Part 23. Seandainya

8 2 0
                                    

Happy reading all ☁️

Jangan lupa vote and comment ✨

Sejak putus dengan sang mantan, Fitria mencoba untuk berdamai dengan masa lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak putus dengan sang mantan, Fitria mencoba untuk berdamai dengan masa lalu. Shanaya penasaran dengan reaksi Riko.

"Amanda," panggil Fitria.

"Iya," jawab Amanda.

"Gue ada sesuatu buat lo."

"Tumben nih. Ada maunya ya," ejek Amanda.

"Mana ada," jawab Fitria ketus.

"Apa sih itu?"

"Buka aja dulu. Jangan banyak nanya," ujar Fitria.

"Wah, cantik banget kak."

"Dipake ya," ujar Fitria seraya tersenyum tipis.

"Gue beruntung banget," ujar Amanda.

"Maksudnya?"

"Gue pengen kalung ini tapi masih nabung buat beli. Terima kasih ya kak," ujar Amanda tulus.

"Kembali kasih," ujar Fitria lalu berjalan menuju dapur.

"Mau masak apa hari ini?"

"Goreng telur aja," jawab Fitria.

"Gue buatin sambel yang pedes ya kak."

"Yang banyak de, buat ayah dan bunda juga."

Amanda Camellia. Satu sekolah kenal dengan dia. Famous, cantik dan pintar. Fitria beruntung punya adik yang selalu baik ke semua orang.

"Kak, sambelnya udah jadi."

"Telurnya juga udah matang," ujar Fitria.

"Bun, ayo makan," ujar Amanda menghampiri Widya yang sedang menyiram bunga di taman belakang rumah.

"Duluan aja."

"Ya udah," ujar Amanda.

"Yuk," ajak Fitria.

"Kak, gue mau ke rumah temen. Ngerjain tugas," ujar Amanda.

"Cowok atau cewek?"

"Cewek. Emang kenapa kak?" tanya Amanda.

"Cuma nanya aja," ujar Fitria singkat.

"Jangan lupa obatnya di minum kak," ujar Amanda mengingatkan.

"Udah pasang alarm juga," ujar Fitria.

"Saran hadiah dong kak."

"Buat siapa?" tanya Fitria.

"Gak ada, cuma nanya aja."

"Tumben nanya gitu," ujar Fitria heran.

"Emang salah ya kalo nanya?"

"Bukan gitu, kan siapa tau buat temen spesial lo," ejek Fitria.

"Ih kakak mah," ujar Amanda cemberut.

"Gak ada salahnya kok. Tapi, sekolah adek lebih penting dari apapun," ujar Fitria.

"Iya tau. Gue mau berangkat dulu."

"Hati-hati di jalan," ujar Fitria lalu membereskan meja makan.

Di jalan, Amanda melihat Farhan dan Violet bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih.

"Santai banget kayak orang pacaran," sindir Amanda.

"Lo siapa ya?" tanya Violet mengernyitkan keningnya.

"Tanya pacar lo, dia kenal gue," tegas Amanda.

"Ay, lo kenal sama dia?"

"Dia adek dari mantan gue," jelas Farhan.

"Mantan?"

"Gue udah putus sama kakak lo," ujar Farhan.

"Pantesan aja. Bahagia deh dengan masa lalu lo itu," ujar Amanda lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Gak jelas tuh bocah," ujar Violet.

"Lo bahagia kan sama gue?" tanya Farhan ragu.

"Bahagia banget dong," ujar Violet menatap Farhan.

Fitria hanya terdiam melihat bingkai foto, "lo udah bahagia ya sama dia."

"Sayang, bantuin bunda yuk," pinta Widya.

"Iya."

Widya tahu saat mendengar suara Fitria terdengar sendu. Dia mencoba mengalihkan perhatian Fitria.

"Bantuin apa?"

"Kupas bawang merah dan bawang putih," ujar Widya.

"Mau masak apa hari ini?"

"Masak tumis kangkung," jawab Widya.

"Lauknya?"

"Tahu, tempe dan udang goreng."

"Udang goreng ... kesukaannya Farhan," ujar Fitria.

"Sayang, fokus belajar dan kesehatan ya jangan mikirin orang lain mulu," saran Widya.

"Bukan gitu, tiba-tiba terbesit nama Farhan. Gitu aja," ujar Fitria tersenyum tipis.

"Oh gitu. Iya deh," ujar Widya.

Hujan turun dengan derasnya. Fitria khawatir dengan keadaan Amanda.

"Eh, gue pulang duluan ya," pamit Amanda.

"Hati-hati di jalan," ujar Bening.

"Iya," sahut Amanda.

Jalanan menjadi licin karena air hujan. Amanda tak lupa memakai jas hujan yang dibawanya. Di sepanjang jalan, Amanda melihat banyak orang lalu lalang.

"Aduh ... kok gak bisa di rem," ujar Amanda panik.

"Dek, pelan-pelan," teriak seseorang.

"Gue bisa selamat gak ya," lirih Amanda ragu.

Tak berselang lama, semua orang berkerumun di tempat terjadinya kecelakaan. Setelah itu, ambulance datang dan membawa Amanda ke rumah sakit.

"Ada apa ya?"

"Amanda ... dia kecelakaan," ucap seseorang dari telepon.

"Gimana keadaan dia sekarang?" tanya Fitria.

"Lukanya cukup parah."

"Dimana dia sekarang?" tanya Fitria khawatir.

"Sudah dibawa ke rumah sakit."

Tanpa pikir panjang, Fitria berangkat menuju rumah sakit. Tak lupa dia mengajak Shanaya.

"Lo jangan khawatir," ujar Shanaya menenangkan Fitria.

"Gue udah ngerasa gak enak saat hujan turun tadi," ujar Fitria.

"Di sana udah ada dokter, dia pasti baik-baik aja kok."

"Iya," lirih Fitria.

Bersambung ....




























See you next part 🤍✨
Putri Izza, 01 Februari 2024

Fitriana Magnolia (Solitude is My Friend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang