap—" perawat tidak diberi kesempatan untuk berbicara, Adel langsung pergi begitu saja meninggalkannya.

Adel tidak mampu untuk menontonnya, dia pergi meninggalkan ruang tunggu. Berdiam diri didalam mobilnya, sebelum bergegas pergi membeli makanan baru sebagai gantinya.

"Lo harus sembuh, HARUS!" gumamnya, tanpa sengaja meneteskan air matanya.

Ketika kembali, perawat sudah memberikan izin untuk Adel masuk, "Udah 15 menit?" tanya Adel.

"Sudah lebih."

Tanpa Adel sadari, keberadaannya didalam mobil sudah hampir 1 jam, ditambah lagi dirinya yang pergi membeli makanan yang baru.

"Makasih untuk makanannya, Del..."

"Sama-sama..." jawab Adel dengan senyumnya, "Ohiya, sus! Tapi, itu bakalan sering terjadi."

Perawat langsung paham akan maksud dari Adel, "Lambung kita disini siap menampung, Adel."

"Gizi terjamin!"

diantara 'ADA' dan 'TIDAK'Where stories live. Discover now