21

3.1K 241 11
                                    

"adek"

"kak gaby"

Gaby tersenyum menatap zee yang berada didepannya.

"cantik banget adik kak gaby" ucapnya

"hiks..hiks.. Kak gaby.. Zizi kangen.. Hiks" tangis zee

Gaby mengusap air mata zee pelan.

"kok sekarang adik kak gaby cengeng sih" ucap gaby lembut

"hiks.. Zizi mau ikut kak gaby boleh gak.. Hiks.. Zizi capek.. Hiks.. "ucap zee sambil menangis.

Gaby menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"dengar kak gaby, tatap kak gaby sayang" ucap gaby menangkup kedua pipi zee agar menatapnya.

"kak gaby mau zizi bahagia, zizi gak boleh nyerah, adik kak gaby kan kuat, kalo udah waktu yang tepat kita akan ketemu lagi sayang" ucap gaby

"hiks.. Zizi sayang kak gaby.. K-kenapa kak gaby tinggalin zizi sendili" ucap zee

Gaby menatap zee dengan mata berkaca-kaca dan tersenyum.

"kak gaby lebih sayang zizi banget, nanti kita ketemu lagi ya sayang" ucap gaby melepaskan genggamannya dari zee.

"kak gaby hiks.. Jangan tinggalin zizi..hiks" ucap zee melihat gaby melambaikan tangannya dan sedikit demi menghilang.

"t-tolong jangan pergi.. Hiks.. Kak gaby.. Hiks" tangis zee semakin pecah.

"kak gaby" teriak zee

"hey dek, syukurlah" ucap ve lega

Zee melihat kesekeliling sudah ada 7sister dan sang bunda disana.

"sayang" panggil ve mengusap pipi zee.

Zee menatap ve.

"kenapa hm? Masih sakit kepalanya" tanya ve lembut.

Zee beralih menatap semua kakaknya.

"ada yang sakit" tanya gracia lembut sambil mengusap tangan zee.

"mam dulu yuk sayang, terus minum obat, bunda suapin ya" ucap ve

Zee bangun dibantu gracia dan jinan yang lain duduk mengelilingi kasur.

Zee bersandar di kasur.

"ternyata tadi mimpi" ucap zee dalam hati

"sayang yuk mam, sini aaa" ucap ve menyendokkan buburnya.

Zee menerimanya.

"pinternya adek mau mam ya" ucap cindy

"iya adek pinter " ucap chika

Zee menatap kakak-kakaknya bingung.

"kenapa mereka jadi seperti ini" tanya zee didalam hati.

"Aaa lagi sayang" ucap ve

Zee menerimanya untuk kedua kalinya.

"mau minum" ucap zee pelan.

Ve langsung memberikannya

"pelan-pelan sayang" ucap gracia

"iya ci gle " ucap zee

Gracia tersenyum gemas mendengar zee menyebut namanya dengan bahasa cadelnya.

"udahh bunda" ucap zee menutup mulutnya.

"ehh kan baru 3 suap sayang" ucap ve.

Zee menggelengkan kepalanya.

"pelut zizi enek" ucap zee

Gracia mengerti sekarang, dia teringat kalau dulu zee suka menyebut dirinya sendiri zizi itu ketika dengan gaby atau ketemu, ya gracia tau gaby bahkan keluarganya tau gaby itu siapa.

"yaudah minum lagi yah" ucap ve menuntun zee minum.

"mau peluk bunda" ucap zee

Dengan senang hati ve membawa zee kepelukannya.

"syukurlah panasnya udah mulai turun" ucap zee 

"zizi capek" lirih nya

Mereka yang mendengar itu menegang.

"dedek mau jajan, yuk cici beliin" ucap shani buat menghibur zee.

Zee menatap shani.

"zizi gak mau apa-apa ci chani, zizi capekk " ucap zee membuat gracia dan yang lain sedih, jantung mereka tiba-tiba berdegub kencang saat mendengar kata itu keluar dari mulut adik kecil mereka.

"bunda" panggil zee

"apa sayang" jawab ve menutupi kesedihannya.

Zee menggelengkan kepalanya.























3 hari berlalu saat terakhir zee mengucapkan capek, dan 3 hari itu zee sangat-sangat down, dia tidak mau makan dan menangis terus, sampai ve dan 7sister terpaksa membawakan dokter yang biasa menangani ve kerumah.

Dokter menginfus zee dan dokter juga mengatakan zee sempat trauma, dan juga takut akan hal yang menurut dia itu bahaya.

"jauhkan dia dari benda tajam ya kak, takutnya itu yang membuat dia terluka dan usahakan selalu dipantau" ucap dokter hani menjelaskan.

"iya han, aku bakal usahakan itu, makasih ya udah mau datang" ucap ve

"iya kak, yaudah aku pulang ya" ucap hani

"besok aku kesini buat liat infusnya lagi" ucap hani

"iya han, hati-hati ya pulangnya" ucap ve

Hani mengangguk tersenyum lalu pergi.

7sister mendengar itu semua sangat sakit terutama gracia, dia tidak tau apa yang membuat hatinya sesakit ini.

"hiks.. Hiks.. Adek..maafin cici" ucap gracia menangis disamping zee yang tertidur karena efek bius.

Ve yang disampingnya menenangkan anaknya.

"kenapa minta maaf sayang, ini bukan salah cici" ucap ve mengelus rambut gracia.

Gracia menunduk menangis sambil menggenggam tangan zee.

"gre takut hiks..hiks.. Kasian adek..gre belum bisa jaga adek dengan baik" ucap gracia membuat yang disana menangis.

Ve tersenyum tetap dengan tangan mengelus kepala gracia dan memeluknya dari samping.

"cici adalah cici yang hebat buat adek, adek pasti bangga sama cici, adek pasti sedih kalo cici nangis, udah ah jangan nangis" ucap ve sambil mengusap pipi gracia.

"iya bunda" ucap gracia menghapus air matanya dan tersenyum.

"kita doain adek ya ge" ucap shani merangkul adiknya itu.

"iya ci" ucap gracia

7sister berpelukan bersama ditambah sang bunda, tangan mereka sama-sama menggenggam tangan zee.

Zizi Dan 7 KakaknyaWhere stories live. Discover now