Enigma Alpha 9

5.2K 291 16
                                        

Jeongwoo menyerngit kala melihat Jaehyuk terlihat sangat emosi duduk di ruang tamu dengan wajah lelahnya.

"Ngapa lu dari tadi kek gitu?" tanya Jeongwoo menghampiri sahabatnya itu sambil menepuk-nepuk singkat kepalanya.

"Gue kesini padahal mau ceng-cengin Lo karena desahan ah ah dari kamar kemarin," ejeknya.

Jaehyuk menghembuskan napas kasar.

"Pasti Asahi," ledek Jeongwoo. "Salah sendiri, mana terima dia digauli sama elu."

Mengabaikan sahabatnya itu.
"Gue berusaha nahan diri buat gak nyeret dia sekarang juga tapi-"

Jaehyuk menyodorkan kunci mobilnya ke Jeongwoo yang masih berdiri.

"Ke club *** cepet."

Jeongwoo terdiam sesaat. Kemudian wajahnya terlihat panik.

"Njirr club? Ngapain tuh bocah di sana. Buruaaan ntar Asahi diapa-apain." Jeongwoo langsung berlari keluar membuat Jaehyuk yang hendak berdiri itu dibuat makin emosi.

🍓🍓🍓

Asahi menyerah, dia menggeret tubuh bonsor Haruto ke salah satu meja.

"Kok Lo sih yang mabok?"

Aturannya Asahi berniat mabuk juga tapi sampai sekarang dia tidak merasakan efeknya, dia kira Haruto sudah sangat ahli karena mengajaknya ke sini lebih dulu.

"Berat banget lagi, gimana kita pulangnya!"

Asahi bersandar di sofa, membiarkan Haruto bergumam tidak jelas sambil mendusel wajahnya di lengan Asahi.

"Kalo pesen taxy, mau gak supirnya masuk ke sini buat bawa nih anak. Ah gue gak punya tenaga lagi."

"Gak lagi-lagi lah gue kesini."

Asahi makin merasa tidak nyaman, apalagi keringatnya juga sudah bercucuran.

"Ru, gue pulang duluan ya? Lo tidur di sini aja." Asahi melihat Haruto di sampingnya kemudian menyerngit.

"Udah sadar? Ngapa lihatin gue kek gitu?"

Haruto tersenyum aneh dengan wajah yang merah padam karena efek alkohol.
"Lo cantik Sa."

Asahi langsung mendorong wajah Haruto, hingga Alpha itu terlentang di sofa.

"Lagi mabuk makin gak jelas." Asahi beralih ke ponselnya mengecek nomer siapa saja yang bisa dimintai tolong.

"Siapa, Yoshi? Mashi? Mereka keknya gak bakal pernah ke tempat kayak gini, Jeongwoo? Ah ntar dia ngadu ke Jae..."

Asahi terpaku sejenak saat matanya melihat sosok yang dia hindari sedari tadi. Panjang umur sekali mereka.

Asahi segera menunduk sambil menutupi wajahnya.
"Anjing," umpatnya saat menyadari tepat di depan wajahnya ada gundukan Haruto yang oknumnya sudah tertidur entah sejak kapan.

"Ah serius, kenapa mereka ada di sini sih!" Asahi masih malu mengingat kelakuannya saat rut kemarin.

Sedangkan Jaehyuk menatap tajam saat mendapati Asahi mencoba menutupi diri. Apalagi saat menyadari posisinya.

Jeongwoo yang melihatnya malah memanas-manasi Jaehyuk. Mereka pun segera menghampiri.

"Sa." Jaehyuk Ingin menyentuh lengan Asahi tapi langsung di tepis gitu aja sama pemiliknya.

Asahi menatap Jeongwoo tanpa memperdulikan kehadiran Jaehyuk.
"Woo, bisa tolong bawain Haruto ke kosannya?" Asahi mengambil sesuatu di saku celananya, mengambil tangan Jeongwoo dan meletakan itu di atas telapak tangannya.

"Itu kunci kosannya. Gue duluan." Asahi berlari meninggalkan mereka semua.

"Asahi!" Jaehyuk menoleh sebentar ke arah Jeongwoo. "Kalian tunggu di mobil, kalo 10 menit gue gak balik, langsung pulang aja."

Jaehyuk ikut berlari mengejar Asahi sebelum pemuda yang nyelap-nyelip ke kerumunan itu hilang dari pandangannya.

Asahi yang sudah keluar dari club dan menyadari Jaehyuk mengejarnya pun malah panik sendiri. Dia mencoba memberhentikan mobil siapa saja yang lewat. Namun tidak ada yang berhenti.

"Sa." Jaehyuk yang ngos-ngosan pun berhenti tidak jauh dari Asahi berdiri.

"Sahiyaa, dengerin aku dulu yaa. Kita bicarain baik-baik," ucap Jaehyuk selembut mungkin sambil perlahan berjalan lebih dekat.

Asahi menggeleng.
"Diam disitu! Kita udah putus Jae."

Jaehyuk langsung menghentikan langkanya.
"Maaf sayang.. Asahi maafin aku hung?"

Mengalihkan pandangan dari wajah Jaehyuk yang memelas, Asahi menghela napas.

Jaehyuk pun perlahan mendekati Asahi lagi dan memegang tangan Asahi. Tidak ada penolakan, dia langsung memeluk Asahi. Meskipun tidak mendapat balasan.

"Jangan temuin aku lagi."

Jaehyuk menahan napasnya mendengar hal itu.
"Aku kasih kamu waktu, tapi tolong jangan kayak gini Sahiyaa.."

"Jangan ke tempat gak baik, banyak orang jahat di sini. Jangan lari dari aku, jangan putusin aku," lanjut Jaehyuk bersikap lemah.

Jaehyuk menjauh tanpa melepaskan genggaman tangannya. Asahi masih tetap diam.
"Kita pulang ya."

"Pulang ke rumah aku."

"Iya." Senyum Jaehyuk terbit apalagi saat menyadari Asahi menutupi lehernya dengan baju turtleneck dan pipi yang sedikit memerah itu, Jaehyuk menarik pelan tangan Asahi untuk menuju ke mobilnya, menyusul Jeongwoo dan Haruto.

Tidak ada percakapan selama di perjalanan. Bahkan ketika sampai di rumah Asahi juga langsung keluar begitu saja dan masuk tanpa menghiraukan panggilan dari Jihoon yang menanyainya habis dari mana.

Asahi mengunci pintu kamarnya, kemudian membuka ponsel dan memblokir nomer Jaehyuk.

Menghembuskan napas lelah. Asahi merebahkan diri di atas kasur sambil memejamkan mata dengan lengan yang menutupi matanya.

Dia sangat kecewa Jaehyuk membohonginya.

Apalagi dengan keegoisannya itu, bersikap seenaknya.

Dia tidak suka dengan fakta kalau laki-laki yang ia jaga dengan baik selama ini ternyata adalah seorang Alpha.

Mengambil guling untuk dia peluk, Asahi mengelap kasar air matanya yang tiba-tiba keluar begitu saja.

Dia harus menguatkan hatinya untuk menghadapi Jaehyuk kedepannya. Harus tegas dengan keputusannya.

🍓

*Mang eeaak??
Liat nih Jaehyuk ganteng loh Sa huehue

*Mang eeaak??Liat nih Jaehyuk ganteng loh Sa huehue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saatnya mengeluarkan jurus menghilang hiaaa🤸

Enigma Alpha (Jaesahi)Where stories live. Discover now