41

759 75 47
                                    

Assalamualaikum epribady!!!

He he he/niru suara tawa gojo.

Alhamdulillah kelar juga, dan kegiatan ku sekarang gak sesibuk kemaren, jadi banyak waktu untuk buat lanjutkan cerita ku yang sudah lama kupendam ini~~~

Malah nyanyi!

Okok, jadi sekarang tuh aku kembali menjadi PENGACARA! Alias PENGAngguran banyak aCARA...

Kok agak nyesek ya bacanya.

Tapi tak apa! Aku malah makin hepi ngeliat komentar kalian yang mulai banyak walaupun tak seberapa. Bikin aku lupa tentang dompet ku yang mulai menangis karena menjadi tak berguna, alias gak ada isi.

Hiks...

Mari kita akhiri bacotan opening ku yang bikin orang baca pengen mukul nih orang. Langsung saja ku persembahkan kan...

Chapter ~~~~ 41!

Eh tapi tunggu, kemaren namakumay ada bertanya soal nama panggilan ku. Aku mulai berfikir lah menggunakan otak kiri dan kananku untuk membuat nama panggilan ku yang terdengar lucu, gemoy, cantik, imut, comel, manis, cakep, keren, dan blablablablabla/plak!

Hehehe, so jadi aku memutuskan nama panggilan buat penulis yang rada receh ini yaitu....

Choco!

Hehehe, biasa aja ya?

Jadi mulai saat ini dan seterusnya, aku manggil diri aku tuh choco!

Untuk sicakep kamu yang bertanya, makasih udah bertanya soal nama panggilan ku.

Okok! Mari kita baca cerita kelanjutan si bocil nyasar Evara!

Selamat membaca!

🌸🌸🌸

Angin malam hari begitu dingin, lampu-lampu jalan begitu meriah mewarnai malam itu, suara bising motor sangat berisik di telinga gadis bersurai hitam legam yang sedari tadi menyembunyikan wajah lelahnya di punggung temannya. Berharap dalam hati bisa dengan cepat sampai ke rumah, masuk langsung ke kamar, membenamkan seluruh tubuhnya ke dalam selimut tebal di atas kasur, tak lupa dengan si buntalan bulat berbulu Nao.

Mandi? Untuk sekarang dia skip dulu itu.

Tejo yang sedang asik mengemudi pespa kesayangannya berwarna hijau lumut bernama Tae, segera berhenti di pinggir jalan. Kepala nya melirik ke belakang melihat kondisi mengenaskan si bocil.

"Kenapa? Kepala Lo masih sakit? Mau singgah dulu makan gak?" Tanya khawatir Tejo sambil menepuk pelan lengan gadis itu yang melingkar erat di pinggang nya.

Gadis itu yang tak lain Evara, membalas dengan gelengan pelan, makin membenamkan wajahnya di punggung empuk banyak lemak temannya serta menghirup aroma kayu manis yang terpancar harum dari temannya.

"Mau pulang aja." Jawab kecil Evara.

Tejo menghela nafas, kembali menghidupkan si Tae dan kembali ke jalan raya, ikut berdesakan dengan kendaraan lain yang rata-rata pasti dengan alasan sama, yaitu pulang kerumah.

Membahas tentang kasus tadi, setelah Nita heboh berteriak mengatakan bahwasanya ia sangat mirip dengan Alana. Semua temannya ikut heboh. Tessa dan Naura yang tidak percaya langsung membuka kembali laptop nya dan mencari foto influencer bidadari memasak itu. Dan sungguh tak bisa mereka bayangkan bahwa Evara dan Alana sangat-sangat mirip.

My Busy StoryDonde viven las historias. Descúbrelo ahora