"BUNDAAA HUAAAA" teriak zee menangis menuruni tangga dan langsung memeluk ve
"ehh kenapa dedek " tanya ve kaget namun membalas pelukkan anaknya
"kak chika nakal, bangunin dedek " ucap zee dengan memanggil diri sendiri "dedek" membuat ve dan kakak-kakaknya heran, biasa anak itu tidak mau dipanggil dedek atau memanggil dirinya dedek.
"nakal kenapa sayang" tanya shani
Zee melepaskan pelukkannya lalu menatap shani dengan mata yang sudah banjir.
"gemes banget ya tuhan " ucap shani dalam hati.
"masa dedek mau di kasih sama olang di pinggil jalan" ucap zee cadel cemberut membuat mereka semua tersenyum gemes.
"kayaknya aku harus bawa zee kedokter deh" ucap ve dalam hati.
"yaudah, kak chika minta maaf sama dedek" ucap ve memanggil chika yang duduk disamping sisca
"heehe, maafin kk chika ya dedek gemes" ucap chika membawa zee kepangkuannya.
"heunmm iyah dedek maafin kak chika" ucap zee tersenyum
"ahkkg pengen gw karungin nih anak" ucap sisca greget
Zee menatap bingung sisca
"kak sisca mau kalungin zizi? Buat apa" tanya zee polos
Ve terkekeh lalu mengambil alih zee dan mencium keningnya.
"kak sisca gemes sama dedek soalnya dedek lucu.
Zee mengangguk.
"yaudah mandi yuk kita mau keluar" ucap ve
"mau kemana bun" tanya gracia
"mau ke dokter ci" ucap ve
"mau ikut gak?" tanya ve lalu menggendong zee menuju kamarnya.
"ikutt!! " serbu anak-anaknya lalu berlari masuk kamar masing-masing.
******
"anak ibu punya sindrom peter bu, kondisi dimana anak dewasa tidak bersikap layaknya anak seumurannya" ucap dokter
Ve mengangguk
"tidak apa-apa bu, walaupun dia selalu tidak puas dengan apa yang dia lakukan, kita hanya butuh kesabaran untuk menghadapi anak sindrom peter ini" lanjutnya.
"iya dok kami paham, jadi buat kedepannya kami sudah tau" ucap ve
Dokter itu mengangguk
"sindrom peter bisa kambuh kapan saja bu jadi harus dijaga, takutnya ia melakukan hal yang membuat dia terluka" ucap dokter
"baik dok, terimakasih penjelasannya, kalo behitu kami permisi" ucap ve
Dokter mengangguk dan tersenyum.
***
Dimobil zee duduk dipangkuan ve, shani menyetir dan yang lain duduk dibelakang.
"bunda dedek mau beli dino lagi" ucap zee yang berada di pangkuan ve, ve tersenyum menatap kebawah.
"dedek mau dino? Iya? Yaudah kita beli yah, cici kita ke mall ya sayang " ucap ve
"siap bunda" ucap shani
"iyaa sekalian aku mau beli makeup" ucap sisca
Langsung ditoyor jinan kepalanya.
"aduhh inang, ngapain sihh sakit tau" ucap sisca
"kamu makeup terus " ucap jinan jutek
"terserah akulh" ucap sisca sinis
Ve menggelengkan kepalanya
YOU ARE READING
Zizi Dan 7 Kakaknya
RandomBaca aja DILARANG COPAS/PLAGIAT CERITA INI!! SAMPAI ADA, AKAN TAU AKIBATNYA