Allen mendekatkan wajahnya ke pria tua dan berbisik

"Bukankah kamu sangat putus asa dengan keadaanmu saat itu, kamu tidak punya tujuan atau kamu kehilangan tujuanmu untuk hidup jadi kamu berpikir mungkin kematian mu akan lebih berarti jika kamu melakukan sedikit hal baik, dan dengan itu kamu menolongku, apa aku benar?"

Allen mundur

"Nak kau.."

Pria tua itu tidak tau harus mengatakan apa, semua yang dikatakan Allen adalah kebenaran

Sebelumnya ia ingin mengakhiri hidupnya setelah istri dan putra satu-satunya dibunuh, namun teriakan putranya yang hampir menutup mata membuatnya terus berlari tanpa tujuan

'pergi! Pergi ayah! Jika kamu tidak bertahan, siapa yang akan membalaskan dendam kami?!'

Dia hanya bisa terus berlari

Tapi setiap langkah yang ia ambil membuatnya semakin putus asa, ia ingin mengakhiri hidupnya kala itu namun ia mencoba untuk bertahan sampai ia bertemu bocah kecil yang tak lain adalah Allen

"Jadilah asisten ku, keluargaku bisa melindungi mu dari orang-orang yang mengejarmu"

"Apa kau bahkan tau siapa yang ingin kau pekerjakan?!"

Allen mengangkat bahu dengan acuh, menunjukkan kalau ia benar-benar tidak peduli

"Aku hanya butuh orang yang kompeten, terlepas apa tujuanmu selanjutnya aku tidak peduli, tapi perlu kau ingat, jika aku bisa melindungi mu aku juga bisa melukaimu kalau kamu memberontak!"

Pria itu tertawa pelan seolah tak percaya, apakah ia baru saja diancam oleh seorang bayi kecil?

"Aku suka anak yang lucu"

Allen pura-pura tidak mendengar apa yang dikatakan si pria tua dan hanya mengangguk asal

"Ku anggap kamu setuju, kamu bisa bekerja setelah pulih nan-"

Sebelum Allen bisa menyelesaikan ucapannya, pintu ruangan dibuka dengan kasar dari luar

Derick menghampiri Allen dengan langkah lebar, wajahnya dipenuhi kerutan khawatir dan marah

Dibelakangnya ada Leon, Jacob, Mike dan si kembar yang memiliki ekspresi khawatir

"Baby..kamu tidak terluka kan?!"

Derick mengangkat tubuh Allen untuk memastikan putranya benar-benar tidak terluka

Sejenak Allen merasa bersalah melihat ekspresi cemas diwajah keluarganya, terlebih Leon yang sempat menghentikannya tadi

Ugh..ia bersikap terlalu impulsif, untungnya ia tidak terluka dan diculik oleh orang-orang jahat

"No Daddy, maaf udah bikin kalian khawatir, bang Leon maaf.."

Leon mendekat dan mengusap sisi wajah Allen dengan gemetar, tidak ada yang lebih ia syukuri selain melihat adik bungsunya baik-baik saja

"Tidak apa-apa, yang penting kamu tidak terluka, tapi Abang minta lain kali jangan langsung pergi begitu saja, Abang tidak mau terjadi sesuatu padamu"

Allen mengangguk cepat

"Iya!"

Derick memalingkan wajah melihat pria tua yang berbaring di ranjang rumah sakit, wajahnya tiba-tiba berubah dingin begitu juga pria tua itu yang memasang tatapan tajamnya

Suasana yang turun drastis membuat Allen mengernyit tak nyaman, ia melihat ada yang aneh dari gelagat Derick dan para saudaranya

"Dad om itu yang udah bantuin adek tadi"

Alger or Allen Where stories live. Discover now