Part 17. Siapa?

6 3 0
                                    

Suasana kantin SMA Cakrawala cukup ramai. Fitri tengah menikmati semangkuk bakso bersama Shanaya dan Agatha. Tiba-tiba Idhan datang dan langsung menyeruput es teh Fitri.

“Woi kampret minuman gue!!” Teriak Fitri dan refleks langsung memukul lengan Idhan hingga membuat cowok itu tersedak.

Ada perasaan bersalah dalam diri Fitri melihat Idhan yang tersedak, tangannya langsung mengusap punggung Idhan.

“Eh sorry sorry gue gak sengaja, gue kaget,” kata Fitri merasa bersalah.

“Iya gak pa-pa, ternyata lo masih baik kayak dulu,” ujar Idhan membuat Fitri tertegun.

Mendengar ucapan Idhan, Fitri langsung menghentikan usapannya.

“Ngapain lo kesini?”

“Gue kesini mau makan. Boleh kan gue duduk di samping lo karena hanya kursi sebelah lo yang kosong,” ujar Idhan.

Ucapan Idhan membuat Fitri menoleh ke sekitar dan benar gak ada satu tempat pun yang kosong.

“Boleh kok, sini duduk,” ujar Fitri sambil menepuk tempat di sampingnya.

“Minuman lo ntar gue ganti. Sorry tadi gue haus banget,” ujar Idhan.

“Iya, terima kasih ya. Sorry juga tadi gue mukul lo,” ujar Fitri tanpa menatap Idhan.

“Udah lupain lagian gue yang salah,” ujar Idhan.

Setelah makan di kantin, Fitri memutuskan pergi ke rooftop untuk menenangkan diri, kebetulan jam kosong karena guru rapat dadakan, sementara Shanaya dan Agatha sudah kembali ke kelas.

“Kok lo berubah sih, mana lo yang dulu. Gue kangen sama lo, kenapa lo gak pernah bilang kalo lo punya masa lalu? Sekarang jarang banget lo ngasih kabar, lo juga keluar bareng cewek pun gak ngasih tau gue. Dulu lo selalu ada buat gue, tapi kenapa sekarang lo berubah?” Isak Fitri mengingat semua kenangan manis itu.

Kali ini semua murid SMA Cakarawala di perbolehkan untuk pulang lebih awal, karena rapat dadakan oleh guru tersebut.

“Pit, lo mau ikut gue ke toko buku gak?” ajak Shanaya.

“Kayaknya gue gak bisa deh mau langsung pulang aja, badan gue lemes banget, lain kali aja ya,” jawab Fitri lalu menggendong tasnya.

“Oh iya gak pa-pa, gue balik duluan kalo gitu,” ucap Shanaya.

“Lo pulang sama siapa?” tanya Shanaya.

“Gue bawa mobil kok.”

“Ya udah gue cabut duluan,” kata Shanaya lalu meninggalkan kelas.

Fitri buru-buru membereskan tasnya lalu menuju parkiran. Entah kenapa hari ini perasaannya tidak enak, seperti akan ada sesuatu yang terjadi.

“Ana!!!”

Idhan berlari membuat langkah Fitri terhenti dan menoleh ke arah cowok itu.

“Kenapa?”

“Pulang bareng yuk,” ajak Idhan menggandeng tangan Fitri menuju mobilnya yang terparkir tepat di samping mobil Fitri.

“Sorry gue bawa mobil,” tunjuk Fitri dan melepaskan genggaman tangan Idhan.

“Lo masih belum inget gue?” tanya Idhan.

“Lo orang ngeselin yang gue temuin di kantin tadi. Puas!” ucap Fitri dengan sedikit bentakan.

“Lebih dari itu, gue sedih denger kalo lo sorry kena amnesia,” ujar Idhan dengan nada pelan.

“Lo cuma orang baru gak usah sok kenal.”

Fitri langsung masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan Idhan yang masih berdiri menatap mobil Fitri menghilang.

Fitriana Magnolia (Solitude is My Friend)Where stories live. Discover now