62

2.7K 273 15
                                    

Di hari minggu pagi keluarga ve  tidak ada yang berkegiatan, mereka masing-masing masih berada dikamarnya.

Sisca duduk dikasur menonton artis thailan kesukaannya.

Tok tok tok

"masuk aja" ucap sisca tanpa melihat pintu.

Cklek

"ayo sarapan yang lain udah dibawah dek" ucap jinan menghampiri sisca.

"iyaa, duluan aja aku bentar lagi selesai" ucap sisca tanpa menatap jinan.

Jinan mengusap tangan sisca lembut.

"masih marah sama kakak? Yuk sarapan dulu ntar maag kamu kambuh" ucap jinan mempause laptopny menarik lengan sisca.

"kakak gendong ya" ucap jinan tanpa menunggu jawaban sisca, jinan menggendongnya.

"kak turunin" ucap sisca namun jinan tak mendengarnya.

Sampai di meja makan baru jinan menurunkan sisca.

"kenapa digendong nan" tanya shani sambil mengambilkan sisca nasi.

"susah makan anaknya ci, nonton biasnya terus" ucap jinan dapat kekehan dari mereka.

Sisca hanya diam memakan sarapannya, membuat yang lain makan juga

"cici zee ndak mau ini" ucap zee mengeluarkan makanan yang dimulutnya, shani menampungnya tanpa jijik.

Dia beranjak mengambil tisu.
"kenapa adek gak mau ini" tanya shani lembut membersihkan mulut zee.

"pahit cici" ucap zee menatap shani

"yaudah mam nuggetnya aja sayang" ucap shani membersihkan tangannya.

Zee mengangguk

"ci shani aku izin keluar ya habis ini" ucap sisca sambil menghabiskan satu sendok nasi lagi.

"mau kemana dek" tanya shani

"mau ke gramed" ucap sisca

"bolehkan bun" tanya sisca kepada ve

"boleh kak, tapi hati-hati yah jangan pulang malam" ucap ve di angguki sisca

"gre juga mau izin bun, mau ke cafe sama teman" ucap gracia

"gak, gak boleh" ucap shani membuat gracia menatapnya.

"kenapa ci" tanya gracia

"ga boleh, pokoknya kamu ga boleh keluar sendiri gre" ucap shani

"kan aku udah besar ci, aku juga tau jaga diri" ucap gracia kesal.

"kamu suka lupa gre, kalo ada apa-apa dijalan gimana" ucap feni

Gracia menggelengkan kepalanya.

"gak, aku bisa sendiri" ucap gracia berdiri dari duduknya.

Sisca menatap gracia lalu memegang tangannya.

"gpp ci, biar aku yang jaga gre, bun izinin ya" ucap sisca menatap ve.

"iyaa bunda izinin, tapi ingat yah jangan pulang malam" ucap ve diangguki sisca.

Gracia melepaskan tangan sisca darinya lalu berjalan meninggalkan ruang makan.

"cici ge kenapa" ucap zee menatap semua kakaknya.

"gpp dek" ucap cindy tersenyum.

Chika menatap sisca sudah selesai makan

"kak sisca adek titip buku anime ya" ucap chika

"iya dek nanti kakak belikan" ucap sisca lalu berpamitan untuk duluan kekamar.

Sisca melewati kamar gracia, dia menatap pintu kamarnya, dan memberanikan diri membukanya.

"gre aku masuk ya" ucap sisca

Cklek

Sisca melihat gracia sedang duduk di meja riasnya.

"kamu udah siap? Tunggu ya" ucap sisca lalu keluar kamarnya.

******

"kk kita pisah disini" ucap gracia menatap sisca yang menyetir.

"aku mau ke taman danau situ kk, kamu kn mau beli buku" ucap gracia

"aku temanin" ucap sisca

"gak, gak usah kamu pergi aja cari buku, chika nitipkn tadi? Nanti kesorean" ucap gracia saat sampai di lokasi danau, gracia membuka pintu mobil di ikuti sisca.

"kenapa keluar" tanya gracia menatap sisca namun sisca menarik tangan gracia untuk duduk di bangku pinggir danau itu.

"hufh enak banget" gumam gracia membuang nafas pelan, sisca menatap gracia lekat.

"kenapa gre" tanya sisca

"kak masih marah sama aku" tanya gracia

Ucap mereka Bersamaan.

Sisca menatap gracia lalu menggelengkan kepalanya menandakan dia sudah tidak lagi marah kepada gracia.

"maafin kakak yah udah buat kamu sedih dan takut sama kakak, maaf kakak mau tampar kamu waktu itu" ucap sisca sambil mengusap pipi gracia sambil tersenyum.

Gracia menatap sisca dengan mata berkaca-kaca.

"hiks..iyaah kak sisca hiks..maafin a-aku juga..hiks"

Sisca mengusap air mata gracia sambil tersenyum.

"jangan nangis lagi dek..sini peluk" ucap sisca, gracia langsung menubruk tubuh sisca dia masih terisak didalam pelukan sisca.

Zizi Dan 7 KakaknyaWhere stories live. Discover now