33

1K 59 2
                                    

Assalamualaikum wahai para besti ku Ter cantik Ter bohay Ter manis Ter comel Ter aduhai Ter luar biase lah Rajoo!!!

Tolong ya Guys, tolong...

Untuk jangan memplagiat kan cerita karya aku ini, ini adalah cerita pertama ku di wp yang sudah banyak ku buat chapter nya, beda dengan cerita ku yang lain pada tenggelam gak nongol2 lagi dalam otakku...

Jadi guys!

Tolong vote dan komentar nya ya besti ku yang cantik dan plus itu Typo tolong dikasih tau, gue tuh manusia biasa yang kagak sempurna, jadi ya banyak salahnye...

Nah jadi pada lu orang, ya kudu kasih tau!

Jangan kek lamaran kerja gua yang sudah dimodali malah gak balik, alias kagak dipanggil-panggil!

Hiks...

Yaudah deh, selama membaca

....

Siang ini matahari terasa terik sekali, beberapa orang bahkan keluar menggunakan payung, sebagian orang memilih menggunakan ojek daripada berjalan kaki. Berbeda dengan seorang gadis yang sedang menatap ponselnya di pemberhentian bus yang sedari tadi hanya menghela nafas.

Tatapannya berganti menatap jalanan lalu ke ponsel nya, menatap jam yang kini menunjukkan waktu jam makan siang.

Evara kembali menghela nafas, merasa Dejavu. Dirinya sudah hampir 30 menit berdiri di halte bus, namun si tayo biru itu tidak juga menampakkan tubuh besarnya. Membuatnya berulang kali menyeka teringat nya. Panas!

Tadi pas kejadian berantem-unfaedah-pasangan-mantan-belum-moveon, Evara dengan gerah melepaskan rangkulan Layla, lalu menghampiri Fanny yang asik menonton sambil memakan cemilan.

"Gue balik bentar du-"

"Eh, eh... Mau kemana? Lo kan tadi bilang lapar, yuk lah kek kantin berdua aja."

Evara menggeleng, lalu menunjuk drama di depan kelasnya, "lo sama Layla aja, gue ada urusan sama kak Naya."

Fanny merengut, setelah hari membosankan di kelas, dia berencana ingin membawa si bocil ini ke tempat cafe yang kemaren dia datangi, tapi kalau urusan dengan Naya, dirinya gak bisa menahan gadis ini.

"Hm, yaudah! Sono lo pergi, syuuh..." Fanny mendorong bahu Evara pelan dengan ekspresi merajuk.

Membuat Evara kembali merengut jijik, "Entar weekend gue kosong, udah tuh lo makin jelek kalau merajuk," Evara melirik jam tangannya, lalu menatap Layla, "kasih tau sama dia, kalau gitu gue duluan."

Setelah menepuk bahu Fanny, gadis itu langsung berangkat pergi. Fanny yang sedari tadi menunduk kini menengadah, dengan senyuman lebarnya tak bisa dia sembunyikan lagi, dia menatap drama di depan dengan senang.

Akhirnya!

Moment yang dia tunggu-tunggu dari kemaren akhirnya kesampean!

Sudah lama akhirnya dia bisa menikmati hari weekend!

Saking senangnya, Fanny bahkan tanpa sadar melompat-lompat kecil. Membayangkan kegiatan apa saja yang bakal mereka lakukan besok weekend. Sungguh! Hari itu pasti sangat menyenangkan.

Selama hampir sebulan ini, acara weekendnya hanya berputar-putar dikasur alias rebahan dirumah. Moodnya malas keluar kalau gak ada Evara. Layla bahkan sempat menyeretnya keluar dari kamar sangking gemas melihat tubuhnya tergulung selimut layaknya kepompong. Sedang kakaknya-andrea-malah makin membuatnya males keluar kamarnya karena kalau setiap berpapasan, kakanya itu selalu membelikannya makanan, seakan menyuruhnya tetap dirumah.

My Busy StoryUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum