Part 22. Bohongi Hati

7 2 1
                                    

Happy reading all ☁️

.
.
.

“Bahagianya lo bukan sama gue,” Fitria.

“Hai cantik,” sapa Farhan.

“Dih, siapa lo?”

“Pura-pura gak kenal lagi,” ledek Farhan.

“Gue siapanya lo ya, yang harus banget kenal sama lo,” ujar Fitria.

“Sekarang kamu dah berubah ay,” ujar Farhan.

“Gue tetep Fitria yang biasanya. Berubah dari mana ya?”

“Manggilnya bukan aku kamu lagi,” jawab Farhan.

“Lo penyebabnya!” ujar Fitria.

“Lo cemburu?”

“Biasa aja. Lagian bahagianya lo sama dia kan bukan gue,” ujar Fitria.

“Gak ada kesempatan kedua?”

“Gue udah muak. Lo boleh bahagia sama siapapun!” tegas Fitria.

“Gue menghargai keputusan lo.”

Fitria berusaha meredam amarahnya. Dia, bahagianya dengan orang lain. Fitria berjalan menuju kelasnya. Untuk kali ini, senyumnya palsu.

“Dek, lo ada acara gak setelah pulang sekolah?”

“Gak ada sih kak,” ujar Amanda.

“Lo ikut gue ya,” ajak Fitria.

“Kemana?”

“Ntar lo tau sendiri,” jawab Fitria.

“Ya udah. Gue ke kelas dulu ya kak,” ujar Amanda lalu berjalan menuju kelasnya.

“Fitria, lo gak berangkat bareng Shanaya?” tanya Riko.

“Gue berangkat sama adek. Tumben nyariin Shanaya,” ledek Fitria.

“Katanya ntar sore mau ketemuan,” ujar Riko.

“Oh gitu. Mau kencan nih ceritanya,” ujar Fitria.

“Ya udah gue ke kelas dulu.”

Shanaya menghela nafas lalu berangkat ke sekolah. Di tengah perjalanan, Shanaya melihat Riko berangkat sama cewek lain. Seperti biasa, Shanaya mampir ke toko buat beli sarapan. Sesampainya di sekolah, Shanaya langsung menuju kelasnya.

“Nay, emangnya ada apa?” tanya Riko.

“Buru-buru amat bang. Ntar aja,” ujar Shanaya.

“Gue tadi berangkat bareng temen. Lo jangan salah paham,” ujar Riko.

“Cewek kan?”

“Iya, adek kelas,” ujar Riko.

“Kok lo bisa kenal. Bukannya kelas XII sekarang lagi sibuk-sibuknya menyiapkan ujian ya,” ujar Shanaya heran.

“Gue kenal dia dari temen,” ujar Riko.

“Oh gitu.”

“Ay, gue gak selingkuh kok,” ujar Riko.

“Siapa yang bilang kalo lo selingkuh sih ay,” ujar Shanaya tertawa kecil.

“Ntar pulang sekolah langsung ke taman?”

“Nggak jadi. Ntar pulang sekolah, langsung gue kasih,” ujar Shanaya.

“Terserah lo aja deh. Gue mau ke kelas dulu.”

Shanaya tersenyum tipis. Bel sekolah berbunyi dan pelajaran pertama akan segera dimulai. SMA Cakrawala, tempat yang menyimpan sejuta kenangan.

“Nay, ke kantin yuk.”

“Bentar,” ujar Shanaya.

“Lo jadi ketemuan di taman nanti?”

“Nggak. Ntar pulang sekolah aja.”

“Gue udah putus. Dia berhak bahagia walau bukan sama gue,” ujar Fitria.

“Lo juga berhak. Yuk, jajan dulu.”

“Gimana sih caranya lupain dia?” tanya Fitria.

“Hapus apapun tentang dia,” ujar Shanaya singkat.

“Susah. Apalagi satu sekolah,” ujar Fitria ragu.

“Lo pasti bisa,” ujar Shanaya.

“Gue bisa tapi hati gue bertolak belakang,” ujar Fitria.

“Sandaran ternyaman ya,” ejek Shanaya.

“Gue fokus kesehatan aja dah. Urusan cinta belakangan,” ujar Fitria.

“Gitu dong. Jangan mikirin orang lain mulu,” ujar Shanaya.

“Gak kerasa ya udah mau lulus aja. Lo mau kuliah atau kerja?”

“Gue kerja,” jawab Shanaya.

“Kerja apa?”

“Apapun yang penting gue bisa konsisten,” ujar Shanaya.

“Gue kuliah dulu. Di sela-sela kuliah, gue nyoba buat ngelamar kerja,” ujar Fitria.

“Kerja bareng gue,” saran Shanaya.

“Bisa. Kabarin gue ya,” ujar Fitria.

Bel sekolah berbunyi. Hari ini pulang lebih cepat dari biasanya. Shanaya tersenyum tipis lalu ke kelas Riko.

“Ay, gue ada sesuatu buat lo,” ujar Shanaya.

“Apa tuh?”

“Nih. Jangan lupa dipake, gue pulang duluan. Bye,” ujar Shanaya lalu pergi meninggalkan Riko yang masih diam di tempat.

Bersambung ........

















See you next part 🤍

Putri Izza, 29 Januari 2024

Fitriana Magnolia (Solitude is My Friend)Where stories live. Discover now