Part 5. Violet dan Idhan

35 8 8
                                    

Happy reading all 🤍✨

Jangan lupa vote dan comment ✨

.
.
.

"Nama yang tersemat dalam hati, sematkan rangkaian aksara ku di hatimu," Farhan Maulana

Sinar matahari sepertinya enggan tersenyum sekarang, seolah dia murung karena bumi. Namun, seorang cewek berlari dari lantai atas dengan semangatnya. Lain halnya dengan langit, dia justru bersemangat untuk berangkat ke sekolah baru nya.

Ya, dia pindah sekolah karena tugas dinas orang tuanya di tempat yang lumayan dekat dengan SMA Cakrawala.

Tentu saja, dia sangat senang sekali karena dengan itu dia bisa bertemu lagi dengan masa lalu nya. Kok aneh ya, mayoritas orang tidak ingin bertemu lagi dengan yang namanya masa lalu. Beda dengan dia, dia ingin menemuinya karena kesalahan yang pernah dia lakukan dulu.

"Pagi ... vio langsung berangkat aja ya takut hujan nantinya."

Violet Sanjaya, anak kedua dari dua bersaudara. Dia, anak seorang pengusaha sukses yang terkenal di daerah dekat tempat tinggalnya dulu.

"Iya sayang, tapi bawa bekal ya," saran Tasya.

"Eh ... gak usah, nanti beli aja di kantin," tolak Violet.

"Bawa aja napa sih, gitu aja pake nolak," sindir Idhan, anak pertama dari keluarga Sanjaya.

"Situ ... siapa ya? Terserah gue lah, mau bawa apa gak," ujar Violet dengan tatapan sinis.

"Eh ... kalian berdua gak bisa ya sehari aja gak berantem. Pusing nih kepala ... liat kalian berantem aja terus," ujar Tasya Indah Sanjaya, istri dari Maulana Idhan Sanjaya.

"Namanya juga kakak adik, udah lah biarin aja. Vio, berangkatnya naik sepeda motor sendiri atau bareng kakak?"

"Eh, Vio berangkatnya pake ojek online aja ya. Gak pa-pa kan? Soalnya ini kan hari pertama sekolah ... jadi belum tau betul tentang sekolahnya."

"Kan ... ada gue. Gimana sih, lo?" protes Idhan.

"Gue, gak mau ye berangkat sama kutub es ... jadi beku lagi di tengah jalan ntar," ejek Violet.

"Sabar," batin Idhan.

"Ngapain lo ngeliatin, gue? Gue tau kok ... gue itu cans, jadi jangan segitunya ya," ujar Violet dengan percaya diri.

"Ck ... cans darimana nya, neng? Dari balik sedotan kali. Berangkat bareng gue aja. Hemat," ujar Idhan menyindir Violet.

"Gue udah hemat kali," ujar Violet dengan wajah cemberut.

"Udah, diem. Pamitan gih, buruan ... gue tunggu 15 menit," ancam Idhan lalu berlalu meninggalkan Violet dengan wajah ingin memakan orang.

"Vio cans, jadi sabar aja ya."

"Ma, Pa ... berangkat dulu ya," ujar Vio lalu mencium tangan Mama dan Papa.

"Iya, hati-hati ya ... jangan ngebut," pesan Tasya.

"Iya. Vio yang cans sedunia ini berangkat dulu," ujar Violet lalu berlari menuju pintu rumah.

Sedangkan Tasya dan Jaya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah laku anak bungsu nya. Sesampainya di garasi, Idhan memasang wajah datar kala melihat adik kesayangan nya datang menghampiri nya. Tumben, sayang.

"Weh ... kalo ngajak berantem ntar aja. Kita berangkat dulu, ntar telat," ujar Violet dengan santai nya lalu memakai helm nya.

"Adek siapa sih, lo? Ngapain aja tadi, lama banget dah. Keburu es nya cair," sindiran Idhan yang geram dengan adiknya.

Fitriana Magnolia (Solitude is My Friend)Where stories live. Discover now