4

2.7K 100 2
                                    

Assalamualaikum para reader ku yang cantik manis bohay dan rajin menabung 😘😘

Kalau ada Typo langsung kasih tau ya beb, jangan diem aja lu kek dia yang gak pernah bales perasaan gue, hiks!/plak

Vote dan komentar nya ditunggu loh beb, kalau gak kasih....

Gue santet online lu pade!/plak

So, selamat membaca😘

.....

Gadis itu menghela nafas pasrah menatap gedung yang semua warna dindingnya didominasi dengan warna putih dengan pikiran kalut. Dia sangat benci tempat ini.

Evara menghirup rakus udara segar di sekitarnya sebelum di dalam sana ia menghirup udara AC berbaur obat-obatan. Gadis itu melangkah masuk dan langsung mencari lift ke lantai 5.

Sesampainya, ia mengetuk sebentar lalu masuk perlahan ke dalam ruangan khusus abangnya, di sana ada sekitar 4 orang pria termasuk abangnya dan satu wanita berjas dokter sedang menatapnya.

Zayan yang merupakan abang kandung Davin menatap Evara senang, segera ia beranjak dari kursi ke besarannya mendekat ke arah Evara dengan tergesa-gesa, takut adiknya ini kabur setelah mengantarkan makanannya.

"Nah, akhirnya datang Juga Eva." Zayan dengan cepat mengambil barang bawaan Evara lalu menggenggam tangan gadis itu erat mengajaknya masuk.

"Kenalin ini adik gue, Evara thalia putri, Eva ini teman abang dari semasa abang kuliah."

Evara menampilkan senyum ramah lalu menunduk tanda sopan, di dalam hati gadis itu tak henti-hentinya mengumpati Zayan.

Sialan! Dia ternyata dijebak!

Bodohnya dirimu Evara. Kenapa tidak merasa curiga pada abangmu satu ini yang mendadak menyuruhnya mengantar makanan, biasanya kan selama ini Zayan selalu singgah ke cafe.

"Jadi ini yang namanya Evara."

Evara sedikit mendongak menatap wanita cantik yang kini berdiri di hadapannya dengan senyuman yang manis, Evara membalas dengan senyuman ramah, berusaha sopan walaupun hatinya kini sedang mengumpat habis Zayan.

"Perkenalkan nama kakak Keisha," wanita itu mengulurkan tangan dan dibalas Evara, namun belum sempat menjawab, Evara terpekik kaget saat wanita di hadapannya ini menarik dan memeluknya.

"Ya ampun kamu manis banget!" Ucap Keisha gemes selalu mencubit habis pipi tembem Evara.

Gadis itu hanya bisa tersenyum canggung, meringis dalam hati merasakan panas di pipinya.

Tak berapa lama, Evara tersentak saat dirinya tertarik ke belakang Lalu berhadap dengan seorang pria berkemeja coklat.

"Aish! Lihatlah pipinya jadi merah!" ucap pria itu kesal.

"ah! Maafkan kakak Eva, soalnya Kakak gemes lihat pipi kamu tembem banget~" balas Keisha gemes.

Pria berkemeja coklat itu, mengendus kesal, "Lo tau gak, kalau pipi orang di cubit habis kek lo lakuin tadi, orang itu bakal gak mau makan."

Keisha seketika panik, "S-serius! Trus g-gimana dong..." ucap Keisha takut, matanya sudah memerah ingin menangis.

Ketika wanita itu mendekat, mengelus pelan pipi Evar-a yang memerah karenanya, merasa bersalah. Namun perasaannya langsung berganti kesal saat mendengar suara tawa pria di sampingnya. Seketika wajahnya memerah marah, merasa dirinya dikerjai.

Melihat suasana bakal kacau kalau gak dialihkan, Zayan langsung ambil tindakan dengan merangkul pria yang masih tertawa, "Eva, Kenalkan ini Yoga, Temen abang dari SMA sampai sekarang."

My Busy StoryWhere stories live. Discover now