5

3.9K 273 3
                                    

"bunda nih adek mau makan es krim" ucap sisca yang menggendong zee dan gracia dibelakangnya.

Ve yang berada dikasur langsung duduk, sisca meletakkan zee didepan ve.

"zee mau apa" tanya ve, ve mengulum senyim melihat zee menunduk.

"zizi mau es krim " ucap zee

"tatap bunda dong " ucap ve, zee mendongak dan menatap ve.

"boleh, tapi satu aja ya besok jangan lagi" ucap ve membuat senyum zee mengembang.

"yess, terima kasih bunda" ucap zee langsung berlari keluar kamar ve menuju dapur.

"adekk jangan lari-lari, haduh tu anak bener-bener ya" ucap ve menggelengkan kepalanya.

"kita susul adek ya bun" ucap gracia. Ve mengangguk.

"kamu ya dek bikin bunda panik, lari-lari kayak gitu nanti kalo jatuh ditangga gimana" ucap gracia

Zee yang baru saja memakan es krim menunduk, sisca menegur gracia agar tidak perlu memarahi si bungsu.

"maafin zizi" gumam zee pelan lalu terduduk dilantai membuat sisca dan gracia terkejut langsung mendekatinya.

"maafin zizi" gumam zee lagi. Sisca dan gracia yang mendengarnyapun khawatir.

"sayang yuk kekamar lagi, mam es krimnya dikamar aja" ucap gracia mengelus rambut zee.

"maafin zizi kak" gumam zee lalu menangis.

"bunda, ci shani semuanya tolong" teriak sisca.

Mereka yang dilantai atas langsung menuju ke dapur.

"kenapa sis" tanya shani

"adek " ucap sisca, mata mereka semua tertuju pada zee yang terduduk dan gracia didepannya.

"sayang kenapa" tanya shani ikut jongkok seperti gracia.

"zee kenapa" tanya ve kepada sisca.

"em tadi gre tegur zee bun, terus jadi gini" ucap sisca

"kamu marahin dia ge" jinan

"enggak aku gak marahin" ucap gracia

"terus kenapa zee kayak gitu " ucap feni

"aku gk ngapa-ngapain, aku cuma bilanv kalo turun tangga jangan lari" ucap gracia dengan sedikit berteriak.

"kalian salahin aku" tanya gracia menatap semua saudaranya.

"udah-udah jangan berantem, nanti adek makin takut " ucap ve lalu menggendong zee untuk ikut kekamarnya.

"kalian masuk kekamar masing-masing, zee biar tidur sama bunda" ucap ve lalu pergi kekamarnya dengan zee berada digendongannya.

Gracia menunduk, ia menangis dalam diam, shani yang berada disampingnya mengusap pundak gracia.

"udah jangan nangis, yuk kekamar " ucap shani membawa gracia, namun gracia langsung berjalan meninggalkan semua yang ada disitu.

Shani menghela nafas menatap satu-persatu adik-adiknya.

"kalian kenapa masih disini, udah sana kekamar" ucap shani lalu meninggalkan mereka.

Zizi Dan 7 KakaknyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang