Setelah mendengarkan cerita (name), tanpa pikir panjang, geto suguru meninggalkan mereka semua menuju ke kamarnya.

"Kayaknya lu harus minta maaf deh sama kak geto." Kata maki.

"Kenapa gitu? Gue kan gak salah apa-apa." Kata (name).

"Ya, karena lu luka gini." Kata maki.

"Ya emang kenapa? Gue gak masalah kalo luka, kan udah biasa juga. Kalo tadi pagi gue gak pergi ke sana, mungkin sekarang kazuto yang terluka bukan gue atau mungkin dia diculik sama mereka. Jadi, jelasin ke gue kenapa gue harus minta maaf?" Tanya (name) kesal.

"Karena lu tidak menjaga diri lu dengan baik. Apa yang nanti harus dia bilang ke orang tua kalian terutama ibu lu. Yang harusnya berlibur malah dapet musibah, apalagi liburan ini kan idenya kak geto." Kata maki.

"Kalo soal ibu, itu urusan gue. Tapi gue gak menyesal dapetin luka ini bahkan gue rela luka yang lebih parah sekalipun asal anak itu gak kenapa-napa. Udah ah, gue capek. Gue cabut duluan ke kamar, mau nyoba tidur, siapa tau bisa. Jangan ada yang bangunin gue." Kata (name) yang pergi meninggalkan mereka.

"Wah, itu anak emang tingkat kepekaannya rendah banget." Kata naoya.

"Dia gak nyadar kenapa suguru ampe bersikap kayak gitu, diluar konteks mereka kakak adik ya." Kata sukuna.

"Tapi itu wajar sih, gue juga bakalan lakuin hal yang sama kayak (name)." Kata nanami.

"Iya sih. Eh iya, kok dia bilang jangan bangunin dia? Emang kenapa? Dia marah banget ya?" Tanya toji.

"Ah, enggak. Kak (name) itu punya insomnia. Nah, insomnia dia itu kambuhan gitu. Jadi kadang hilang kadang muncul lagi. Makanya kalo dia capek atau ngerasa ngantuk, dia bakalan memanfaatkan itu buat tidur. Jadi, kalo misalnya dia tidur, kalo bisa jangan dibangunin, biarin dia bangun sendiri. Tapi kadang-kadang gue suka bangunin dia sih kayak tadi, ehehehe." Kata nobara.

"Iya, jadinya dia gak bisa lagi tidur. Udah dibilangin jangan kayak gitu." Kata maki.

"Yah, abis gimana. Nanti kalo dia gak bangun-bangun gimana?" Tanya nobara.

"Dia bakal bangun dengan atau tanpa lu gangguin. Jadi, kalo bisa jangan gangguin dia tidur." Kata maki.

"Iya, iya." Kata nobara.

"Tapi dia ikut terapi kan? Soalnya dulu om geto punya insomnia, terus udah mendingan sekarang. Cuman gue gak tau udah sembuh total atau belum." Kata satoru.

"Iya, dia terapi. Dia juga ada dokter pribadinya kok. Jadi, tenang aja." Kata nobara.

"Ini ada masalah yang lebih rumit lagi. Gimana kita bakal ngehadapin ibunya (name) nanti." Kata maki.

"Ah, iya. Panjang nih nanti. Ya udah, kita bantuin kak (name) kayak biasa aja. Tante juga bakalan ngerti kok." Kata nobara.

"Emang kenapa sama ibunya (name)?" Tanya sukuna.

"Dia pasti bakalan ngehukum kak (name). Ah, bukan mukul gitu-gitu ya. Gimana ya, jelasinnya, pokoknya menurut kak (name), itu hukuman buat dia. Ibunya kak (name) itu protektif banget sama kak (name) dari kecil. Jadi, kemana-mana harus ada orang yang jagain, jemput, gak boleh keluar rumah, dll." Kata nobara.

"Ya, itu kan wajar kali sebagai seorang ibu." Kata toji.

"Iya sih. Cuman apakah wajar kalo setiap lu tidur, ada orang yang duduk natap lu tidur? Kalo lo lagi sakit sih gak apa-apa, ini kan enggak. Terus gak hanya di dalam kamar, lu keluar kamar aja ada penjaganya lagi. Abis itu, lu lagi belajar, orangnya duduk di depan lu, ngeliatin elu. Apa itu wajar? Bahkan presiden aja kalo tidur sendiri, penjaganya di luar." Kata maki.

"Hah? Sampe segitunya? Itu mah udah melanggar privasi orang kalo tidur ada yang merhatiin." Kata naoya.

"Nah, itu tau. Makanya, itulah tujuan kita berdua buat kak (name) supaya dia gak dihukum begitu." Kata nobara.

"Emang awalnya kenapa bisa ibunya kayak gitu?" Tanya nanami.

"Ah, kalo itu kita gak bisa bilang. Itu rahasia yang gak bisa sembarang orang tau. Lebih tepatnya, harus orangnya sendiri yang cerita atau disetujui sama dia buat kita yang cerita ke orang lain." Kata nobara.

"Ya ampun ribet banget deh." Kata naoya.

"Menurut lu ribet tapi menurut kita berdua enggak. Karena lu gak tau dampak dari itu ngerubah orang yang sampe kayak gini. Jadi, gue harap kalian ngerti." Kata maki.

"Oke oke santai. Gue minta maaf kalo perkataan gue menyinggung kalian berdua karena gue kan gak tau apa-apa dan gue akan mencoba mengerti keadaan kalian." Kata naoya merasa bersalah.

"Ah, jangan lu coba-coba ya ngorek dari orang tua gue. Karena pasti mereka gak bakalan cerita juga begitu juga mai." Kata maki.

"Hah? Semua keluarga lu tau?" Tanya toji.

"Keluarga gue juga tau karena emang kita udah temenan dari kecil dan lagi kita kan emang tetanggaan. Makanya ini hanya orang-orang terdekat aja yang tau." Kata nobara.

"Om geto tau?" Tanya satoru.

"Enggak, kayaknya tante dan kak (name) gak ada niat buat ngasih tau mereka berdua atau mungkin suatu saat nanti kali bakal dikasih tau." Kata maki.

"Ooh gitu, berarti emang berat banget kali ya, situasinya kita sedikit ngerti. Ya udah kita gak akan tanya-tanya lagi. Tapi ini boleh kasih tau ke suguru?" Tanya nanami.

"Kayaknya gak usah, biar gak tambah pusing anak orang." Kata nobara.

"Tapi lu gak mikirin kita yang anak orang juga." Kata sukuna.

"Ehehehe, anggep aja kita berbagi penderitaan. Kan pasti hidup kalian santai banget kan? Mabok, main cewek, pesta mulu, iya kan? Ngaku lu pada." Kata nobara.

"Ini anak mulai berani ya. Mabok sama pesta iya tapi gini-gini kita gak main cewek ya. Tapi kalo liat cewek cantik sering." Kata sukuna.

"Tau nih orang, gak ada takut-takutnya." Kata naoya.

"Emang gak takut. Kalian cuman modal badan gede doang pasti. Gue yakin, kalo kita bertiga berantem sama lu berenam, kita yang bakalan menang. Jangan lu kira cuman kak (name) ama kak maki aja yang bisa bela diri, gue juga bisa karena ikut judo dulu. Cuman sekarang udah gak latihan lagi kayak mereka berdua." Kata nobara.

"Ini kalian tuh grup apa sih? Kok isinya tukang pukul semua?" Tanya satoru.

"Pantes kalian gak punya pacar ya." Kata naoya.

"Heh, jangan ngadi-ngadi lu. Gini-gini, kita banyak direbutin cowok ya. Emang kitanya aja yang gak mau pacaran. Lu gak tau aja ya, setiap hari valentine bukan kita yang ngasih cokelat ke cowok, malah cowok yang ngasih ke kita." Kata nobara.

"Hahaha emang iya?" Tanya toji.

"Iya, terutama tuh si kak (name). Gak hanya cokelat yang dikasih, semua pada nyatain cinta ke dia terutama setiap junior tahun ajaran baru. Kak maki juga sih ada yang nyatain, tapi gak sebanyak kak (name)." Kata nobara.

"Lu bener-bener kayak anak kecil ya. Udah ah, gue mau ke kamar, malu gue dengerin lu ngomong." Kata maki yang meninggalkan nobara.

"Eh, kak maki tunggu, gue juga mau ke kamar. Awas ya kalian, nanti kita lanjut lagi berantemnya." Kata nobara yang meninggalkan mereka.

"Hahaha lucu banget itu bocah." Kata naoya.

"Ape nih? Demen lu ama dia?" Kata sukuna.

"Kagak elah." Kata naoya.

"Gimana menurut kalian? Kita kasih tau soal ini ke suguru gak? Masalahnya gue gak enak nyimpen rahasia diantara kita sendiri." Kata toji.

"Kita kasih tau aja tapi nanti, jangan sekarang." Kata nanami.

"Iyalah kan dia lagi galau sekarang, nanti kalo tambah galau gimana." Kata satoru.

"Ya udah kita lanjut main ps yang kemarin aja." Kata sukuna dan mereka akhirnya bermain ps di ruang tengah.



TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA~

In The CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang