26

1.1K 59 0
                                    

Assalamualaikum wahai para besti ku Ter cantik Ter bohay Ter manis Ter comel Ter aduhai Ter luar biase lah Rajoo!!!

Tolong ya Guys, tolong...

Untuk jangan memplagiat kan cerita karya aku ini, ini adalah cerita pertama ku di wp yang sudah banyak ku buat chapter nya, beda dengan cerita ku yang lain pada tenggelam gak nongol2 lagi dalam otakku...

Jadi guys!

Tolong vote dan komentar nya ya besti ku yang cantik dan plus itu Typo tolong dikasih tau, gue tuh manusia biasa yang kagak sempurna, jadi ya banyak salahnye...

Nah jadi pada lu orang, ya kudu kasih tau!

Jangan kek lamaran kerja gua yang sudah dimodali malah gak balik, alias kagak dipanggil-panggil!

Hiks...

Yaudah deh, selamat membaca!

....

Zayan duduk seraya menghela nafas, menatap pusing adiknya yang sedari tadi tak tenang, berjalan bolak-balik dengan gelisah, sambil mengigit jarinya panik. Kembali, Zayan menghela nafas lelah, mendadak kepalanya pusing melihat tindakan adiknya.

"Tadi liat udah siap kali, udah kek tinggal action. Kenapa sekarang malah panik gak karuan?" tanya Zayan bertompang dagu.

Mereka sekarang sedang ada di tempat tunggu bandara, menunggu sepasang kekasih yang sebentar lagi bakal pulang. Suasana siang ini di bandara tampak ramai, membuat gadis itu tadi berdecak kesal.

Evara mendelik, "Bang, ini tuh namanya gugup, abang kek gak pernah gugup aja pas mau nampil." ujarnya sengit.

"Tapi gak gitu juga, liat tuh jari udah habis kamu gigit, salahnya apa dia malah di siksa."

"Iya ya, seharusnya aku gigit abang aja."

"Loh kok malah abang?"

"Yang sengaja gak kasih tau tadi pagi siapa?"

"Kan abang gak tau kamu lupa"

"Gak ada alasan." ujarnya malas sambil duduk lemas di samping Zayan, menatap kedepan-tempat keluarnya para penumpang pesawat-dengan gelisah.

Sesekali mata gadis manis ini melirik kearah pintu kaca dimana sana tempat keluar orang-orang yang baru saja mendarat, berharap kakaknya nanti keluar paling akhir. Dia memang sudah siap seperti apa yang dibilang Zayan, namun tetap saja perasaan gugupnya tetap ada, berfikir bagaimana actingnya nanti gagal, berakhir ketahuan berbohong dan endingnya Naya tidak akan mengijinkan nya kembali berkerja dan mengurungnya.

Tidak!!!

Evara tidak ingin hal itu terjadi. Tidak peduli seberapa banyak nanti malunya ia bersikap manja pada kakaknya, ia tak akan pernah mau kembali dikurung.

Dan sudah berapa kali Zayan menghela nafas, tatapan masih tertuju pada jari gadis itu, ikut khawatir melihat jari telunjuk gadis ini yang sudah memerah, kalau dibiarkan nanti jari adiknya bisa terluka.

"Kalau kamu gak bisa menjelaskan nya, biar abang aj-"

"Gak usah, biar aku aja, aku nanti berencana gak kasih tahu detail semuanya kejadian kemaren, takut nanti buat kak Naya makin khawatir. Adegan sadisnya di skip aja."

Naya adalah orang yang sangat Overprotective pada nya, terlalu panik jika ada masalah sekecil apapun yang terjadi pada nya. Evara tidak mau membuat kakaknya kembali stress karena selalu menghawatirkan nya, seperti yang terjadi 4 tahun yang lalu. Evara tidak mau kembali melihat Naya yang selalu menatapnya khawatir dengan tatapan kosong, bergumam menyalahkan dirinya sendiri yang gagal melindungi adiknya.

My Busy StoryWhere stories live. Discover now