9

2K 109 2
                                    

Assalamualaikum para reader ku yang cantik manis bohay dan rajin menabung 😘😘

Kalau ada Typo langsung kasih tau ya beb, jangan diem aja lu kek dia yang gak pernah bales perasaan gue, hiks!/plak

Vote dan komentar nya ditunggu loh beb, kalau gak kasih....

Gue santet online lu pade!/plak

So, selamat membaca😘

.....

"Bagaimana keadaannya?" tanya Kaiden menatap Bian yang baru saja mengantarkan makanan pada Evara.

Bian mendesah kuat lalu menggeleng, "Dia nggak mau makan, setiap kali ketemu gue mintanya pulang terus, gue berasa jadi nyulik dia."

Alana yang duduk di samping Nathan hanya bisa tertunduk, memikirkan bahwa putrinya benar-benar membencinya. Dari kemaren putrinya itu hanya diam saja saat ia mengajaknya berbicara dan tidak makan sama sekali selain meminum air putih. Alana takut putrinya semakin sakit.

Melihat itu, Nathan hanya bisa mengusap pelan bahu Alana, ia tak mau kembali melihat mamanya menangis. Jujur saja dia juga sangat khawatir pada adiknya itu, dia hanya bisa melihat dari kejauhan selama ini bagaimana dia mengabaikan Alana.

"Emang Abang tahu di mana rumahnya?" tanya Ethan berdiri di belakang Nathan.

"Dan Evara? siapa yang memberi nama itu pada Thalia, siapa abang yang dimaksudnya, Bian?" lanjut Alana penasaran.

Noval yang duduk di sofa single hanya diam menyimak apa yang dibicarakan. Dalam hati ia juga sangat khawatir saat mendengar dari istri nya bahwa putrinya tidak makan sejak kemaren. Noval ingin langsung bertemu dengan putrinya, namun melihat keadaan gadis itu yang belum stabil, ia jadi ragu.

Sebelum cerita, Bian kembali mendesah kuat lalu menatap Noval yang tepat berada di sampingnya, "Papa kenal Zayan Diaskara?"

Noval mengangguk, "Tiga hari yang lalu dia memperkenalkan adik iparnya pada kami."

"Adik iparnya?"

Bian mengangguk lalu melanjutkan, "Zayan punya adik yang bentar lagi bakal nikah dan pasangannya itu adalah kakak Evara."

"Kakaknya Evara?" tanya Alana serius, "Kamu pernah bertemu dengan nya?"

"Pernah, namanya Naya, dia dan Evara setahu ku tinggal bareng di apartemen dekat Cafe adiknya Zayan."

Alana yang mendengar hal ini hanya bisa terdiam dengan pikiran kosong, memikirkan putrinya Thalia sudah memiliki keluarga baru pengganti dirinya, perasaannya semakin tersiksa memikirkan putrinya tidak mau lagi menganggapnya keluarga. Hatinya tersentak seperti diperas dengan begitu erat hingga dadanya terasa sesak.

Alana tidak mau kembali kehilangan putrinya.

"Apa Naya itu punya keluarga lain?" tanya Noval.

Bian menggeleng, "Seingat ku, Zayan pernah cerita kalau Naya itu anak yatim piatu sejak kecil."

Semua orang yang berkumpul di ruangan keluarga itu kini diam, atmosfer di ruangan keluarga yang selalu diisi canda tawa, kini hanya ada tangisan sedih dari Alana dan suasana tegang seperti ini.

Ethan tiba-tiba menghela nafas kuat, membuat yang lain sedang fokus berpikir sendiri kini menatap sang bungsu bingung.

Kaiden mengendus kesal, "Kalau nggak kuat, nggak usah ikut mikir."

Ethan menghiraukan nya lalu beranjak pergi dari ruangan dengan tergesa-gesa. Bian dan Kaiden yang melihatnya hanya bisa menahan sabar, Namun beda dengan Nathan yang menatap serius saudara kembarnya.

My Busy StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang