🎓42.cicak?🕯️

311 33 1
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Gimana preeen cepet kan up nya.
Yang masih tetap Syukron yah moga semua nya dilancarin buat kalian.

Bahagia selalu guis.
Ajak teman kalian kesini juga.

Konflik sudah mulai ada hilalnya nih guis

Bye bye guisss.

🍂🍂

Ruang tamu itu dibajiri oleh pelukan keluarga kecil ayara. Aira telah pulang kembali kerumahnya. Ayah Subhan , ibu Khadijah, Aira ,dan Ayara berpelukan begitu eratnya keempatnya saling melepas rindu. Sementara Rayan hanya menatap kaca jendela dengan perasaan haru.

"Marah bukan berarti kami tidak menginginkanmu Ra. Kenapa meninggalkan rumah nak? Kamu tau betapa khawatirnya ayah dan ibu mencari kamu?" Omel ibu pada anak tertuanya.
Aira hanya terkekeh mendengar penuturan ibunya itu. Sudah berbulan-bulan dirinya merindukan omelan ibunya itu.

"Nggak lama lagi rumah ini bakal ramai lagi Bu sama suara seorang anak kecil Bu" ucap Subhan pada istrinya itu. Keempatnya masih saling memeluk satu sama lain.

Aira melepaskan pelukan keempatnya. Ditatapnya Ayara yang terus menerus tersenyum sedari tadi "bukan seorang tapi dua orang Bu , yah. Bukan cuman anak Aira tapi juga anak ayara. Si bungsu juga lagi hamil" ucap Aira sambil tersenyum bangga pada adiknya itu.

Tatapan yang semula hanya fokus pada perut Aira kini menatap Ayara yang tengah bingung harus bertingkah seperti apa kala Aira mengungkapkan kalau dirinya tengah berbadan dua. Dirinya merasa begitu canggung dan malu.

"Dulu kita punya anak satu Allah kirimkan lagi satu putri untuk kita yah. Sekarang Allah titipkan seorang cucu ditambah satu lagi. Allah selalu menggandakan kebahagiaan kita yah" ucap khadijah dengan setitik air mata dipipinya.

🍂🍂🍂🍂

Bau cat yang baru dipoles pada dinding begitu mendominasi ruangan yang tengah ditatap oleh sepasang suami istri itu dengan senyuman begitu manis.

"Rumah ini benar-benar rumah yang Ayara selama ini impikan tusum" ucap ayara didalam pelukan Rayan.

"Tapi sayang."

"Sayang kenapa?" Tanya Ayara bingung.

"Nggak papa sayang" ayara mencubit perut suaminya itu sedikit keras kala menyadari ternyata suaminya itu tengah menggodanya.

"Kapan kita bisa pindah tusum?" Tanya Ayara nampak wanita dalam pelukannya itu benar-benar sudah sangat tidak sabar untuk menempati rumah minimalis yang belum sempurna itu dengan keluarga kecilnya.

"Setelah buah cinta kita lahir sayang."

"Kenapa harus tunggu dia lahir sih tusum?" Ayara sebenarnya kurang menyukai ide suaminya untuk pindah setelah kelahiran anak mereka.

"Kalau sekarang masih banyak yang harus tusum urus ay. Wallahi tusum nggak rela biarin kamu sendiri dirumah sementara ini kamu bakal sering tusum tinggal tusum nggak mau terjadi sesuatu saat kamu sendiri." Jelasnya.

"Emangnya kalau nanti ayara lahiran tusum nggak akan tinggal-tinggal ayara lagi?"

"Inginnya begitu ay. Maka dari itu tusum mencari daerah ini ay. Disini tepat disamping klinik dan warganya cukup ramah. Jikalau nanti terjadi sesuatu pada saat tusum nggak ada ,lingkungan kamu bisa diandalkan"ucapnya makin mengeratkan pelukannya pada istrinya itu.

Komandan SyurgaWhere stories live. Discover now