🕯️27.bandara 🎓

986 68 10
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
.
.
.

Up lagi jangan lupa tinggalin jejak and ajak temen kamu menetap disini okeyy!
.
.
.

Up selanjutnya mungkin bisa lebih lama maybe...

Suara lantunan ayat-ayat suci Al Qur'an membangunkan ayara yang tengah tertidur pulas. Dirabanya tempat tidur tepat disampingnya. Kosong , tidak ada tubuh Rayan disana aneh memang padahal gadis itu sudah dengan jelas mendengar suara merdu suaminya yang tengah mengaji itu. Namun ,tetap saja dirinya mencari sosok suami disampingnya.

Ayara menggeliat "tusuuuuum!!"panggil gadis itu dengan manja tepat setelah suaminya menutup Al Qur'an miliknya. Dengan rambut yang sedikit basah Rayan menghampiri Ayara. " masih jam tiga tusum, mau tiduuur" ucapnya mengungkapkan keinginannya.

"Lalu?" Tanya Rayan bingung.

"Temenin lah tusum, tapi sebelum itu bajunya dilepas dulu ,nggak usah pakai baju yah " ucapnya memohon pada suaminya.

Rayan yang merasa aneh menatap ayara dengan mata yang menyipit dan kepala yang sedikit dibuat mireng "ay serius kamu  mau saya nggak pakai baju?"tanyanya sekali lagi.

Tanpa rasa malu sedikitpun gadis itu mengangguk dengan mata yang masih sedikit terpejam. Rayan melepas baju Koko yang menempel ditubuhnya kemudian membaringkan tubuhnya disamping istrinya itu. Setelah Rayan membaringkan tubuhnya Ayara memeluk suaminya yang tidak menggunakan pakaian itu dengan sangat erat.

Semenit. Dua menit. Lima menit. Dengkuran kecil mulai terdengar ditelinga Rayan , dilihatnya istrinya itu sudah kembali terlelap dalam pelukannya.

"Rencana Allah memang yang terbaik dari segala rencana yang diusahakan"ucapnya sambil mengelus pucuk kepala istrinya.

"Saya mencintaimu bidadari dunia dan syurga saya" ucapnya kini pria itu mencium kening istrinya.

🍂🍂🍂🍂

Ayara duduk manis didepan meja makan sambil memanyunkan bibirnya dengan sebuah bolpoin diantara bibir dan hidungnya. Tiga orang wanita didepannya sedang sibuk memasak ,dirinya benar-benar merasa jenuh hanya duduk memperhatikan gerak-gerik ketiganya.

"Eh sejak kapan Rayan pelihara bebek dirumah?" Tanya nenek dengan nada mengejek. Ayara yang menyadari nenek memperhatikan dirinya segera menjatuhkan pulpennya lalu tersenyum malu. Nenek dengan segelas susu duduk disamping Ayara.

"Nenek sebenarnya mau marah sama kamu tapi kamu malah kaya gini,kenapa cuman nenek yang nggak tau kalau istri cucu nenek itu Ayara bukan Aira?" Tanya nenek. Ayara yang sedang meminum susu buatan nenek tersedak ,dirinya sejenak lupa masalah itu. Masalah nenek yang tidak tahu-menahu tentang identitas aslinya.

"Nenek tau?" Tanya ayara takut-takut. Nenek mencubit hidung mungil Ayara "mulut Raysa itu lemesnya nauzubillah, kalian semua takut penyakit jantung nenek kambuh, tapi kalian lupa penyakit hati itu lebih parah. Kalau Raysa nggak ngasih tau apa nenek harus selamanya anggap kamu itu Aira ?"

Ayara menatap nenek dengan mata berkaca-kaca,dipeluknya gadis itu menangis dengan suara kencang. Hingga dua wanita lainnya yang sedang sibuk dengan masakannya menoleh. "Nenek maafin Ayara nek" tangis gadis itu makin kencang.

"Se-muanya salah Rayan nek , ma-masa dia setuju-setuju aja disuruh nikah sama Ay-ara nek , padahal pas itu Ayara nggak ma-u nikah dulu mana eng-gak kenal.

"Nggak mau katanya tapi semalam dipeluk sampai pagi mana di___" ucap Rayan yang baru datang dari kamar namun ucapannya segera dipotong oleh Ayara.

Komandan SyurgaWhere stories live. Discover now