🕯️45.rekan kerja 🎓

280 32 3
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Happy reading......

🍂🍂🍂

Seminggu lebih Rayan menolak untuk bertemu dengan abinya. Dirinya hanya berdiam dirumah merawat istrinya yang sebenarnya juga tidak setuju dengan tindakannya.

Kini pria itu tengah memeluk istrinya yang tengah menonton televisi itu dengan sangat posesifnya.

"Tusum bukannya ayara nggak suka tusum 24 jam ada disamping Ayara tanpa pisah sedetikpun. Tapi tusum kalau terus kaya gini masalahnya juga nggak akan selesai. Aya tau umi ninggalin foto ibunya tusum tapi aya juga nggak akan maksa tusum nunjukin ke Aya. Kita harus selesaikan ini tusum" beberapa kali wanita itu mengelus kepala suaminya itu.

"Pakai cadar kamu kita kerumah umi!" Rayan bangkit dari tidurnya mengambil jaketnya yang terdampir disofa.

'bukan cuman didengar tapi diturutin' batin Ayara tersirat rasa bahagia saat melihat suaminya itu langsung beranjak setelah mendapatkan nasehat singkat dari istrinya itu.

"Secepat itu?" Tanyanya.

"Kamu bener ay nggak baik buat masalah ini berlarut-larut. Tusum juga nggak bisa terus menerus dihantui sama rasa ini ay. Suatu hari ,hari ini memang akan terjadi. Sebelum kita pergi tusum mau minta tolong sama kamu boleh?"

Ayara memerengkan kepalanya dengan mimik penuh tanya pada wajahnya. Apa maksud suaminya ini. Lagi dan lagi suaminya mengatakan hal aneh yang terkadang tidak bisa dipahaminya.

"Jangan tinggalin tusum sebelum kita bicara dirumah ini lagi, jangan pergi sebelum kita bicara berdua dengan kepala dingin. Okey" pintanya.

Ayara tidak mengerti arah tujuan pembicaraan ini namun dirinya memilih untuk mengangguk.

Readers:Rayan kenapa sih thor.

Author:yah nggak tau tanyanya ko sama saya

'biarkan saya egois sebentar ay. Saya egois karena tidak ingin kehilangan kamu' batin pria yang terus menerus menatap punggung istrinya yang tengah sibuk dengan cadarnya.

🍂🍂🍂🍂

Umi dan Abi sudah bersiap dirunag tamu untuk menyambut kedatangan putra dan menantu mereka. Sebelum berangkat ayara sudah memberitahu umi bahwa mereka akan datang.

Rayan menggenggam erat tangan istrinya itu. Keduanya memasuki rumah dengan langkah yang begitu hati-hati. Begitu melihat putra dan menantunya sudah berada didalam rumahnya sang umi terlihat begitu bahagia.

Pelukan dan ciuman dipipi Rayan dibanjiri oleh sang umi yang begitu mencintainya dan begitu takut kehilangan dirinya. Memang benar Rayan bukanlah anak yang berasal dari rahimnya sendiri namun kedua tangannya lah yang membesarkan dan mengasihi Rayan dari sebelum pria itu mengenal dunia yang kejam ini.

Rayan menyalimi tangan uminya lalu abinya begitupun Ayara. Keempat orang yang tengah duduk disofa itu hanya diam beberapa kali mereka bertukar pandang.

"Rayan punya satu hal yang harus kita selesaikan sekarang. Rayan mau mengundurkan diri dari posisi CEO di perusahaan AS hari ini dan seterusnya. Rayan nggak bisa jadi penerus diperusahaan Abi" ucapnya dengan pandangan yang tak luput dari jari-jari tangan Ayara yang bertautan dengan jarinya.

Rayan tau abinya akan marah besar namun dirinya tetap berusaha tenang. Rayan tau betul apa yang sedang abinya lakukan saat ini. Pria itu tengah menatapnya dengan tatapan tajam dan dinginnya dengan kedua alis yang hampir menyatu.

Komandan SyurgaWhere stories live. Discover now