"Iya janji." Kata (name).

Tak berapa lama, mereka sampai di mal. Tempat yang ingin (name) tuju ada di lantai 2, lalu mereka menaiki eskalator. Geto suguru menyuruh (name) untuk di depan saat menaiki eskalatornya, sedangkan dia berada di belakangnya.

Saat mereka menunggu eskalatornya naik ke atas, ada pemandangan yang membuat kesal (name) karena di depannya ada sepasang kekasih yang sedang berciuman. Karena tidak nyaman, (name) kemudian membalikkan badannya.

Saat itu, dia terkejut karena melihat wajah geto suguru sejajar dengannya dan terlalu dekat. Karena terkejut, badannya sedikit terhuyung ke belakang, tetapi dengan cepat geto suguru segera menarik badan (name) ke arahnya dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya memegang pegangan eskalator dan kedua tangan (name) bertumpu pada bahu geto suguru. Beberapa detik kemudian, (name) sadar dan langsung kembali ke posisinya dan membalikkan badannya karena sudah mau sampai lantai 2.

"Tadi itu bahaya banget. Untung aja aku langsung narik kamu supaya gak jatuh." Kata geto suguru sambil berjalan sesaat setelah mereka sampai di lantai 2.

"Iya, maaf banget ya. Soalnya tadi tuh di depan gue ada pasangan terus mereka ciuman. Ya gue kan gak nyaman ngeliatnya. Ya udah gue balik badan aja. Eh, terus gue malah kaget karena ngeliat elu terlalu deket. Jadi, ya gitu." Kata (name).

"Ohh karena itu. Ya aku juga kaget pas liat kamu deket banget. Tapi untung kamu gak apa-apa. Ini kita ke toko yang mana ya?" Tanya geto suguru.

"Ah, kita ke sana dulu. Tapi gak apa-apa nih lo nemenin gue? Takutnya kelamaan. Atau gak lo duduk aja di tempat makan." Kata (name).

"Gak apa-apa, (name). Aku temenin kamu aja." Kata geto suguru tersenyum.

Kemudian mereka mampir ke beberapa tempat untuk membeli barang yang (name) butuhkan. Geto suguru sebenarnya ingin membayar semua yang dibeli oleh (name), namun (name) menolak dengan tegas. Sebagai gantinya, geto suguru mengajak makan siang berdua di restoran yang biasa keluarganya datangi dan (name) mengiyakannya.

Setelah makan siang mereka pulang. Tetapi sebelum mereka pulang, geto suguru memakaikan salep ke tangan (name) di mobil. Ternyata saat di mal tadi, mereka berdua sempat berpisah sebentar. Geto suguru mampir ke tempat yang menjual obat. Padahal (name) saja tidak terlalu memikirkan tangannya. Setelah selesai mengolesi salepnya, barulah geto suguru menjalankan mobilnya untuk pulang.

Sesampainya di villa, ternyata mereka sempat dicari keberadaannya dan mereka berdua menjelaskannya. Setelah itu geto suguru segera menghampiri teman-temannya yang sedang duduk di ruang tengah karena kebetulan mereka juga sedang bermain ps. Sedangkan (name) kembali ke kamarnya.

Malam tiba dan mereka makan malam bersama. Satoru mengusulkan bahwa setelah makan malam, mereka akan berkumpul untuk bermain game supaya lebih mengakrabkan diri daripada hanya menonton tv di kamar dan mereka semua menyetujuinya.

Setelah selesai makan malam, mereka duduk di ruang tengah. Satoru menyarankan bermain Ousama Game atau The King's Game. Seperti yang kita tahu, bahwa permainan ini hanya memiliki satu aturan, yaitu perintah raja adalah mutlak. Kalau tidak mau menurutinya, mereka akan dihukum. Satoru sudah mempersiapkan sumpit yang akan dipakai dan juga satu gelas untuk tempat sumpitnya. Ada 9 sumpit yang dipakai yang dimana sudah bertuliskan kata 'KING' dan angka 1 sampai 8.

Hukuman kali ini cukup ekstrim, yaitu mereka harus melakukan apa yang menjadi ketakutan mereka atau hal yang mereka tidak sukai. Seperti contohnya nobara, dia takut dengan cacing. Jadi kalau dia tidak mengikuti apa yang di perintahkan dalam permainan, maka dia harus meletakkan cacing di tangannya selama 10 menit. Oleh karena itu, mereka semua berusaha untuk mengikuti perintah 'raja' karena tidak ingin mendapat hukuman.

In The CageWhere stories live. Discover now