20

1.5K 68 0
                                    

Assalamualaikum semuanya wahai reader ku Ter comel,Ter manis,Ter cantik,Ter bohay,Ter luar biase lah rajoo!

Aku masih ingat kan ya kalau ini cerita ku ada juga di aplikasi baca novel lain selain di sini, jadi jangan terkejut dan syok dan serangan jantung dan mat-/plak!

Hehehe

Ampun bang jago...

Vote dan komentar akan selalu aku tagih dari kalian sampai ajal memisah kan kit-/plak!

Hehehe

Ok, sekian bacotan opening dari aku sang chocobabble yang artinya ocehan sang coklat, yaitu aku sendiri!

Kalau ada Typo jangan diem aja lu pade, kek surat lamaran kerja ku yang dari kemaren gak juga dipanggil, hiks...

Yaudah deh, selamat membaca 😘

.....


Pagi ini, seorang gadis berdiri diam di depan pintu rumah abangnya dengan wajah kaku, menatap seorang wanita paruh baya yang datang menghampiri nya dengan raut wajah berseri-seri, lalu melirik seorang pria paruh baya yang terdiam kaku berdiri dipintu mobil.

Gadis itu tidak menyangka kalau dirinya bakat disambut mereka sepagi ini, dan lagi tidak menyangka bakal kembali bertemu dengan papanya -Noval- yang masih berdiri kaku di dekat mobilnya.

Alana datang dan langsung memeluk putrinya, "pagi sayang!" sapanya ceria.

Terbanding terbalik dengan gadis itu yang tak lain Evara yang masih mengumpulkan nyawanya, masih mencerna apa yang terjadi. Dirinya hanya diam, membiarkan tubuhnya dipeluk erat sang mama. Mata gadis itu masih menatap Noval bingung. Bingung karena pria itu tak juga datang menghampiri dan hanya berdiri kaku sambil menatapnya dan Alana.

Alana melepaskan pelukannya, mengernyit saat tidak ada respon, lalu ikut melihat arah pandang Evara. Alana seketika tersenyum geli saat melihat suaminya berdiri kaku dengan wajah tampak tegang.

Ah! Dia lupa kalau pergi bersama suaminya, dirinya tadi langsung keluar dari mobil saat melihat putrinya berdiri didepan pintu depan rumah sedang tampak melamun, dan dirinya juga lupa kalau Noval sangat sulit memulai pendekatan dengan putri mereka.

Alana tersenyum geli, mengambil inisiatif dengan memanggilnya, "loh papa! Kok masih di situ, katanya mau peluk Thalia?"

Evara yang mendengar itu terkejut, menatap mamanya tidak mengerti, namun dibalas Alana dengan kekehan geli. Mencium gemas wajah bantal sang putri.

"Kamu belum mandi ya? Gak jadi pergi ke kampusnya?" tanya Alana bingung, melihat baju tidur Evara yang sama dengan yang kemaren.

Evara mengangguk, "Aku berangkat jam setengah delapan ma, masih ada waktu siap-siap."

"Kalau gitu, mama sama papa yang antar kamu ke kampus," ujarnya lalu mengangkat tas bekal yang sedari tadi Alana genggam, "Mama buatin bekal makan siang kamu!"

Noval yang sudah berada di belakang Alana, berdeham pelan, berusaha menetralkan rasa gugupnya, "Biar p-papa yang a-antar kamu ke kampus, p-papa hari ini kosong." ujarnya terbata-bata.

Alana yang melihat usaha suaminya yang menyembunyikan telinganya yang memerah, tersenyum geli, lalu mengapit lengan suaminya agar berada di sampingnya, biar lebih dekat dengan putri mereka.

My Busy StoryWhere stories live. Discover now