16

1.6K 77 0
                                    

Assalamualaikum wahai para reader ku Ter cinta Ter cantik Ter manis Ter bohay Ter ..... Ter.... Ter luar biasa lah pokoknya!

Pening pula pala aing mikir Nye!
Padahal masih opening😤

Ekhem...

Ok guys, ini ada info sedikit tentang cerita ku ini, kalau kalian penggemar aplikasi novel fizzo, mungkin kalian pernah membaca cerita yang persis kek gini.

Yup! Karena keduanya memang akun resmi aku!

Jadi jangan terkejut ya, bagi kalian yang pernah baca cerita ini di sana...

Ok! Sekian dulu bacotan opening aku kali ini.

Vote dan komentar nya aku tungguin sampai maut memisahkan kita!/plak

Kalau ketemu Typo langsung kasih tau, jangan diem aja kek lamaran kerja aku yang tak juga dipanggil./plak

Hehehe...

Ketahuan aku sekarang jadi PENGACARA ( Pengangguran Banyak Acara)/plak

Ok guys, selamat membaca 😘

......

Evara tidak tau lagi harus bagaimana, berusaha sekuat tenaga ingin berdiri, namun saat duduk dari tidurnya, tubuhnya kembali terjatuh di sofa.

Rasanya semua tulang nya mencair, tidak mau berdiri tegak. Lagi dan lagi, gadis bersurai hitam segelap malam itu duduk lalu kembali menjatuhkan badannya dengan mata yang masih tertutup.

Haa....

Entahlah, kenapa dirinya begitu malas untuk beranjak dari sofa lalu pergi ke kamarnya untuk mengejakan tugas dari dosennya. Tugas rumahnya sudah lama menumpuk. Sudah hampir seminggu lebih dirinya tak masuk ke kampus alias absen, kedua teman dekatnya sudah heboh selalu menelponnya dan mengirimkan pesan, bertanya kenapa tidak ada kabar.

Evara kemaren malam, sempat bertukar pesan pada teman-temannya juga pada dosen yang dekat denganya. Mengatakan bahwa selama ini dirinya terkena musibah kecelakaan.

Sontak saja, teman sekelasnya langsung berbondong-bondong menelponnya malam itu ingin bertanya dirinya dimana dan berniat menjenguk, namun Evara menolaknya karena merasa pusing memikirkan tentang Naya.

Dan tak lama dirinya berfikir bagaimana menangani kakaknya nanti saat pulang, Naya langsung menelponnya malam itu.

Sekali lagi, gadis itu menghela nafas, kembali berusaha bangkin namun tidak bisa. Rasanya dia ingin kembali bergolek golek manja di sofa sambil menikmati rambutnya dielus Alana.

Zayan berdiri tak jauh dari Evara, melihat tingkah laku adiknya hanya bisa menggelengkan kepalanya heran. Menggigit bibir dalamnya gemes saat kembali melihat adiknya bangkit duduk namun tak lama kembali menjatuhkan tubuhnya lagi.

Jujur saja, dirinya sedari tadi ingin langsung duduk disebelahnya dan menerjang adiknya itu dengan pelukan gemas. Namun dirinya harus menahan keinginan menggigit pipi tembam Evara saat Alana datang bersama Nina dari dapur.

Zayan tidak mau mengganggu momen Alana bersama Evara.

Alana datang dengan nampan berisi beberapa kue dan makanan ringan serta minuman kaleng, untuk menemani waktu santai mereka siang ini. Zayan dan Bian datang bersama dari rumah sakit dan Nathan kabarnya bakal singgah sekaligus menjemput Alana.

My Busy StoryDove le storie prendono vita. Scoprilo ora