🕯️34.flash back🎓

797 55 2
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sebelum baca jangan lupa shalawat yah
Allahumma sholiala sayyidina Muhammad

Happy reading


Tubuh gadis itu sudah berulang kali berbolak -balik dari arah kearah kiri mencari posis yang nyaman. Namun dirinya tak kunjung mendapatkannya. Gadis itu membuka matanya karena kesal. Sedangkan Rayan pria itu tengah berada dikamar mandi membersihkan dirinya.

Ayara duduk dengan selimut yang hanya berada diujung kakinya gadis itu cemberut. Rayan yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat tingkah istrinya itu.

"Ada apa ya zaujati?" Tanyanya lembut dirinya duduk tepat disamping istrinya itu.

Dengan tatapan kesal ayara menatap Rayan "tusuuum ayara nggak bisa tiduuur" ucapnya dengan nada manja.

Mendengarkan penuturan ayara yang dibuatnya sangat manja itu Rayan terkekeh "sejak kapan ay ay tusum jadi kaya gini?"

"Owh. Nggak suka ayara manja?" Tanya Ayara balik. Namun pertanyaan ayara berhasil membuat Rayan terbelalak. Bagaimana bisa istrinya itu berpikiran seperti itu.

" bukan seperti itu ay. Emm sini tusum peluk deh terus tusum ceritain beberapa kisah Rasulullah dan para sahabatnya  . Mau?"

"Mau. Tapi ayara nggak mau tusum ceritain kisahnya cuman pake handuk itu. Nanti bukannya ceritain kisah Rasulullah dan para sahabatnya lagi kalau cuman pakai itu" tunjuknya pada handuk berwarna putih yang melilit sempurna dipinggang Rayan.

"Memangnya tidak boleh sayang. Sayang nggak boleh loh nolak ajakan suami" peringat Rayan dengan nada bercanda.

"Bukannya nolak tusum. Tapikan disini nih ada benihnya tusum kalau dia kenapa-napa gimana?" Ujar gadis itu sambil menunjuk-nunjuk perutnya yang masih rata itu.

"Bercanda istriku sayang" ucap Rayan dengan kekehan dan tangan yang mencubit pipi istrinya itu gemas.

"Sayang dengar tuh baba kamu godain ibun Mulu" Adunya pada buah hatinya yang baru berusia 2 Minggu itu.

"Dia nggak akan dengar ay. Allah baru meniupkan ruh pada janin pada usia kandungan 4 bulan, jadi nggak bisa ngadu kedia sayang cuman bisa ketusum ngadunya."

"Tusum cemburu?"

Rayan menggelengkan kepalanya " tidak" ucapnya pelan.

"Ih cemburu. Masa cemburu sama anaknya sih tusum yang bener aja. Astaghfirullahhaladzim" ayara menatap Rayan tidak percaya. Pria itu tidak menggubris dirinya pergi kelemari pakaian dan menarik sebuah baju kaos berwarna putih lalu mengenakannya.

Ayara menggeser posisinya. Memberi ruang pada Rayan yang kini menuju arahnya. Ditepuk-tepuknya kasur yang ada disampingnya.

Namun dugaan Ayara salah bukannya berbaring bersamanya Rayan justru mengambil laptop nya yang berada disamping nakas lalu meninggalkan Ayara dan malah pergi pada sofa.

'ko ditinggalin siah apa tusum marah?' Batinnya pada dirinya sendiri.

Dilihatnya setiap hal yang dilakukan suaminya itu mulai dari mengambil bantalan sofa menjadi bantal lalu berbaring  menyandarkan kepalanya pada bantal tersebut hingga posisinya menjadi setengah berbaring. Jari-jarinya dengan begitu lentiknya memainkan laptopnya.

"Tusum sini" ajaknya.

"Tusum katanya mau ceritain ayara kisah Rasulullah. Tusum" tidak ada sahutan. Pria itu masih sibuk memainkan ponselnya itu.

"Oke" ucapnya dengan penuh semangat. Bukan, ayara bukannya menarik selimutnya lebih dalam untuk menutupi tubuhnya melainkan dirinya menyibak selimut itu.

Komandan SyurgaWhere stories live. Discover now