Lilin 🕯️
Nyala api temani sunyi
Hembusan angin menerpa gelap
Langit menunjukkan cahayanya
Dibalik kabut luka yang menutupi pandangan
Badai tak ku izinkan pergi
Semesta tahu apa yang ku sembunyikan
Tak pernah sedikitpun ku salahkan keadaan
Meski eng...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Semisal, jika malam ini gue rindu sama lo, boleh?" Farhan Maulana
Suasana kelas XI IPA III pagi ini sangat rame, kalian tau ramenya pasar? Ya, seperti itulah keadaannya sekarang. Ada yang selfie dengan teman sebangkunya, ada yang ngegosip, ada yang nyanyi dan ada juga pengiringnya, ada yang makan bekal karena sudah masuk jam istirahat, dan ada juga yang rebahan. Inilah penghuni kelas XI IPA III dengan kesibukannya masing-masing.
Amanda Camellia, salah satu anggota PMR yang memiliki segudang prestasi. Dia juga termasuk siswi yang berprestasi dalam mata pelajaran Biologi maupun Matematika. Walau, di dalam kelasnya Amanda termasuk siswi paling pendiam, tapi dia paling aktif dalam ekstrakurikulernya. Bu Irma, selaku guru Biologi bangga dengan salah satu muridnya ini.
"Man, lo sibuk ngapain sih? Jam kosong juga," gerutu Shinta, teman sebangkunya.
"Bentar, gue lagi nyalin tugas yang dikasih tadi," ujar Amanda tanpa menatap lawan bicaranya, ya dia fokus dengan buku dan pena nya.
"Ke kantin yuk, laper nih," ajak Shinta.
"Bentar, kurang sedikit lagi nih," ujar Amanda yang masih menulis tugas di papan tulis.
"Jangan rajin-rajin Man, bagi-bagi napa," ujar Shinta dengan muka ditekuk.
"Kalau rajin, ya tergantung diri lo sendiri, Shin. Percuma kan kalau gue bagi tapi lo masih males," ujar Amanda memberitahu Shinta.
"Terserah lo deh. Kurang berapa sih, Man? Lama bener nulisnya," gerutu Shinta kesal.
"Nah, akhirnya selesai juga. Yuk, katanya mau ke kantin," ujar Amanda sambil memasukkan buku ke dalam tasnya.
"Lama banget tau, keburu habis tuh makanannya," celoteh Shinta meninggalkan Amanda yang masih duduk di tempatnya.
"Shintaaa ... kok gue malah ditinggal sih," teriak Amanda lalu menyusul Shinta yang sudah jauh di depannya.
Karena merasa dipanggil, Shinta menoleh dan mencari sumber suara, "lo sih lama banget kayak siput," ujar Shinta saat Amanda sudah disampingnya.
"Siput ya? Lo sih kayak kuda, cepet banget jalannya," ujar Amanda.
"Biarin lah, udah lah kantin dulu males debat sama lo," ajak Shinta lalu diikuti Amanda di sampingnya.
Saat perjalanan menuju kantin, ada kakak kelas yang berjalan di depan Amanda dan Shinta. Amanda mengenali siapa kakak kelas itu, dan berniat untuk menyapanya.
"Pagi kak, kak Fitria kemana kok gak bareng kalian?" tanya Amanda pada kakak kelas itu.
"Iya dek, pagi juga. Gak tau, sejak pagi tadi belum masuk kelas," ujar Agatha, kakak kelas yang ditanya Amanda tadi.
